Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi
DISUSUN
OLEH:
RETNO
AYU MINARTI
NIS/NISN
:
1965/0017426968
KELAS
:
XI MIA 2
GURU
PEMBIMBING :
MADE
PUJANGGA S.Pd
SMA
NEGERI 1 BASARANG
TAHUN
2018
Kata
pengantar
Puji Tuhan saya panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmad
dan hidayahnya saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Saya menyadari dalam makalah ini masih makalah ini masih
banyak kesalaahan dan kekurangan,hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan
pengetahuan dan pengalaman yang saya
miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan
menyediakan sumber informasi, memberikan masuaka pemikiran, oleh kareana itu
saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini
yang akan datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan orang
banayak supaya mengetahui apa-apa yang
ada dalam pelajaran biologi.
Basarang, April
2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................1
1. Latar belakang...........................................................................................1
2. Rumusan masalah......................................................................................2
3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................3
1. pengertian sistem saraf
dan sel saraf....................................................3
2. penyusun sistem saraf..............................................................................4
3. fungsi sistem
saraf...................................................................................8
4. klasifikasi sistem saraf............................................................................8
5. Mekanisme penghantar
implus...............................................................15
6. kelainan pada sistem
saraf.....................................................................19
BAB III PENUTUP.....................................................................................24
1. kesimpulan................................................................................................24
2. kritik dan saran........................................................................................24
-DAFTAR
PUSTAKA-
BAB
I PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Cara manusia bertindak dan bereaksi bergantung pada
pemrosesan neuron yang rumit, tersusun,
dan diskret.Banyak dari pola neuron penunjang kehidupan dasar, misalkan
pola yang mengontrol respirasi dan sirkulasi, serupa pada semua orang. Namun,
tentu ada perbedaan halus dalam intergrasi neuron antara seseorang yang
merupakan komponis berbakat dan orang yang tidak dapat bernyanyi, atau antara
seorang pakar matematika dan orang yang sulit membagi bilangan. Sebagian
perbedaan pada sistem saraf disebabkan oleh faktor genetik. Namun sisanya
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pengalaman. Ketika sistem saraf imatur
berkembang sesuai cetak biru genetiknya, terbentuk neuron dan sinaps dalam
jumlah berlebihan. Bergantung pada rangsanga dari luar, dan tingkat
pemakaiannya, sebagaian dari jalur-jalur saraf ini dipertahankan, dibentuk
lebih pasti, dan bahkan meningkat, sementara yang lain dieliminasi.
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun
sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan
keseluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah rangsangan
dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan dan menanggapi rangsangan
yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses. Setelah
sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi karena manusia terus
belajar dari rangkaian pengalaman yang dijalani.
2.
Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf dan sel saraf ?
b. Apa saja
penyusun sistem saraf ?
c. Apa saja fungsi
sistem saraf ?
d. Apa saja klasifikasi sistem saraf ?
e. Bagaimana mekanisme penghantar implus ?
f. Apa saja kelainan pada sistem saraf ?
3.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem saraf.
2. Untuk mengetahui apa saja penyusun, fungsi, dan klasifikasi.
3. Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls.
4. Untuk
mengetahui kelainan yang
terjadi pada sistem saraf.
BAB
II PEMBAHASAN
1. Pengertian
Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari juta-juta sel saraf yang
terbentuk bervariasi. Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem
saraf tepi. Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang berfungsi
untuk menyampaikan rangsangan dari reseptor yang akan dideteksi dan direspon
oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup dapat menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dengan secara cepat.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang sering
disebut dengan neuron yang berfungsi dalam mengirimkan pesan (impuls) yang
berupa rangsangan ataupun tanggapan. Untuk menanggapi rangsanagn tersebut, ada
3 komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, antara lain:
1.
Reseptor
Reseptor adalah sel
yang memberikan respon terhadap rangsangan terhadap lingkungan eksternalmaupun
internal kemudian reseptor akan mengubah rangsangan yang diterima menjadi suatu
impuls saraf yang akan diteruskan melalui neuron. Pada tubuh kita yang
bertindak sebagai reseptor adalah alat indera.
2.
Penghantar
Impuls
Penghantar impuls
dikerjakan oleh saraf itu sendiri tanpa bantuan organ-organ lain. Saraf
tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung
terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas.
3.
Efektor
Efektor adalah sel
atau organ yang digunakan untuk beraksi terhadap rangsangan baik dari dalam
maupun dari luar tubuh dapat diartikan sebagai bagian yang menanggapi
rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Bagian utama efektor
pada manusia adalah otot dan kelenjar.
2. Penyusun
Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut
neuron. Neuron merupakan unit sruktural dan fungsional dari sistem saraf.
Neuron memiliki kemampuan merespon rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak
bisa mengalami pembelahan sehingga tidak dapat diganti jika sudah rusak. Neuron
bersatu membentuk jaringan untuk menghantarkan suatu impuls (rangsangan).
1.
Berdasarkan
bentuknya
Berdasarkan bentuknya, sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan
akson.
2.
Badan
sel
3.
Dendrit
Dendrit merupakan
serabut sel saraf pendek, bercabang-cabang dan perluasan dari badan sel.
Dendrit memiliki fungsi sebagai penerima dan penghantarkan rangsangan ke badan
sel. Dendrit mengandung badan Nissl dan organel. Pada umumnya neuron terdiri
dari beberapa dendrite. Dendrit tidak mengaandung selubung myelin maupun
neurolema.
4.
Akson
Akson dikenal
sebagai neurit. Neurit merupakan serabut sel saraf yang memanjangdan merupakan
pejuluran dari sitoplasma pada badan sel. Benang-benang halus yang dapat dalam
neurit dikenal sebagai neurofibril yang dibungkus oleh beberapa selaput mielin
yang banyak mengandung zat lemak dan dapat mempercepat jalannya rangsangan.
Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel schwann yang dapat membentuk
suatu jaringan yang menyediakan makanan untuk neurit dan dan juga membantu
pembentukaan neurit.lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang
melindungi akson dari resiko kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak terbungkus
oleh lapisan mielin dapat disebut dengan nodus ranvier, yang berfungsi sebagai
mempercepat jalannya rangsangan.
Kelompok-kelompok
serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk
urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul
saraf.
·
Berdasarkaan
Struktur dan Fungsinya
Berdasarkan
struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel saraf
sensori, sel saraf motori, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1.
Sel
saraf sensori
Sel saraf sensori
merupakan neuron yang badan selnya bergelombol membentuk ganglia, aksonnya
pendek tetapi dendritnya panjang. Neuron sensorik berhubungan dengan alat indra
untuk menerima rangsangan. Fungsi sel saraf sensori sebagai pnghantar impuls
dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefolan) dan sumsum belakang
(medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf
asosiasi (intermediet).
2.
Sel
saraf motor
Sel saraf motorik
merupakan neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang.
Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan dengan
efektor yang berupa otot atau kelenjar. Fungsi sel sraf motor sebagai pengirim
impuls dari sel saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa
tanggapan dari tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di
sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat
sangat panjang.
3.
Sel
saraf intermediet
Sel saraf
intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam
sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf
sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem
saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau
sel saraf asosiasi lainnya
Pembagian sel neuron berdasarakan strukturnya
dibedakan menjadi tiga, yaitu neuron
unipolar, neuron bipolar,neuron multipolar.
1.
Neuron
unipolar yaitu neuron yang memiliki satu buah akson yang bercabanng.
2.
Neuron
bipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit.
3.
Neuron
multipolar yaitu neuron memiliki satu akson dan sejumlah dendrit.
4. Fungsi
sistem saraf
Sistem saraf fungsi
pokok yang saling tumpang tindih, yaitu input sensori, intergrasi, dan output
motoris. Input adalah penghantar atau konduksi sinyal dari reseptor sensoris,
misalnya sel-sel pendeteksi cahaya di mata, ke pusat integrasi. Integrasi
adalah proses penerjemaahan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor
sensoris oleh lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respon yang sesuai.
Output motorik adalah penghantaran sinyal dari sinyal integrasi, yaitu sistem
saraf pusat ke sel-sel efektor, sel-sel otot, atau sel kelenjar yang
mengaktualisasikan respon tubuh terhadap stimulasi disebut (campbell,2004:201).
Selain ketiga
fungsi diatas,sistem saraf juga mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu
sebagai berikut.
1.
Menerima
berbagai sensasidari dalam dan luar tubuh.
2.
Bereaksi
pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis merasakan dan
memikirkannya.
3.
Menyimpan
memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
4.
Mengekspresikan
emosi.
5.
Mengirimkan
pesan untuk bagian sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ
lain.
6.
Mengontrol
tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan
meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.
4.
Klasifikasi Sistem Saraf
Susunan sistem
saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem
saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Mempunyai
materi esensial yaitu:
a.
Badan
sel yang membentuk bagian materi kalabu.
b.
Serabut
saraf yang membentuk bagian materi putih.
c.
Sel-sel
neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak diantara sel-sel saraf didalam
sistem saraf pusat.
Pada
otak, materi kelabu terletak dibagian luar dan bagian putih terletak di tengah.
Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk
kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.
1.
Sistem
saraf pusat
Sistem saraf pusat
meliputi otak dan sumsum tulang belakang
(medula spanalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi
yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka :
1.
Otak
Otok terdiri dari
dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan
mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk
memperluas permukaaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf. Otak juga
sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan
kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya
berwarna kelabu berisi banyak sel saraf. Otak terdiri dari beberapa bagian,
yaitu
2.
Otak
depan (prosoncephalon)
Otak depan
berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang
menjadi otak besar (cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi thalamus,
hipotamus.
3.
Otak
besar (cerebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam
pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian
(intergensi), ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan. Otak besar
merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak,
walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar
yang berwarnaa kelabu terdapat bagian penerima rangsangan yang terletak
disebelah belakan area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area
motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan,
membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut
dalam bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya
bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis,
berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat dibagian belakang
Thalamus terdiri
dari jumlah pusat saraf dan berfungsi sebagai “tempat penerimaan sementara”
sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari
mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks. Hypothalamus berfungsi
untuk mengatur nafsu makan dan mengatur kepentingan biologis lainnya.
4.
Otak
tengah (mesencepholan)
Otak tengah
terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat
tamalus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks
mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak
tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.
5.
Otak
belakang (rhombencephalon)
Otak belakang
menjadi metencephalon dan mielencephaalon. Metencephalon berkembang menjadi
cereebelum dan ponsvarolli. Sedangkan mielincephalon berkembang menjadi medula
oblogata.
6.
Otak
kecil
Sebelum mempunyai
fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya
maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
7.
Sumsum
sambung (medula oblongata)
Sumsum sambung
berfungsi menghantarkan impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak.
Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologis seperti detak
jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan,
dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak
refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
8.
Jembatan
varol
Jembatan varol
berisi serabut saraf yang menghubuungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
9.
Sumsum
tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang
melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan
bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang
sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas disebut
tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang
belakang melalui tanduk darsol dan impuls motor keluar dari sumsum tulang
belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk darsol terdapat
badan sel saraf penghubung yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan
akan menghantarkannya ke saraf motor.
10. Sistem Saraf Perifer
Sistem saraf
perifer adalah saraf-saraf yang berada diluar sistem saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang).sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada
seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tentu seperti, kulit,
persendian, otot, kelenjar, saluran darah, dan lain-lain. Sistem saraf perifer
disusun oleh saraf otak (saraf kradinal), yaitu saraf-saraf yag keluar dari
otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang
keluar dari sumsum tulang belakang.
1.
Saraf
sensoris disebut juga saraf indera, karena berfungsi membawa rangsangan
(impuls) dari indera kesaraf pusat.
2.
Saraf
motoris berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari pusat saraf ke otot atau
kelenjar berupa respon.
3.
Saraf
volunter/somatik (disadar).
Yaitu sistem saraf
yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah
koordinsai saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan
menjadi dua yaitu sistem saraf kepala, dan sistem tulang belakang.
1.
Sistem
saraf involunter/otonom (tidak disadari)
Sistem saraf otonom
mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti
denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan
keringat.
Sistem saraf otonom
tersusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa
jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga
membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal gonglion disebut urat
saraf pra ganglion disebut urat saraf post ganglion.
sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik. Perbedaan struktur anatara saraf simpatik dan parasimpatik
terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai gang lion yang terletak
disepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga
mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat
pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ ang dibantu.
Sistem saraf simpatik dan parasimpatik meempunyai efek yang berlawanan. Sistem
saraf parasimpatik, memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah
mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Semantara sistem saraf
simpatetik kebalikannya.
a.
Parasimpatik
1.
Mengecilkan
pupil
2.
Menstimulasi
aliran ludah
3. Memperlambat denyut jantung
b. Simpatik
1. Memperbesar pupil
2. Menghambat aliran ludah
3. Mempercepat denyut jantung
5.
Mekanisme Penghantar Impuls
Impuls adalah
rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron.
Impuls yang
diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya
gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai barikut :
1.
Gerak
sadar
Gerak sadar atau
gerak biasa adalah gerak gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.
Impuls menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang, yaitu
dari reseptor, kesel sensori, dibawa ke otak, untuk selanjutnya diolah oleh
otak, kemudian hasil olahan ke otak, berupa tanggapan dibawa oleh saraf motor
sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
2.
Gerak
refleks
Gerak refleks
adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Gerak refleks berjalan
sangat cepat dan ditanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsanagan,
tanpa memerlukan kontrol dari otak. Pada gerak refleks, impuls meelalui jalan
pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsangan,
kemudian diteruskan oleh saraf sensori kepusat saraf, diterima oleh sel saraf
penghubung (asosiasi) tanpa diolah didalam otak langsung dikirim ke sel saraf
motor untuk disampaikan kee efektor, yaitu otot atau kelenjar. Contoh gerak
refleks adalah sebagai berikut.
1. Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
2. Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda
asing yang masuk kemata.
Impuls
dapat dihantarkan melalui beberapa cara, diantaranya melalui sel saraf dan
sinapsis.
1.
Penghantar
Impuls Melalui Sel Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa
rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf dapat terjadi karena adanya
perbedaan potensi listrik anatara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu
sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat dibagian luar dan kutub negatif
terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan pada indra
menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat.
Perubahnan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut
saraf.
Energi yang digunakan berasal dari
hasil pernafasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang
kurang kuat atau dibawah ambang tidak akan menghasilkan impuls yang dapat
merubah potensial listrik. Tetapi kekuatan diatas ambang makaimpuls akan
menghantarkan sampai ke ujung akson.
2.
Penghantaran
Impuls Melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson
salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Di dalam sitoplasma
tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi
neurotransmitter yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan
sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya
yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung
neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.
Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmettir berupa astilkolin.
Neurotransmettir adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari
neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurotransmettir ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang
terdapat diseluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan
dopamin serta serotanin yang terdapat diotak. Asetilkolin kemudian berdifusi
melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran
post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel
saraf berikutnya.
Antara saraf motor dan otot terdapat
sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis
yang terbentuk dri sarkolema yamh mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama
dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.
Gerak merupakan pola koordinasi yang
sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada
umumnya, terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa
disadari yaitu gerak refleks.
Gerak refleks berjalan sangat cepat
dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan
kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak
atau tanpa disadari terlebih dahulu. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan
pendek atau jalan pintas, yaitu melalui dari reseptor penerima rangsangan,
kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh sel saraf
penghubung tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan kesaraf motor
untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot dan kelenja
5.
Kelainan yang Terjadi Pada Sistem Saraf
1. kerusakan
pada saraf nervus okulomotoris
Kerusakan pada
saraf ini akan mengakibatkan ptosis, juling, kehilanagan refleks terhadap
cahaya dan daya akomodasi.
2.
bell’s
palsy
Bell’s palsy adalah
gangguan akut pada serabut motorik bawah dari nervus fasialis ini. Hal itu akan
mengakibatkan bahwa bagian wajah yang terserang tidak dapat bergerak, mata
selalu terbuka, air mata menggenangi wajah, dan makanan tertumpuk pada sisi
ruang dalam mulut.
3.
Hemiplegia
Hemiplegia adalah
contoh kerusakan pada neuron motorik atas, dimana otot-otot sebetulnya bukan
lumpuh, tetapi lemah dan kehilang control. Otot pada anggota gerak dapat
menjadi spastic, dan gerakan tidak sadar dapat terjadi tidak terkendali,
sehingga sering menimbulkan kejang-kejang dan kaku.
4.
Poliomielitis
Poliomielitis
adalah contoh kerusakan neuron motorik bawah, dimana otot yang terserang
menjadi lumpuh dan lemah, juga mengecil dan kehilangan reflek-refleks normal.
5.
Terputusnya
serabut saraf campuran
Terputusnya serabut
saraf campuran yang lazim terjadi pada kecelakan lalu lintas dapat menyebabkan
daerah-daerah yang dilayaninya kehilangan kemampuan bergerak, karena hal ini
merupakan cedera neuron motorik bawah yang menyebabkan hilangnya perasaan.
6.
Neuritis
Neuritis yaitu ganguan pada sistem saraf tepi yang
disebabkan adanya peradangan, paparan bahaya kimia beracun, ataupun tekanan
fisik. Gejala-gejala akan timbul kalo serat saraf pengindra mengalami
kerusakan, seperti rasa nyeri, panas dan gatal, ditusuk-tusuk jarum dan lumpuh.
7.
Hidrosefalus
Hidrosefalus
merupakan peradangan pada selaput otak sehingga cairan otak terkumpul di otak.
8.
Alzheimer
Alzheimer umumnya
menyerang orang berusia diatas 65 tahun. Gangguan alzheimer ditandai dengan
berkurangnya kemampuan mengingat. Penderita alzheimer juga kehilangan kemampuan
untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Tidak ada pengobatan yang dapat
menghentikan penyakit alzheimer.
9.
Neurasthonia
Neurasthonia (lemah
saraf) penyakit ini karena bawaan dari lahir, terlalu berat penderitanya,
rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
10. Parkonsonisme
parkonsonisme
penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin. Gejala
yaitu tangan bergemetar sewaktu beristirahat ,sulit bergerak, kekuatan otot dan
otot muka kaku.
11. Cutter
Cutter, kelainan
dimana penderitanya selalu melukai dirinya sendri pada saat depresi, stress,
atau binggung.
12. Lumpuh otak
Lumpuh otak
adalahsuatu kondisi terganggu pungsi otak dan jaringan saraf yang
menggendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan
berfikir.
BAB
III PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem saraf
merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan
dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri
dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan
(impuls) yang berupa rangsangan atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua,
yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri
dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari sistem
saraf sadar dan sistem saraf tak sadar.
2. Saran
Untuk dapat
memahami sistem saraf, selain membaca dan memehami materi-materi dari sumber
keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain)kita harus dapat mengkaitkan
materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah
untuk paham dan akan selalu diingat.
DAFTAR
PUSTAKA
Gibson,Jonh.2003.fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat.Buku
Kedokteran EGC:Jakarta
Sherwood,Lauralee.2012.fisiologi manusia.Buku kedokteran
EGC:Jakarta
Pack,Phillip E.2007.Antomy and Physiologi.Pakar Raya:Bandung
Surtiretna,Nina.2006.Mengenal Sistem Saraf.PT Kiblat Buku
Utama:Bandung
Campbell,Reece,Mitchel.2005.Biologi Jilid 3.Erlangga:Jakarta
Anonim,2014.sistem saraf.http://kamuskesehatan.com.
Diakses tanggal 4 oktober 2014
Campbell, dkk.2004. Biologi.Ed.5 jil.3.Jakarta:Erlangga
Pratiwi, D.A.2004.Buku Penuntun Biologi.Jakarta:Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar