Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Biologi

Oleh :
Nama : NI WAYAN ICA YAVISTA
NIS : 2049
Kelas : X MIA 1
Guru
pembimbing : MADE PUJANGGA, S.Pd
SMAN 1 BASARANG
TAHUN 2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya
ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmad dan karunianya saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Saya menyyadari bahwa dalam
penyusunan makalah biologi yang berjudul Mammalia masih banyak kekurangan, baik
dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan.
Tidak lupa saya ucapkan
terimakasih pada guru pembimbing yaitu Bapak Made Pujangga, S.Pd yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Karena tanpa bantuannya makalah ini
tidak dapat saya selesaikan dengan baik. Semoga informasi yang ada dalam
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Basarang, April
2018
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB 2 ISI .......................................................................................................... 3
2.1 Klasifikasi Hewan Mamalia.......................................................................... 3
2.2 Ciri-Ciri Tubuh Mamalia ............................................................................ 11
2.3 Struktur Tubuh ........................................................................................... 12
2.4 Sistem Organ Pada Mamalia ...................................................................... 13
2.5 Cara Hidup.................................................................................................. 15
2.6 Habitat ........................................................................................................ 16
2.7 Peran Mamalia ............................................................................................ 17
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 18
3.2 Saran ........................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19
Lampiran........................................................................................................... 20
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kingdom
animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-hewan yang terdapat di
muka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia tersebut adalah
mamalia. Pada umumnya , semua jenis mamalia memiliki rambut yang menutupi
tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies yang satu dengan
yang lain. Ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh rambut dan ada pula
spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat tertentu pada bagian
tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat homoioterm atau sering disebut
hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan kemampuannya untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar.
Sebutan
mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula (kelenjar) mamae pada tubuh
mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang kita ketahui bahwa
mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan keberadaan kelenjar
tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya, bukan berarti mereka
tidak memiliki kelenjar mamae. Semua mamalia memiliki kelenjar mamae , tetapi
pada mamalia jantan kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia
betina.
Seperti
telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan tertinggi pada
kerajaan hewan. Hal ini mengakibatkan segala proses yang dilakukan oleh mamalia
lebih tinggi daripada jenis animalia lainnya. Mulai dari sistem pencernaan,
pernafasan, peredaran darah, urogenital, hingga sistem syarafnya. Oleh karena
itu perlulah kita mengetahui tentang karakteristik, struktur tubuh, cara hidup,
dan habitat dari class mamalia beserta peranannya dalam kehidupan manusia guna
menunjang pengetahuan kita.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami
akan membahas tentang class mamalia sebagai tingkatan tertinggi dalam kingdom
animalia dimulai dari klasifikasi, ciri tubuh, struktur tubuh beserta system
organ, cara hidup dan habitat serta manfaatnya dalam kehidupan manusia.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan
dari makalah ini ialah:
1. Memberi
pengetahuan tentang klasifikasi dari class mamalia
2. Mendeskripsikan
ciri beserta struktur tubuh mamalia secara umum.
3. Memberi
pengetahuan tentang cara hidup dan habitat dari mamalia.
4. Memberi
pemahaman tentang peranan mamalia dalam kehidupan manusia.
BAB
II
2.1 Klasifikasi Hewan Mamalia
Taksonomi mamalia
dijelaskan sebagai berikut:
Kingdom :Animalia
Sub-Kingdom :Metazoa
Filum :Chordata
Sub-Filum :Vertebrata
Kelas :Mamalia
Sub-Kingdom :Metazoa
Filum :Chordata
Sub-Filum :Vertebrata
Kelas :Mamalia
Berdasarkan
ukurannya, mamalia dibagi menjadi dua, yakni mamalia besar dan mamalia kecil.
International Biological Program mendefinisikan mamalia besar sebagai
jenis-jenis mamalia yang memiliki ukuran berat badan dewasa > 5Kg, sedangkan
mamalia kecil dengan ukuran berat badan dewasa < 5Kg. Jenis-jenis mamalia
besar, dicontohkan sebagai berikut: rusa, harimau, dan kerbau air. Mamalia
kecil, antara lain tikus, bajing, dan kelelawar.
Dalam
pemanfaatan waktu aktivitas, mamalia dibagi menjadi mamalia diurnal dan mamalia
nokturnal. Mamalia diurnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan
aktivitasnya pada pagi dan sore hari, seperti orangutan, rusa, dan beberapa
jenis bajing. Mamalia nokturnal merupakan jenis-jenis mamalia yang melakukan
aktivitasnya mulai menjelang malam hari hingga menjelang pagi hari, seperti
kelelawar, tenggalung malaya, serta musang. Selain itu, terdapat juga
jenis-jenis yang beraktivitas sepanjang hari seperti babi hutan.
Berdasarkan
habitatnya, mamalia dapat dibedakan menjadi dua, yakni mamalia darat dan
mamalia laut. Mamalia darat merupakan mamalia yang sebagian besar aktivitasnya
dilakukan di darat, sedangkan mamalia laut melakukan aktivitasnya sebagian
besar di laut. Contoh dari mamalia darat, yakni monyet-ekor panjang, macan
tutul, tikus, serta kuda. Mamalia laut, antara lain pesut, dugong, dan paus.
Dalam
pemanfaatan strata tegakan hutan, mamalia diklasifikasikan menjadi dua, yakni
mamalia arboreal dan mamalia terestrial. Mamalia arboreal merupakan jenis-jenis
mamalia yang banyak menghabiskan waktu aktivitasnya pada strata yang tinggi,
sedangkan mamalia terestrial merupakan jenis-jenis mamalia yang menghabiskan
waktu aktivitasnya pada lantai hutan atau strata terbawah. Soerianegara dan
Indrawan (2002) membagi strata tegakan dalam ekologi hutan, adalah sebagai
berikut: strata A (> 30m), strata B (20-30m), strata C (4-20m), strata D
(1-4m) dan strata E (0-1m). Jenis-jenis yang merupakan mamalia arboreal, antara
lain monyet, kelelawar, bajing, serta beberapa jenis dari suku Felidae (Payne
et al. 2000). Bagi jenis-jenis mamalia terestrial, antara lain kijang, gajah,
dan badak.
Binatang
menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan
oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau “berdarah panas”.
Otak mengatur sistem peredaran darah, termasuk jantung yang beruang empat.
Mamalia terdiri lebih dari 5.000 genus, yang tersebar dalam 425 keluarga dan
hingga 46 ordo, meskipun hal ini tergantung klasifikasi ilmiah yang dipakai.
Sebagian
besar mamalia melahirkan keturunannya, tapi ada beberapa mamalia yang tergolong
ke dalam monotremata yang bertelur. Kelahiran juga terjadi pada banyak spesies
non-mamalia, seperti pada ikan guppy dan hiu martil; karenanya melahirkan bukan
dianggap sebagai ciri khusus mamalia.
Evolusi
mamalia yang paling awal belangsung mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari
kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup, yaitu:
1. Monotremata,
mamalia yang bertelur (sub kelas Prototheria)
2. Marsupiala,
mamalia berkanting (sub kelas Metatheria)
3. Mamalia
berplasenta (sub kelas Eutheria)
Masing-masing dibedakan
dari cara mereka merawat anak selama perkembangan embrio. Monotremata tetap
bertelur seperti moyang terapasidanya. Platipus paruh bebek dan pemakan semut
berduri adalah satu-satunya monotremata yang ada di bumi sekarang.
Pada marsupiala, anak bertahan untuk jangka waktu yang pendek di dalam saluran reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini, makanan diperoleh dari kuning telur yang tumbuh di dalam dinding uterus. Tetapi, anak itu dilahirkan pada tahap perkembangan yang sangat awal. Anak itu kemudian merayap kedalam kantung yang terdapat di perut induknya dan melekatkan diri pada puting yang mengeluarkan air susu. Disini perkembangan diselesaikan.
Pada marsupiala, anak bertahan untuk jangka waktu yang pendek di dalam saluran reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini, makanan diperoleh dari kuning telur yang tumbuh di dalam dinding uterus. Tetapi, anak itu dilahirkan pada tahap perkembangan yang sangat awal. Anak itu kemudian merayap kedalam kantung yang terdapat di perut induknya dan melekatkan diri pada puting yang mengeluarkan air susu. Disini perkembangan diselesaikan.
Mamalia
berplasenta mempertahankan anaknya didalam uterus induk sampai berkembang baik.
Kuning hanya sedikit di dalam telur, tetapi membran ekstra embrionik itu membentuk
tali pusar dan plasenta sehingga anak yang sedang bertumbuh itu mendapat
makanannya langsung dari induknya.
Mamalia di kelompokan
kedalam banyak Ordo diantaranya sebagai berikut:
1.
Monotremata mamalia berparuh dan
bertelur, tidak memiliki putting susu, dan menyedot susu dari bulu induknya,
misalnya : platypus (Ornithorynchus anatinus)/ cungur bebek, echidna
Kingdom : Animalia
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Monotremata
Famili
: Ornithorhynchidae
Genus
: Ornithorhynchus
Spesies : Ornithorynchus anatinus
2.
Marsupialia atau Diprotodontia mamalia
berkantung, perkembangan embrionik diselesaikan dalam kantung marsupial,
misalnya : kanguru (Marcropus sp)
Kingdom
: Animalia
Filum :
Chordata
Kelas :
Mammalia
Subkelas : Marsupialia
Ordo :
Diprotodontia
Subordo
: Macropodiformes
Famili :
Macropodidae
Genus :
Macropus sp
3.
Artiodactyla mamalia yang memiliki kuku
dengan jumlah jari kaki yang genap pada masing-masing kaki, herbivore,
misalnya: domba peliharaan (Ovis aries), rusa
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Artiodactyla
Famili
: Bovidae
Subfamili : Caprinae
Genus
: Ovis
Spesies : Ovis aries
4. Carnivora
mamalia pemakan daging, memilki gigi tajam, runcing dan geraham untuk merobek,
misalnya : harimau (Panthera sp), anjing, musang
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Famili
: Panthera
Spesies : Panthera sp
5. Cetacea
mamalia yang hidup di laut dengan badan berbentuk ikan, kaki depan mirip dayung
dan tidak ada tungkai belakang serta lapisan tebal lemak sebagai insulasi,
misalnya : ikan paus (Balaenoptera omurai), lumba-lumba
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Subkelas : Eutheria
Ordo
: Cetacea
Upaordo : Mysticeti
Famili
: Balaenoptiidae
Genus : Balaenoptera
Spesies : Balaenoptera omurai
6. Chiroptera
mamalia yang memiliki kaki seperti sayap atau bersayap tangan dengan selaput di
antara ruas jari sampai ke belakang hingga tungkai depan bagian belakang,
misalnya : kelelawar (Pteropus vampeirus)
Kingdom
: Animalia
Filum : Chordata
Kelas
:
Mamalia
Ordo
:
Chiroptera
Famili :
Pteropidae
Genus :
Pteropus
Species : Pteropus vampeirus
7. Edentata
mamalia yang memiliki geligi tereduksi atau tidak ada sama sekali, misalnya : Armadillo, kukang
Kingdom : AnimaliaFilum : Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Edentata
Famili
: Dasypodidae
8. Insectivora
atau Soricomorpha mamalia pemakan serangga, misalnya : tikus cerurut (Crocidura
mutina), landak
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
:
Mammalia
Ordo :
Soricomorpha
Famili :
Soricidae
Genus :
Crocidura
Spesies
: Crocidura mutina
9. Lagomorpha
mamalia yang memiliki gigi seri mamalia yang mirip dengan ordo rodentia tetapi
memiliki empat gigi seri atau lebih mirip pahat, kaki belakang lebih panjang
dibandingkan dengan kaki depan dan diadaptasikan untuk berlari dan melompat,
misalnya : Kelinci (Lepuhnigri collis)
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
:
Mammalia
Ordo
:
Lagomorpha
Famili :
Leporidae
Genus :
Lepuhnigri
Spesies
: Lepuhnigri collis
10. Perissodactyla
mamalia berkuku dan berjari kaki ganjil, herbivore, misalnya: Kuda, zebra,
tapir
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Perissodactyla
Famili :
Equidae
Genus :
Equus
Spesies
: Equus caballus
11. Primata
mamalia dengan ibu jari berhadapan dan yang memiliki anggota gerak yang
panjang, mata yang menghadap kedepan, korteks serebral yang berkembang baik,
omnivore, misalnya : monyet (Macaca mulatta), lemur, orang utan
Kingdom
: Animalia
Filum : Chordata
Kelas
:
Mamalia
Ordo : Primata
Famili :
Cercopithecidae
Genus :
Macaca
Spesies
: Macaca mulatta
12. Proboscidea
mamalia berotot dan badan panjang, misalnya : Gajah (Elephantidae elephas)
Kingdom
: Animalia
Filum : Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo : Proboscidea
Famili :
Elephantidae
Genus :
Elephantidae
Spesies
: Elephantidae elephas
13. Rodentia
mamalia pengerat yang memiliki gigi seri seperti pahat yang tumbuh
terus-menerus, misalnya : berang-berang (Castor sp), tikus mencit, kelinci
Kingdom
: Hewan
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Famili :
Castoridae
Genus :
Castor
Spesies
: Castor sp
14. Sirenia
mamalia herbivora akuatik, memiliki tungkai mirip sirip, dan tidak ada kaki
belakang, misalnya : sapi laut/dugong (Dugong dugong),
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo
:
Sirenia
Famili :
Dugongidae
Genus :
Dugong
Spesies
: Dugong dugong
15. Herbivora
mamalia pemakan tumbuhan, misalnya : sapi (Bos taurus)
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
:
Artiodactyla
Famili :
Bovidae
Subfamili
: Bovinae
Genus :
Bos
Spesies
: Bos Taurus
16. Omnivora
atau Artiodactyla mamalia pemakan segala : babi hutan (Sus scrofa)
Kingdom
: Animalia
Filum : Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
:
Artiodactyla
Famili :
Suidae
Genus :
Sus
Spesies
: Sus scrofa
17. Scandentia,
misalnya : tupai (Tupaia javanica)
Kingdom
: Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mammalia
Ordo : Scandentia
Famili :
Tupaiidae
Genus :
Tupaia
Spesies
: Tupaia javanica
18. Polidota
mamalia berbisik dan tidak bergigi, misalnya :
Tringgiling
(Manis javanica)
Kingdom
: Animalia
Filum : Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas : Mamalia
Subkelas
: Eutheria
Ordo
:
Polidota
Famili :
Manidae
Genus :
Manis
Spesies
: Manis javanica
19. Dermoptera
mamalia bersayap kulit dengan sayap mirip pada kelelawar, misalnya Lemur
(Cyanocephalus volans), Galeopithecus.
Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Subkelas
: Eutheria
Ordo
:
Dermoptera
Familia
: Cyanocephalidae
Genus :
Cyanocephalus
Spesies
: Cyanocephalus volans
2.2 Ciri-Ciri Tubuh Mammalia
Ciri-ciri umum:
1. Tubuhnya
tertutup rambut, yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pengaruh panas
maupun dingin.
2. Pada
betina terdapat kelenjar mammae (glandula mammae) yang tumbuh baik.
3. Tetrapoda
dengan anak yang diberi makan dari kelenjar susu betina.
4. Diagfragma
yang menventilasi paru-paru.
5. Mempunyai
kantung amniotik.
6. Tubuh
yang endoterm atau berdarah panas.
7. Bernafas
melalui paru-paru.
8. Mempunyai
cuping telinga.
9. Gigi
umumnya terbagi menjadi empat tipe yaitu gigi seri, gigi taring, gigi premolar,
dan gigi molar.
Ciri-ciri
khusus:
1. Beberapa
jenis mamalia mempunyai kelenjar lain misalnya kelenjar bau dan kelenjar pipi.
2. Memiliki
kantung pada mamalia marsupialia.
3. Memiliki
alat gerak yang berupa dua pasang tungkai, sepasang tungkai belakang dan
sepasang tangan, atau sepasang tungkai depan yang menyerupai sirip, atau alat
gerak yang menyerupai sayap.
4. Anggota
gerak depan dapat bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan
terbang.
5. Pada
jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak.
6. Pada
kulit terdapat banyak kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
2.3 Struktur Tubuh
Mamalia adalah
vertebrata yang tubuhnya tertutup rambut. Tiap betina mempunyai kelenjar mamae
(air susu) yang tumbuh baik. Anggota gerak depan pada mamalia dapat
bermodifikasi untuk berlari, menggali lubang, berenang, dan terbang. Pada
jari-jarinya terdapat kuku, cakar, atau tracak. Pada kulit terdapat banyak
kelenjar minyak dan kelenjar keringat.
Gigi umumnya terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar. Dibandingkan dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak mamalia banyak yang tereduksi. Ada dua kondil oksipital.
Gigi umumnya terbagi mnjadi empat tipe: gigi seri, gigi taring, gigi premolar, dan gigi molar. Dibandingkan dengan kondisi vertebrata lainnya, jumlah tulang tengkorak mamalia banyak yang tereduksi. Ada dua kondil oksipital.
Vertebrae
servikal biasanya ada tujuh buah. Dalam sabuk tektoral tidak terdapat tulang korakoid,
dan klavikula vestigial atau tidak ada sama sekali. Ekor, jika ada, panjang dan
dapat digerakkan.
Ada
tiga buah osikel auditori yaitu malleus, inkuls, dan stapes. Akhir organ
pendengaran (koklea) berstruktur sangat kompleks dan sedikit banyak bergelung.
Pada telinga terdapat suatu auditori eksternal dan pinna (telinga luar) pada
tiap sisi lateral kepala.
Kranium
dengan dua condylus occipitalis. Leher terdiri dari tujuh ruas vertebrae.
Hidung memanjang, lidah biasanya dapat digerakkan, mata berkelopak, mempunyai
empat kaki (pada cetacean dan sirenia tidak mempunyai kaki belakang). Tiap kaki
dengan lima jari (atau kurang) dan bermacam-macam bentuknya beradaptasi untuk
brjalan, lari, memanjat, menggali, berenang atau terbang. Jari-jari dilengkapi
cakar atau kuku atau teracak dari zat tanduk dan sering dengan telapak yang
berdaging.
Struktur
tubuh pada mamalia contohnya pada kucing. Kucing termasuk dalam ordo
carnivora(hewan pemakan daging) biasanya memakan mamalia yang kecil-kecil dan
burung. Memiliki mata yang mengarah kedepan, mempunyai indra yang tajam, dan
berjalan dengan menggunakan telapak kakinya tidak bersuara sehingga efektif
dalam memburu mangsanya. Tubuhnya lentur dan cakarnya tajam sehingga
memungkinkan untuk menerkam dan menggenggam mangsanya dengan mudah dan gigi
penggunting yang tajam untuk memotong-motong daging.
2.4 Sistem Organ Pada Mamalia
1. Sistem
Saraf
Sistem saraf pada
mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari
kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian
otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus
optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal
menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa
bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon,
lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
2. Sistem
Respirasi
Alur-alur hidung
mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan
olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara.
Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam
pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma
dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
3. Sistem
Sirkulasi
Jantung berbilik empat
pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara
sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman
oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran
darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna
dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen
per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh
yang sama.
4. Sistem
pencernaan
terdiri dari kelenjar
pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang
kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat
kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara
dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm,
mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari.
Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus,
duodenum, ileum, rectum, dan anus.
5. Sistem
Ekskresi
Ginjal berbentuk
seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih
mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia
dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata
lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa
pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui
vagina dan penis.
6. Sistem
Reproduksi
Hewan mammalia
melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus,
dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti
pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan
perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari
yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata
(platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus masih bertelur
dan mengerami telurnya. Sedangkan pada kangguru yang telurnya sangat kecil itu
berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas
segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan
menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih
tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh
menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi
dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh
induknya.
2.5 Cara Hidup
Pada
umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui anaknya
sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh
bebek (Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. Pada hewan
berkantung (Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur)
kemudian merayap masuk, kantung induknya, mencari putting susu, kemudian
menyusui dalam kantung sampai mandiri.
Semua
jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar
(kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar,
sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia
jantan mengawini mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan
(penis) ke dalam liang alat kelamin betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum
yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus,
terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
Testis berisi sperma,
berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang dihasilkan testis
disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter
juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat
menghasilkan cairan yang merupakan media tempat hidup sperma.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
2.6 Habitat
Mamalia
hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat teresterial sampai habitat
akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai dari kutub sampai ke kawasan
tropis (Wilson dkk., 1996). Mamalia teresterial dapat menempati tipe habitat
yang beraneka ragam, baik hutan maupun bukan hutan seperti kawasan pertanian,
perkebunan, gua dan padang rumput (Alikodra, 1990). Kebanyakan jenis mamalia di
Indonesia hidup di hutan hujan dipterocarpacea, dengan agak lebih sedikit
spesies di hutan rawa dan hutan kerangas. Banyak spesies mampu bertahan hidup
di habitat yang berubah-ubah, dan sering mudah terlihat di hutan yang baru
ditebang dan hutan sekunder bahkan perkebunan, dimana vegetasinya lebih jarang
(Payne dkk., 2000). Mamalia juga banyak menggunakan lahan pertanian sebagai
habitat, sehingga dapat menjadi hama pertanian karena mencari makan di lahan
pertanian dan berlindung di hutan-hutan sekitarnya (Alikodra, 1990). Kawasan
pinggiran hutan yang berbatasan dengan perkebunan atau lahan pertanian penduduk
sering mendukung berbagai spesies binatang dengan kepadatan yang relatif lebih
tinggi (Payne dkk., 2000).
Hewan
vertebrata dari golongan mamalia yang hidup di dalam air tetap bernapas dengan
paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya paus. Setiap
saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya
sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu, paus
akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu
bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali
di permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung,
seperti pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang
jenuh dengan uap air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi).
2.7 Peran Mamalia
1. Sebagai
bahan pangan seperti; susu sapi, susu kambing, daging sapi, daging kambing
2. Sebagai
peliharaan seperti; kelinci, kucing, anjing
3. Sebagai
pembantu kegiatan manusia seperti; kuda untuk transportasi tradisional, kerbau
untuk membajak sawah
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari penjabasran
mengenai mamalia dalam makalah ini dapat disimpulkan:
1. Mamalia
memiliki banyak ordo dan jernis
2. Mamalia
termasuk hewan tingkat tinggi
3. Ciri
khas dari mamalia yaitu memiliki kelenjar susu
4. Mamalia
memiliki jumlah populasi dan habitat yang besar
3.2 Saran
Mempelajari tentang mamalia
merupakan hal yang menarik sehingga kita mengetahui berbagai jenis dan hal-hal
yang berhubungan dengan mamalia selain manusia.
DAFTAR PUSTAKA
http://palupiwahyu38.blogspot.com/2012/05/makalah-biologi-binatang-mamalia- di.html, diunduh pada
02 April 2018 pukul 16.57
http://yusup-paizal.blogspot.com/2011/03/makalah-biologi-tentang-mamalia.html,
diunduh pada 04 April 2018 pukul 13.52
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimL_QSMVGfkWZhtCqHwj952KTYzu6rClJlUkMvZcOrI4E9JCgnkqIMChFCEjlmdL8TcvFYS-6gkuHGzS8Jj4rKSiRINN3D9V_zu_0sqjA6oIy8KjjPWROGHPxJXKN7yHa5rJuZIGsyfCb3/s1600/contoh+hewan+mamalia+darat.jpg
LAMPIRAN
NO
|
Nama hewan Mamalia
|
Gambar
|
1
|
Landak
|
![]() |
2
|
Platypus
|
![]() |
3
|
Panda
|
![]() |
4
|
Gajah
|
![]() |
5
|
Lumba-lumba
|
![]() |
6
|
Anjing
|
![]() |
7
|
Orang utan
|
![]() |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar