Sabtu, 21 April 2018

MAKALAH SISTEM SARAF


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi
DISUSUN OLEH:
RETNO AYU MINARTI
NIS/NISN :
1965/0017426968
KELAS :
 XI MIA 2
GURU PEMBIMBING :
MADE PUJANGGA S.Pd
SMA NEGERI 1 BASARANG
TAHUN 2018


Kata pengantar
Puji Tuhan saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena  atas  rahmad  dan  hidayahnya  saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Saya menyadari dalam makalah ini masih makalah ini masih banyak kesalaahan dan kekurangan,hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang  saya miliki, namun demikian banyak pula pihak yang telah membantu kami dengan menyediakan sumber informasi, memberikan masuaka pemikiran, oleh kareana itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini yang akan datang, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan orang banayak supaya mengetahui apa-apa yang  ada dalam pelajaran biologi.


Basarang, April 2018
Penulis



DAFTAR  ISI

KATA  PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR  ISI................................................................................................ii
BAB I  PENDAHULUAN............................................................................1
1. Latar belakang...........................................................................................1
2. Rumusan masalah......................................................................................2
3. Tujuan........................................................................................................2
BAB II  PEMBAHASAN..............................................................................3
1. pengertian  sistem  saraf  dan  sel  saraf....................................................3
2. penyusun  sistem  saraf..............................................................................4
3. fungsi  sistem  saraf...................................................................................8
4. klasifikasi  sistem  saraf............................................................................8
5. Mekanisme  penghantar  implus...............................................................15
6. kelainan  pada  sistem  saraf.....................................................................19
BAB III  PENUTUP.....................................................................................24
1. kesimpulan................................................................................................24
2. kritik  dan  saran........................................................................................24
-DAFTAR PUSTAKA-
 

BAB I  PENDAHULUAN
1.    Latar belakang
Cara manusia bertindak dan bereaksi bergantung pada pemrosesan neuron yang rumit, tersusun,  dan diskret.Banyak dari pola neuron penunjang kehidupan dasar, misalkan pola yang mengontrol respirasi dan sirkulasi, serupa pada semua orang. Namun, tentu ada perbedaan halus dalam intergrasi neuron antara seseorang yang merupakan komponis berbakat dan orang yang tidak dapat bernyanyi, atau antara seorang pakar matematika dan orang yang sulit membagi bilangan. Sebagian perbedaan pada sistem saraf disebabkan oleh faktor genetik. Namun sisanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pengalaman. Ketika sistem saraf imatur berkembang sesuai cetak biru genetiknya, terbentuk neuron dan sinaps dalam jumlah berlebihan. Bergantung pada rangsanga dari luar, dan tingkat pemakaiannya, sebagaian dari jalur-jalur saraf ini dipertahankan, dibentuk lebih pasti, dan bahkan meningkat, sementara yang lain dieliminasi.
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan keseluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera. Pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan dan menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat indera.
Pematangan sistem saraf melibatkan banyak proses. Setelah sistem saraf terbentuk matang, tetap terjadi modifikasi karena manusia terus belajar dari rangkaian pengalaman yang dijalani.


2.    Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan sistem saraf dan sel saraf ?
b.  Apa saja penyusun sistem saraf ?
c.  Apa saja fungsi sistem saraf ?
d. Apa saja klasifikasi sistem saraf ?
e. Bagaimana mekanisme penghantar implus ?
f. Apa saja kelainan pada sistem saraf ?

3.    Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem saraf.
2. Untuk mengetahui apa saja penyusun, fungsi, dan klasifikasi.
3. Untuk mengetahui mekanisme penghantar impuls.
4. Untuk  mengetahui  kelainan  yang  terjadi  pada  sistem saraf.

BAB II PEMBAHASAN
1.    Pengertian Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari juta-juta sel saraf yang terbentuk bervariasi. Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang berfungsi untuk menyampaikan rangsangan dari reseptor yang akan dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup dapat menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dengan secara cepat.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang sering disebut dengan neuron yang berfungsi dalam mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan ataupun tanggapan. Untuk menanggapi rangsanagn tersebut, ada 3 komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, antara lain:
1.      Reseptor
Reseptor adalah sel yang memberikan respon terhadap rangsangan terhadap lingkungan eksternalmaupun internal kemudian reseptor akan mengubah rangsangan yang diterima menjadi suatu impuls saraf yang akan diteruskan melalui neuron. Pada tubuh kita yang bertindak sebagai reseptor adalah alat indera.
2.      Penghantar Impuls
Penghantar impuls dikerjakan oleh saraf itu sendiri tanpa bantuan organ-organ lain. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada serabut penghubung terdapat sel-sel khusus yang memanjang dan meluas.
3.      Efektor
Efektor adalah sel atau organ yang digunakan untuk beraksi terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh dapat diartikan sebagai bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls. Bagian utama efektor pada manusia adalah otot dan kelenjar.

2.    Penyusun Sistem Saraf
Sistem saraf tersusun atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron merupakan unit sruktural dan fungsional dari sistem saraf. Neuron memiliki kemampuan merespon rangsangan yang cukup kuat. Neuron tidak bisa mengalami pembelahan sehingga tidak dapat diganti jika sudah rusak. Neuron bersatu membentuk jaringan untuk menghantarkan suatu impuls (rangsangan).
1.      Berdasarkan bentuknya
Berdasarkan bentuknya,  sel saraf terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson.
2.      Badan sel
3.      Dendrit
Dendrit merupakan serabut sel saraf pendek, bercabang-cabang dan perluasan dari badan sel. Dendrit memiliki fungsi sebagai penerima dan penghantarkan rangsangan ke badan sel. Dendrit mengandung badan Nissl dan organel. Pada umumnya neuron terdiri dari beberapa dendrite. Dendrit tidak mengaandung selubung myelin maupun neurolema.
4.      Akson
Akson dikenal sebagai neurit. Neurit merupakan serabut sel saraf yang memanjangdan merupakan pejuluran dari sitoplasma pada badan sel. Benang-benang halus yang dapat dalam neurit dikenal sebagai neurofibril yang dibungkus oleh beberapa selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan dapat mempercepat jalannya rangsangan. Selaput mielin tersebut dibungkus oleh sel-sel schwann yang dapat membentuk suatu jaringan yang menyediakan makanan untuk neurit dan dan juga membantu pembentukaan neurit.lapisan mielin sebelah luar disebut neurilemma yang melindungi akson dari resiko kerusakan. Bagian neurit ada yang tidak terbungkus oleh lapisan mielin dapat disebut dengan nodus ranvier, yang berfungsi sebagai mempercepat jalannya rangsangan.
Kelompok-kelompok serabut saraf, akson dan dendrit bergabung dalam satu selubung dan membentuk urat saraf. Sedangkan badan sel saraf berkumpul membentuk ganglion atau simpul saraf.
·         Berdasarkaan Struktur dan Fungsinya
Berdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu sel saraf sensori, sel saraf motori, dan sel saraf intermediet (asosiasi).
1.      Sel saraf sensori
Sel saraf sensori merupakan neuron yang badan selnya bergelombol membentuk ganglia, aksonnya pendek tetapi dendritnya panjang. Neuron sensorik berhubungan dengan alat indra untuk menerima rangsangan. Fungsi sel saraf sensori sebagai pnghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefolan) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet).
2.      Sel saraf motor
Sel saraf motorik merupakan neuron yang memiliki dendrit yang pendek dan akson yang panjang. Dendrit berhubungan dengan akson lain, sedangkan akson berhubungan dengan efektor yang berupa otot atau kelenjar. Fungsi sel sraf motor sebagai pengirim impuls dari sel saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan dari tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat. Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson  saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang.
3.      Sel saraf intermediet
Sel saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf intermediet menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya
              Pembagian sel neuron berdasarakan strukturnya dibedakan menjadi  tiga, yaitu neuron unipolar, neuron bipolar,neuron multipolar.
1.      Neuron unipolar yaitu neuron yang memiliki satu buah akson yang bercabanng.
2.      Neuron bipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit.
3.      Neuron multipolar yaitu neuron memiliki satu akson dan sejumlah dendrit.
4.      Fungsi sistem saraf
Sistem saraf fungsi pokok yang saling tumpang tindih, yaitu input sensori, intergrasi, dan output motoris. Input adalah penghantar atau konduksi sinyal dari reseptor sensoris, misalnya sel-sel pendeteksi cahaya di mata, ke pusat integrasi. Integrasi adalah proses penerjemaahan informasi yang berasal dari stimulasi reseptor sensoris oleh lingkungan, kemudian dihubungkan dengan respon yang sesuai. Output motorik adalah penghantaran sinyal dari sinyal integrasi, yaitu sistem saraf pusat ke sel-sel efektor, sel-sel otot, atau sel kelenjar yang mengaktualisasikan respon tubuh terhadap stimulasi disebut (campbell,2004:201).
Selain ketiga fungsi diatas,sistem saraf juga mempunyai beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai  berikut.
1.      Menerima berbagai sensasidari dalam dan luar tubuh.
2.      Bereaksi pada sensasi tersebut, menghadapinya secara otomatis merasakan dan memikirkannya.
3.      Menyimpan memori dan melepaskannya bila dibutuhkan.
4.      Mengekspresikan emosi.
5.      Mengirimkan pesan untuk bagian sistem saraf lain, untuk otot, kelenjar endokrin dan organ lain.
6.      Mengontrol tubuh dengan mempertahankan kesehatan, menghindari atau menghadapi bahaya, dan meningkatkan aktivitas yang menyenangkan.

4.      Klasifikasi Sistem Saraf
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Mempunyai materi esensial yaitu:
a.       Badan sel yang membentuk bagian materi kalabu.
b.      Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih.
c.       Sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak diantara sel-sel saraf didalam sistem saraf pusat.
Pada otak, materi kelabu terletak dibagian luar dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih. 
          


1.      Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak dan  sumsum tulang belakang (medula spanalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan dari rangka :

1.      Otak

Otok terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang berlipat-lipat untuk memperluas permukaaan sehingga dapat ditempati oleh banyak saraf. Otak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran, dan kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak sel saraf. Otak terdiri dari beberapa bagian, yaitu
2.      Otak depan (prosoncephalon)
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon berkembang menjadi otak besar (cerebrum). Diencephalon berkembang menjadi thalamus, hipotamus.
3.      Otak besar (cerebrum)
         Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang berkaitan dengan kepandaian (intergensi), ingatan (memori), kesadaran dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarnaa kelabu terdapat bagian penerima rangsangan yang terletak disebelah belakan area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalam bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat penglihatan terdapat dibagian belakang
Thalamus terdiri dari jumlah pusat saraf dan berfungsi sebagai “tempat penerimaan sementara” sensor data dan sinyal-sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks. Hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan mengatur kepentingan biologis lainnya.
4.      Otak tengah (mesencepholan)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat tamalus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.
5.      Otak belakang (rhombencephalon)
Otak belakang menjadi metencephalon dan mielencephaalon. Metencephalon berkembang menjadi cereebelum dan ponsvarolli. Sedangkan mielincephalon berkembang menjadi medula oblogata.
6.      Otak kecil
Sebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
7.      Sumsum sambung (medula oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantarkan impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologis seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
8.      Jembatan varol
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubuungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
9.      Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk darsol dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk darsol terdapat badan sel saraf penghubung yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.

10.  Sistem Saraf Perifer

Sistem saraf perifer adalah saraf-saraf yang berada diluar sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).sistem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubuh tentu seperti, kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah, dan lain-lain. Sistem saraf perifer disusun oleh saraf otak (saraf kradinal), yaitu saraf-saraf yag keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal), yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
1.      Saraf sensoris disebut juga saraf indera, karena berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari indera kesaraf pusat.
2.      Saraf motoris berfungsi membawa rangsangan (impuls) dari pusat saraf ke otot atau kelenjar berupa respon.
3.      Saraf volunter/somatik (disadar).
Yaitu sistem saraf yang mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinsai saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi dua yaitu sistem saraf kepala, dan sistem tulang belakang.
1.      Sistem saraf involunter/otonom (tidak disadari)
Sistem saraf otonom mempunyai peran dalam mengendalikan tubuh yang tidak kita sadari, seperti denyut jantung, gerakan-gerakan pada saluran pencernaan, sekresi enzim dan keringat.
Sistem saraf otonom tersusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal gonglion disebut urat saraf pra ganglion disebut urat saraf post ganglion.
sistem saraf otonom dapat dibagi atas sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik. Perbedaan struktur anatara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf simpatik mempunyai gang lion yang terletak disepanjang tulang belakang menempel pada sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada organ ang dibantu. Sistem saraf simpatik dan parasimpatik meempunyai efek yang berlawanan. Sistem saraf parasimpatik, memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah mempercepat gerakan-gerakan usus serta sekresi kelenjar. Semantara sistem saraf simpatetik kebalikannya.
a.       Parasimpatik
1.      Mengecilkan pupil
2.      Menstimulasi aliran ludah
3.      Memperlambat denyut jantung
b.      Simpatik
1.      Memperbesar pupil
2.      Menghambat aliran ludah
3.      Mempercepat denyut jantung
5. Mekanisme Penghantar Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut adalah sebagai barikut :

1.      Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Impuls menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang, yaitu dari reseptor, kesel sensori, dibawa ke otak, untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan ke otak, berupa tanggapan dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.
2.      Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan ditanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsanagan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Pada gerak refleks, impuls meelalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari reseptor penerima rangsangan, kemudian diteruskan oleh saraf sensori kepusat saraf, diterima oleh sel saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah didalam otak langsung dikirim ke sel saraf motor untuk disampaikan kee efektor, yaitu otot atau kelenjar. Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut.
1.      Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
2.      Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk kemata.
             Impuls dapat dihantarkan melalui beberapa cara, diantaranya melalui sel saraf dan sinapsis.
1.      Penghantar Impuls Melalui Sel Saraf 
            Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun tanggapan melalui serabut saraf dapat terjadi karena adanya perbedaan potensi listrik anatara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf beristirahat, kutub positif terdapat dibagian luar dan kutub negatif terdapat di bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan pada indra menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahnan potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf.
            Energi yang digunakan berasal dari hasil pernafasan sel yang dilakukan oleh mitokondria dalam sel saraf.
Stimulasi yang kurang kuat atau dibawah ambang tidak akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi kekuatan diatas ambang makaimpuls akan menghantarkan sampai ke ujung akson.

2.      Penghantaran Impuls Melalui Sinapsis
            Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Di dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmettir berupa astilkolin. Neurotransmettir adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurotransmettir  ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat diseluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotanin yang terdapat diotak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya.
            Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dri sarkolema yamh mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-saraf lainnya.
            Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya, terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks.
            Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu. Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu melalui dari reseptor penerima rangsangan, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf, diterima oleh sel saraf penghubung tanpa diolah di dalam otak langsung dikirim tanggapan kesaraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot dan kelenja

5.      Kelainan yang Terjadi Pada Sistem Saraf
     1. kerusakan pada saraf nervus okulomotoris
Kerusakan pada saraf ini akan mengakibatkan ptosis, juling, kehilanagan refleks terhadap cahaya dan daya akomodasi.
2.      bell’s palsy
Bell’s palsy adalah gangguan akut pada serabut motorik bawah dari nervus fasialis ini. Hal itu akan mengakibatkan bahwa bagian wajah yang terserang tidak dapat bergerak, mata selalu terbuka, air mata menggenangi wajah, dan makanan tertumpuk pada sisi ruang dalam mulut.
3.      Hemiplegia
Hemiplegia adalah contoh kerusakan pada neuron motorik atas, dimana otot-otot sebetulnya bukan lumpuh, tetapi lemah dan kehilang control. Otot pada anggota gerak dapat menjadi spastic, dan gerakan tidak sadar dapat terjadi tidak terkendali, sehingga sering menimbulkan kejang-kejang dan kaku.
4.      Poliomielitis
Poliomielitis adalah contoh kerusakan neuron motorik bawah, dimana otot yang terserang menjadi lumpuh dan lemah, juga mengecil dan kehilangan reflek-refleks normal.
5.      Terputusnya serabut saraf campuran
Terputusnya serabut saraf campuran yang lazim terjadi pada kecelakan lalu lintas dapat menyebabkan daerah-daerah yang dilayaninya kehilangan kemampuan bergerak, karena hal ini merupakan cedera neuron motorik bawah yang menyebabkan hilangnya perasaan.
6.      Neuritis
Neuritis yaitu ganguan pada sistem saraf tepi yang disebabkan adanya peradangan, paparan bahaya kimia beracun, ataupun tekanan fisik. Gejala-gejala akan timbul kalo serat saraf pengindra mengalami kerusakan, seperti rasa nyeri, panas dan gatal, ditusuk-tusuk jarum dan lumpuh.
7.      Hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan peradangan pada selaput otak sehingga cairan otak terkumpul di otak.
8.      Alzheimer
Alzheimer umumnya menyerang orang berusia diatas 65 tahun. Gangguan alzheimer ditandai dengan berkurangnya kemampuan mengingat. Penderita alzheimer juga kehilangan kemampuan untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Tidak ada pengobatan yang dapat menghentikan penyakit alzheimer.
9.      Neurasthonia
Neurasthonia (lemah saraf) penyakit ini karena bawaan dari lahir, terlalu berat penderitanya, rohani terlalu lemah atau karena penyakit keracunan.
10.  Parkonsonisme
parkonsonisme penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya neurotranslator dopamin. Gejala yaitu tangan bergemetar sewaktu beristirahat ,sulit bergerak, kekuatan otot dan otot muka kaku.
11.  Cutter
Cutter, kelainan dimana penderitanya selalu melukai dirinya sendri pada saat depresi, stress, atau binggung.
12.  Lumpuh otak
Lumpuh otak adalahsuatu kondisi terganggu pungsi otak dan jaringan saraf yang menggendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berfikir.

BAB III PENUTUP
1.      Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsangan atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf perifer terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tak sadar.
2.      Saran
Untuk dapat memahami sistem saraf, selain membaca dan memehami materi-materi dari sumber keilmuan yang ada (buku, internet, dan lain-lain)kita harus dapat mengkaitkan materi-materi tersebut dengan kehidupan kita sehari-hari, agar lebih mudah untuk paham dan akan selalu diingat.




DAFTAR PUSTAKA
Gibson,Jonh.2003.fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat.Buku Kedokteran EGC:Jakarta
Sherwood,Lauralee.2012.fisiologi manusia.Buku kedokteran EGC:Jakarta
Pack,Phillip E.2007.Antomy and Physiologi.Pakar Raya:Bandung
Surtiretna,Nina.2006.Mengenal Sistem Saraf.PT Kiblat Buku Utama:Bandung
Campbell,Reece,Mitchel.2005.Biologi Jilid 3.Erlangga:Jakarta
Anonim,2014.sistem saraf.http://kamuskesehatan.com. Diakses tanggal 4 oktober 2014
Campbell, dkk.2004. Biologi.Ed.5 jil.3.Jakarta:Erlangga
Pratiwi, D.A.2004.Buku Penuntun Biologi.Jakarta:Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar