Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

DISUSUN OLEH :
I WAYAN ARTE
NIS :
2016
KELAS :
XI
Mia 2
GURU PEMBIMBING : MADE PUJANGGA
S.Pd
SMA NEGERI 1 BASARANG
Tahun 2018
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, Sang Pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan beserta segala
isinya, karena berkat pimpinan, bimbingan, bantuan, izin serta bimbingan-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Fermentasi” ini tepat pada
waktunya.
Pada kesempatan ini, Penulis juga
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Hj. Ani
Syafaatin selaku guru mata pelajaran Mikrobiologi atas bimbingannya.
Topik pada makalah ini adalah Fermentasi. Kami
mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti buku, internet, maupun
orang-orang yang memiliki kemampuan lebih mendalam mengenai topik yang kami
bahas.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi peningkatan
kualitas makalah.
Bandung, 25
Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH.............................................................................. 1
BAB 2 PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN FERMENTASI................................................................... 2
B. MACAM-MACAM FERMENTASI............................................................. 2
C. TAHAP FERMENTASI SECARA UMUM................................................. 3
D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FERMENTASI............................. 5
E. KESUKARAN-KESUKARAN YANG DIALAMI SAAT PROSES
FERMENTASI 6
F. KEUNTUNGAN PROSES FERMENTASI................................................. 7
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN............................................................................................. 8
B. SARAN.......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobik(tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah
satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih
jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Fermentasi dalam pemrosesan bahan pangan adalah
pengubahan karbohidrat menjadi alkohol dan karbondioksida atau asam amino
organik menggunakan ragi,bakteri, fungi atau kombinasi dari ketiganya di bawah
kondisi anaerobik. Perilaku mikroorganisme terhadap makanan dapat menghasilkan
dampak positif maupun negatif, dan fermentasi makanan biasanya mengacu pada
dampak positifnya. Sains yang mempelajari fermentasi disebut dengan zimologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
itu fermentasi?
2. Apa
saja maacam-macam fermentasi?
3.
Bagaimana tahap fermentasi secara umum?
4. Apa
saja faktor yang mempengaruhi fermentasi?
5. Apa
saja kesukaran-kesukaran yang dialami pada saat proses fermentasi?
6. Apa
keuntungan fermentasi?
C. Tujuan
1. Dapat Mengetahui Pengertian Fermentasi
2. Mengetahui Prinsip Fermentasi
3. Dapat Menjelaskan Pembagian Fermentasi
4. Manfaat Fermentasi
5. Mengetahui Mekanisme Fermentasi
6. Jenis Fermentasi
7. Mengetahui Contoh Produk Hasil Fermentasi
8. Mengetahui Faktor yang Mempengaruhi Proses
Fermentasi
D. MANFAAT
Manfaat FermentasiBeberapa Manfaat/Keuntungan yang
dapat diperoleh dari proses pembuatan produk melalui proses fermentasi adalah:
1. Dapat menghilangkan atau mengurangi zat
antinutrisi
2. Dapat meningkatkan kandungan nutrisi
3. Dapat meningkatkan kecernaan
4. Dapat menaikkan tingkat kesehatan, lebih
menyehatkan
,5. Dapat menaikkan waktu simpan, tahan lama,
awet6.Dapat memiliki nilai jual lebih tinggi
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Fermentasi

Fermentasi adalah
proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik(tanpa oksigen). Secara
umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai
respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Fermentasi dalam
pemrosesan bahan pangan adalah pengubahan karbohidrat menjadi alkohol dan
karbondioksida atau asam amino organik menggunakan ragi,bakteri, fungi atau
kombinasi dari ketiganya di bawah kondisi anaerobik. Perilaku mikroorganisme
terhadap makanan dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif, dan
fermentasi makanan biasanya mengacu pada dampak positifnya. Sains yang
mempelajari fermentasi disebut dengan zimologi.
B. Macam-macam fermentasi
1.
Fermentasi alcohol

Fermentasi
alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol (etil alkohol)
dan karbondioksida. Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae
(ragi) untuk pembuatan tape, roti atau minuman keras. Reaksi Kimia: C6H12O6 →
2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
2. Fermentasi asam laktat

Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi
pada sel hewan atau manusia, ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat
bekerja terlalu berat Di dalam sel otot asam laktat dapat menyebabkan gejala
kram dan kelelahan. Laktat yang terakumulasi sebagai produk limbah dapat
menyebabkan otot letih dan nyeri, namun secara perlahan diangkut oleh darah ke
hati untuk diubah kembali menjadi piruvat.
3 Fermentasi asam cuka Merupakan suatu contoh
fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. fermentasi ini dilakukan oleh
bakteri asam cuka (acetobacter aceti) dengan substrat etanol. Energi yang
dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh fermentasi
alkohol secara anaerob.
C. Tahap Fermentasi yoghurt secara umum

Yoghurt merupakan
minuman hasil kerjasama dengan mikroorganisme. Tidak sembarangan mikroorganisme
yang dapat membantu proses pembuatan yogurt, terdapat dua bakteri utama yang
membantu proses fermentasi yogurt diantaranya adalah Streptococcus thermophilus
dan Lactobicillus bulgaricus. Pada dasarnya kerja kedua bakteri ini yaitu
menghasilkan asam laktat sehingga rasa dari yogurt tersebut menjadi asam. Asam
laktat ini dapat membantu menjaga keseimbangan mikroflora pada usus. Tingkat
keasaman yang dihasilkan mampu menghambat bakteri penyebab penyakit yang pada
umumnya tidak tahan terhadap asam. Streptococcus thermophilus merupakan bakteri
gram-positif yang bersifat anaerob. S.thermophilus merupakan bakteri yang
paling komersial dari semua bakteri yang penghasil asam laktat. S.thermophilus
banyak digunakan pada pembuatan keju, fermentasi makanan. S.thermophilus
memiliki peran sebagai probiotik, mengurangi gejala intoleransi laktosa dan
gangguan gastrointestinal lainnya. Lactobacillus bulgaricus adalah bakteri yang
membantu dalam proses fermentasi yoghurt. Bakteri ini pertamakali
diidentifikasi oleh seorang dokter yang bernama Stamen grigorov pada tahun 1905
asal Bulgaria. Bakteri ini mengubah laktosa menjadi asam laktat. Asam ini
sekaligus dapat mengawetkan susu dan mendegradasi laktosa sehingga orang yang
toleran terhadap susu murni dapat mengkonsumsi yogurt tanpa mendapat masalah
kesehatan. Berikut merupakan taksonomi dari kedua jenis akteri tersebut.
Adapun sistematika dari
bakteri Streptococcus thermophilus menurut Schleifer et al. (1995) dalam
thefreedictionary (2007), dapat digolongkan sebagai berikut:
Kingdom
: Bacteria
Division
: Firmicutes
Class
: Cocci
Ordo
: Lactobacillales
Famili
: Streptococcaceae
Genus
: Streptococcus
Species
: Streptococcus salivarius
Subspecies
: Streptococcus salivarius Subsp. thermophilus
Adapun sistematika dari
bakteri Lactobacillus bulgaricus menurut Weiss et al. (1984) dalam
thefreedictionary (2007), dapat digolongkan sebagai berikut:
Kingdom
: Bacteria
Division
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Ordo
: Lactobacillales
Famili
: Lactobacillaceae
Genus
: Lactobacillus
Species
: Lactobacillus delbrueckii
Subspecies
: Lactobacillus delbrueckii Subsp. Bulgaricus
- Proses Pembuatan Yoghurt
a)
Siapkan susu yang sudah dicairkan dengan air matang sebanyak 1 liter
lalu tambahkan susu krim sebanyak 15%.
b)
Masak dengan api kecil sambil diaduk terus selama 30 menit tetapi jangan
sampai mendidih. Hal ini hanya bertujuan untuk menguapkan air sehingga nantinya
akan terbentuk gumpalan atau solid yoghurt.
c)
Jika sudah, solid yoghurt lalu diangkat dan didinginkan kira-kira sampai
hangat-hangat kuku baru kemudian ditambahkan bibit yoghurt sebanyak 2 – 5% dari
jumlah yoghurt yang sudah mengental tadi. Bibit yoghurt memang tidak dijual di
pasaran secara bebas tetapi dapat anda peroleh disalah satu toko. Atau secara
sederhananya kita dapat menggunakan yogurt yang plain (tanpa rasa tambahan),
tanpa gula dan tanpa aroma sebagai bibit yoghurt.
d)
Diamkan selama 24 jam dalam wadah tertutup untuk menghasilkan rasa asam
dan bentuk yang kental .
e)
Semakin tinggi total solidnya maka cairan bening yang tersisa semakin
sedikit, dan yoghurt yang dihasilkan semakin bagus. Solid yoghurt yang belum
diberikan tambahan rasa ini dapat juga dijadikan bibit yoghurt untuk pembuatan
selanjutnya.
f)
Setelah berbentuk yoghurt dapat ditambahkan sirup atau gula bagi yang
tidak kuat asamnya, bahkan bisa ditambahkan dengan perasa tambahan makanan
seperti rasa jeruk, strawberry dan leci yang dapat kita peroleh di
apotek-apotek. Yoghurt dapat disajikan tidak hanya sebagai minuman, tetapi juga
dapat disajikan bersama salad buah sebagai sausnya ataupun sebagai bahan
campuran es buah.
g)
Yoghurt yang sudah jadi dapat ditempatkan di wadah plastik ataupun kaca.
Kalaupun kita ingin menggunakan wadah plastik sebaiknya yang agak tebal, akan
tetapi bila ingin menyimpan yoghurt untuk waktu yang lebih lama sebaiknya
menggunakan wadah kaca.
D. Faktor yang mempengaruhi fermentasi
1.
·
Ketersediaan sumber-sumber karbon dan nitrogen yang akan digunakan oleh
mikroorganisme tersebut untuk tumbuh dan berkembang biak
·
Ketersediaan zat gizi khusus yang merupakan persyaratan karakteristik
bagi mikroorganisme tertentu untuk tumbuh dengan baik
·
Nilai pH produk pangan
· Suhu
inkubasi
·
Kadar air
·
Ada/tidaknya kompetisi dengan mikroorganisme lainnya
2. Bahan
dasar
Bahan dasar untuk
kepentingan fermentasi dapat berasal dari hasil-hasil pertanian, perkebunan
maupun limbah industri. Bahan dasar yang umum digunakan di negara berkembang
adalah :
1.
molase, karena banyak tebu
2. jerami
3. dedak
4. kulit kopi, kulit coklat, sabut kelapa
5. ampas
tebu, ampas biji-bijian yang telah diambil minyaknya
6.
kotoran binatang
7. air
limbah
8. sampah
sebagai komponen pupuk
9. sisa
pabrik kertas, pabrik susu dan sebagainya
3. Bahan dasar harus
mempunya syarat syarat :
1. mudah
didapat
2. jumlah
besar
3. murah
harganya
4. bila
diperlukan ada penggantinya.
3.
Sifat-Sifat Proses
1. tipe
fermentor
2.
optimasi lingkungan: pH, aerasi, suhu. kadar nutrien
3. Macam
alat bantu: sumber air, listrik, kompresor dan sebagainya
4. cara
pengunduhan hasil, sterilisasi.
4. Pilot
plant
Pilot plant adalah
semacam laboratorium tetapi diatas skla laboratorium dan di bawah skala
perusahaan. Jika dalam pilot plant sudah menunjukann hasil baik, dapat dibawa
ke skala indutri, karena dalam skala industri sudah terkait modal sehingga
diperhitungkan kegagalan. Dengan pilot plant kegagalan dikurangi 75% daripada
langsung dari laboratorium.
E. Kesukaran-kesukaran yang dialami pada saat
proses fermentasi
1. pH
tidak sesuai
2. suhu
inkubasi tidak sesuai
3. kadar
air tidak sesuai
4.
tercemar oleh mikroorganisme lain
5.
kondisi bahan yang memang jelek
6. kapang
dengan miselianya masuk ke dalam makanan, sehingga tekstur berubah, dan lebih
permeabel terhadap air pengolahan. Kemungkinan terjadi keracunan, misalnya
keracunan karena mengkonsumsi tempe bongkrek.
F. Keuntungan proses fermentasi
1. Nilai
gizi lebih baik daripada bahan asalnya, karena terjadi pemecahan zat makanan
yang tidak dapat dicerna oleh manusia, misalnya serat akan diuraikan oleh enzim
yang dihasilkan oleh kapanh. Mikroba akan memecah senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana
2.
Makanan hasil fermentasi lebih mudaah dikonsumsi
3.
Makanan hasil fermentasi mempunyai citarasa yang lebih baik
4.
Beberapa hasil fermentasi seperti alkohol dan asam dapat menghambat
pertumbuhan mikroba patogen di dalam makanan.



BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fermentasi
adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik(tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron
eksternal.
Fermentasi
dalam pemrosesan bahan pangan adalah pengubahan karbohidrat menjadi alkohol dan
karbondioksida atau asam amino organik menggunakan ragi,bakteri, fungi atau
kombinasi dari ketiganya di bawah kondisi anaerobik. Perilaku mikroorganisme
terhadap makanan dapat menghasilkan dampak positif maupun negatif, dan
fermentasi makanan biasanya mengacu pada dampak positifnya. Sains yang
mempelajari fermentasi disebut dengan zimologi.
B. Saran
Setelah
mempelajari tentang mikrobiologi ini kiranya kita dapat memanfaatkan semaksimal
mungkin meteri ini sehingga kita dapat mengerti dan memahami tentang
fermentasi. Kami sadar dan mengakuinya, masih banyak kesalahan dan kekurangan
yang harus ditutupi. Oleh karena itu kami dengan lapang dada menerima kritik
dan saran dari para pembaca guna dan tujuan untuk memperbaiki dan melengkapi
apa yang kurang dalam makalah kami ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar