Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

Disusun
Oleh :
Nama : Aprileo Ageri
NIS/NISN : 2008/00184812173
Guru Pembimbing : Made
Pujangga, S.Pd
Kelas : XI
MIA 2
SMAN
1 BASARANG
TAHUN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang senantiasa melimpahkan hidayah dan
pertolongannya, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.Banyak rintangan dan
hambatan yang penulis alami selama menulis makalah ini.Namun, akhirnya dengan
penuh kerja keras dan kesungguhan penulis, sehingga dapat terselesaikan dengan
judul, “Makalah Biologi Sel”.
Penulis menyadari bahwa
untuk mencapai hasil yang memuaskan tidaklah mudah, karena keterbatasan
kemampuan penulis baik dari segi ilmu maupun literatur, sehingga makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan.Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun, penulis sangat harapkan untuk menuju ke arah penyempurnaan makalah
ini.
Bantuan dan pengorbanan
semua pihak semoga mendapat pahala yang setimpal dari Tuhan yang maha esa, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Basarang,
02April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
1.3. Tujuan............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Sel................................................................................................. 2
2.2. Bagian-Bagian Sel Dan
Fungsinya................................................................. 4
2.3.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel
Tumbuhan..................................................... 22
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan......................................................................................................... 27
3.2. Saran............................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 29
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Sel adalah unit terkecil,
fungsional, struktural, hereditas, produksi, dan kehidupan yang terdiri dari
tiga komponen utama yaitu membran, sitoplasma, dan inti. Membran atau
plasmalemma menyelubungi sel dengan fungsi mengatur keluar masuknya zat,
menyampaikan atau menerima rangsang, dan strukturnya terdiri dari dua lapisan
lipoprotein yang diantara molekul terdapat pori. (Yatim,
1987).
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional
dan herediter yang terkecil.Sel terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan
eukariot. Perbedaan karakteristik antara dua sel tersebut adalah keberadaan
membran yang menyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang memiliki fungsi
spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dan lisosom.
Sel eukariot memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel prokariot
tidak (Nelson, 2004).
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665
oleh seorang ilmuan Inggris Robert
Hooke, yang telah meneliti irisan gabus melalui mikroskop yang dirancang
sendiri. Kata sel berasal dari bahasa latin,
cellula artinya rongga/ruangan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung
di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh
kebutuhan hidupnya terpenuhi (Gilliand, 1985).
1.2. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian sel
2.
Apa saja bagian-bagian sel dan fungsinya
3.
Apa
perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian sel
2. Untuk
mengetahui bagian-bagian sel dan fungsinya
3. Untuk
mengetahui perbedaan sel hewan
dan sel tumbuhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Sel
Biologi sel adalah
cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel sendiri adalah kesatuan
structural dan fungsional makhluk hidup. Penelitian menunjukkan bahwa satuan
unit terkecil dari kehidupan adalah Sel. Teori-teori tentang sel :
1. Robert
Hooke (Inggris, 1665) Kata “sel” itu sendiri berarti “kotak-kotak kosong”,
setelah ia mengamati sayatan gabus dengan mikroskop. Hasil pengamatannya
ditemukan rongga-rongga yang disebut sel (cellula).
2. Hanstein
(1880) menyatakan bahwa sel tidak hanya berarti cytos (tempat yang berongga),
tetapi juga berarti cella (kantong yang berisi).
3. Felix
Durjadin (Prancis, 1835) meneliti beberapa jenis sel hidup dan menemukan isi
dalam, rongga sel tersebut yang penyusunnya disebut “ Sarcode ” .
4. Johanes
Purkinje (1787-1869) mengadakan perubahan nama Sarcode menjadi Protoplasma
.disimpulkan bahwa sel terdiri dari kesatuan zat yang dinamakan Protoplasma.
menurutnya protoplasma dibagi menjadi dua bagian yaitu Sitoplasma dan
Nukleoplasma.
5. Matthias
Schleiden (ahli botani) danTheodore Schwann (ahli zoologi) tahun 1838 menemukan
adanya kesamaan yang terdapat pada struktur jaringan tumbuhan dan hewan. Mereka
mengajukan konsep bahwa makhluk hidup terdiri atas sel .konsep yang diajukan
tersebut menunjukkan bahwasel merupakan satuan structural makhluk hidup .
6. Robert
Brown (Scotlandia, 1831) menemukan benda kecil yang melayang-layang
padaprotoplasma yaitu inti (nucleus). dan dikemukakan bahwa Nukleus (inti sel)
adalah bagian yang memegang peranan penting dalam sel.
7. Max
Shultze (1825-1874) ahli anatomi menyatakan sel merupakan kesatuan fungsional
makhluk hidup .
8. Rudolf
Virchow (1858) menyatakan bahwa setiap cel berasal dari cel sebelumnya (omnis
celulla ex celulla).
Sel
berasal dari kata latin cellayang berarti ruangan kecil. ukuran sel
bermacam-macam dan bentuk sel juga bermacam-macam . meskipun ukuran sel sangat
kecil, strukturnya sangat rumit dan masing-masing bagian sel memiliki fungsi
khusus. misalnya, mitokondria yang terdapat di dalam sel berfungsi sebagai
penghasil energy, sedangkan lisosom berfungsi sebagai pencerna.
Sel
merupakan unit terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan
kehidupan.sel disebut sebagai unit terkecil karena sudah tidak bisa dibagi-bagi
lagi menjadi bagian yang lebih kecilyang berdiri sendiri. sel dapat melakukan
proses kehidupan seperti melakukan respirasi, perombakan, penyusunan, reproduksi
melalui pembelahan sel, dan terhadap rangsangan. sel disebut satuan struktural
makhluk hidup. sel juga disebut sebagai satuan fungsional makhluk hidup.
perkembangbiakan dilakukan melalui pembelahan sel, pembelahan sel dilakukan
baik oleh organisme bersel satu mengadakan pembelahan secara langsung sedangkan
sel-sel pada organisme bersel banyak mengalami pembelahan secara mitosis. Sel mengandung materi genetic,yaitu materi penentun
sifat-sifat makhluk hidup. dengan adanya materi genetik, sifat makhluk hidup
dapat diwariskan kepada keturunannya.
![]() |
2.2 Bagian-Bagian Sel Dan Fungsinya




Sel Prokariotik Sel
Eukariotik
Seleukariotik, sel yang intinya memiliki
membran.Materi inti dibatasi oleh satu system membran
terpisah dari sitoplasma.Yang termasuk kelompok ini adalah semua makhluk hidup
kecuali bakteri dan alga biru.
Struktur sel
prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik .Akan tetapi,
sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang sangat banyak.
Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut
:
1. Sel
Prokariotik
Tidak
memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang
dinamakan nucleoidOrganel-organelnya tidak dibatasi membrane.
Membran
sel tersusun atas senyawa peptidoglikanDiameter sel antara 1-10mmMengandung 4
subunit RNA polymeraseSusunan kromosomnya sirkuler
2. Sel
Eukariotik
Memiliki
inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan
nucleusOrganel-organelnya dibatasi membrane
Membran
selnya tersusun atas fosfolipid.Diameter
selnya antara 10-100mmMengandungbanyak subunit RNA polymerase
Susunan
kromosomnya linier Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya :
a. Sel
Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploidSel Germinal.
b. sel
kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat haploid.
Bagian-bagian
Sel :
a. Bagian
hidup(komponen protoplasma) , terdiri atas inti dan sitoplasma termasuk cairan
dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll.
b. Bagian
mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola.
c. Secara
anatomis sel dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Selaput
Plasma (Membran Plasma atau Plasmalemma).
2. Sitoplasma
dan Organel Sel.
3. Inti
Sel (Nukleus).
A. Dinding
sel
Dinding sel yaitu selaput atau membran sel yang
terletak paling luar yang tersusun dari senyawa kimia Lipoprotein (gabungan
dari senyawa lemak atau Lipid dan senyawa protein).Selaput plasma
bersifatSelektif Permeabel atau Diferensial Semi Permeabel. Fungsi dari selaput
plasma adalah menyelenggarakan transportasi zat dari sel yang satu ke sel yang
lain, dengan cara difusi, osmosis, transport aktif dan endositosis atau
eksositosis.
![]() |
Dinding sel hanya terdapat
pada sel tumbuhan. Dinding sel terdiri daripada selulosa yang kuat yang dapat
memberikan sokongan, perlindungan, dan untuk mengekalkan bentuk sel. Terdapat
liang pada dinding sel untuk membenarkan pertukaran bahan di luar dengan bahan
di dalam sel.Dinding sel juga berfungsi untuk menyokong tumbuhan yang tidak
berkayu.
Dinding sel terdiri
dari Selulosa (sebagian besar), hemiselulosa, pektin, lignin, kitin, garam
karbonat dan silikat dari Ca dan Mg.Sel dikatakan mati apabila sudah tidak
mempunyai inti sel dan sitoplasma (kosong).Contohnya sel gabus pada penampang
melintang ubi kayu.Sel – sel yang hidup pada umumnya mempunyaidinding sel, inti
sel / nukleus, di dalam sel terdapat organel-orgenel/ruang selnya tidak kosong,
serta protoplasma.
1. Membran Plasma / Membran Sel
Membran sel merupakan
lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.Membran sel membungkus
organel-organel dalam sel. Suatu lapisan multi fungsional yang memisahkan unsur
di dalam sel dengan lingkungan di luar sel. Ketebalannya antara 7 – 10 µm.
Tersusun dari lipida, protein, dan ion-ion. Fungsi dinding sel menentukan dalam
proses pertukaran zat dan informasi antar sel.Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan
dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid
bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat
melalui membran sel.
![]() |
Struktur membran sel
yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun
1972.Teori ini disebut teori membran mozaik cair, yang menjelaskan bahwa
membran sel terdiri atas protein yang tersusun seperti mozaik (tersebar) dan
masing-masing tersisip di antara dua lapis fosfolipid.Membran sel merupakan bagian
terluar sel dan tersusun secara berlapislapis.Bahan penyusun membran sel yaitu
lipoprotein yang merupakan gabungan antara lemak dan protein. Membran sel
mengandung kira-kira 50% lipid dan 50% protein .Lipid yang menyusun membran sel
terdiri atas fosfolipid dan sterol.Fosfolipid memiliki bentuk tidak simetris
dan berukuran panjang.Salah satu ujung fosfolipid bersifat mudah larut dalam
air (hidrofilik), yang disebut dengan ujung polar. Bagian sterol bersifat tidak
larut dalam air (hidrofobik) yang disebut dengan ujung nonpolar.
Fosfolipid tersusun
atas dua lapis. Dalam hal ini protein dibedakan menjadi 2 sebagai berikut:
1. Protein
Ekstrinsik (Perifer)
Protein ini letaknya
tersembul di antara dua lapis fosfolipid.Protein ekstrinsik bergabung dengan
permukaan luar membran dan bersifat hidrofilik yaitu mudah larut dalam air.
2. Protein
Intrinsik (Integral)
Protein ini letaknya
tenggelam di antara dua lapis fosfolipid.Protein intrinsik bergabung dengan
membran dalam dan bersifat hidrofobik yaitu tidak mudah larut dalam
air.Penyusun membran sel yang berupa karbohidrat berikatan dengan molekul
protein yang bersifat hidrofilik sehingga disebut dengan glikoprotein.Adapun
karbohidrat yang berikatan dengan lipid yang bersifat hirofilik disebut dengan
glikopolid.Sifat dari membran sel ini adalah selektif permiabel artinya adalah
dapat dilalui oleh air dan zat-zat tertentu yang terlarut di dalamnya. Membran
sel memiliki fungsi antara lain:
a. sebagai
pelindung sel,
b. mengendalikan
pertukaran zat, dan
c. tempat
terjadinya reaksi kimia.
Salah satu fungsi dari
membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul
yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2),
dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul
lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi
hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar
membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran
digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul
yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk
molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.
1. Transpor
pasif
Transpor pasif
merupakan suatu perpindahan molekul menuruni gradien konsentrasinya.Transpor
pasif ini bersifat spontan.Difusi, osmosis, dan difusi terfasilitasi merupakan
contoh dari transpor pasif.Difusi terjadi akibat gerak termal yang meningkatkan
entropi atau ketidakteraturan sehingga menyebabkan campuran yang lebih acak.
Difusi akan berlanjut selama respirasi seluler yang mengkonsumsi O2 masuk.
Osmosis merupakan difusi pelarut melintasi membran selektif yang arah
perpindahannya ditentukan oleh beda konsentrasi zat terlarut total (dari
hipotonis ke hipertonis). Difusi terfasilitasi juga masih dianggap ke dalam
transpor pasif karena zat terlarut berpindah menurut gradien
konsentrasinya.Contoh molekul yang berpindah dengan transpor pasif ialah air
dan glukosa.Transpor pasif air dilakukan lipid bilayer dan transpor pasif
glukosa terfasilitasi transporter.Ion polar berdifusi dengan bantuan protein
transpor.
2. Transpor
aktif
Transpor aktif
merupakan kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan.Arah
perpindahan dari transpor ini melawan gradien konsentrasi.Transpor aktif
membutuhkan bantuan dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam
transpor aktif ialah channel protein dan carrier protein, serta ionophore.Yang
termasuk transpor aktif ialah coupled carriers, ATP driven pumps, dan light
driven pumps. Dalam transpor menggunakan coupled carriers dikenal dua istilah,
yaitu simporter dan antiporter. Simporter ialah suatu protein yang
mentransportasikan kedua substrat searah, sedangkan antiporter mentransfer
kedua substrat dengan arah berlawanan.ATP driven pump merupakan suatu siklus
transpor Na+/K+ ATPase.Light driven pump umumnya ditemukan pada sel bakteri.
Mekanisme ini membutuhkan energi cahaya dan contohnya terjadi pada
Bakteriorhodopsin.
B. Sitoplasma

Fungsi Sitoplasma :
Tempat metabolisme sitosolik; penyimpanan bahan kimia bagi metabolisme sel
misalnya enzim, protein, lemak; Sarana pergerakan organel.
Tiap-tiap organela
mempunyai struktur dan fungsi khusus.Organela yang menyusun sitoplasma adalah
sebagai berikut.
1.
Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma
(RE) adalah organel yang dapat ditemukan di seluruh sel hewan eukariotik.tapi
tidak ditemukan pada sel prokaryotik.
Retikulum Endoplasma
(RE.)Yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel.
Retikulum endoplasma merupakan sistem yang sangat luas. Dikenal dua jenis RE
yaitu : RE. Granuler (Rough E.R) RE. Agranuler (Smooth E.R)Fungsi R.Eadalah
sebagai alat transportasi zat-zat di dalam sel itu sendiri.Struktur R.E. hanya
dapat dilihat dengan mikroskop elektron.Retikulum endoplasma memiliki struktur
yang menyerupai kantung berlapis-lapis.Kantung ini disebut cisternae.Fungsi
retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma
(RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum
endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik.
(kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari
bahasa latin yang berarti “jaringan”). Komposisi kimia tersusun atas
lipoprotein.Ada tiga jenis retikulum endoplasma:
a.
Retikulum Endoplasma Kasar (REK)
Retikulum endoplasma
kasar ditempeli dengan ribosom yang tersebar merata pada permukaannya.Ribosom
merupakan tempat sintesis protein. Protein yang sudah terbentuk kemudian akan
diangkut ke bagian dalam retikulum endoplasma, dan kemudian disimpan di dalam
membran yang berkantong yang disebut vesikula.
RE kasar Di permukaan
RE kasar, terdapat bintik-bintik yang merupakan ribosom.Ribosom ini berperan
dalam sintesis protein.Maka, fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat
sintesis protein.
b.
Retikulum Endoplasma Halus (REH)
RE halus Berbeda dari
RE kasar, RE halus tidak memiliki bintik-bintik ribosom di
permukaannya.Permukaan REH ini menghasilkan enzim yang dapat mensintesis
fosfolipid, glikolipid, dan steroid. Jadi, secara umum fungsi retikulum
endoplasma antara lain:penghubung selaput luar inti dengan sitoplasma, sehingga
menjadi penghubung materi genetik antara inti sel dengan sitoplasma, transpor protein yang disintesis dalam
ribosombiosintesis fosfolipid, glikolipid, dan sterol.berfungsi dalam beberapa
proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan
konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, tempat melekatnya reseptor pada protein
membran sel.
c.
RE sarkoplasmik
RE sarkoplasmik adalah
jenis khusus dari RE halus.RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan
otot lurik.Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah kandungan
proteinnya.RE halus mensintesis molekul, sementara RE sarkoplasmik menyimpan
dan memompa ion kalsium.RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi
otot.Fungsi RE, yaitu :
1.
Mendukung dari supplement mekanik dari
struktur koloid dari sitoplasma
2.
Membantu pertukaran material antara
nucleus dan sitoplasma
3.
Membantu dalam sintesa dan penyimpanan
lipid, kolesterol, dan glikogen
4.
Salah satu bagian yang dilewati dari
rute perjalanan RNA dari nucleus ke luar sel, yaitu; dari membrane nuclear
terus ke pori nuclear terus ke RE terus ke Badan golgi terus ke membrane plasma
sampai akhirnya keluar sel.
C.
Ribosom (Ergastoplasma)

Ribosom merupakan
struktur terkecil yang bergaris tengah 17-20 mikron, letaknya di dalam
sitoplasma sehingga hanya bisa dilihat dengan bantuan mikroskop elektron.Semua
sel hidup memiliki ribosom.Struktur ini berbentuk bulat terdiri dari dua
partikel besar dan kecil, ada yang melekat sepanjang R.E. dan ada pula yang
soliter.Ribosom merupakan organel sel terkecil yang tersuspensi di dalam sel.
Fungsi dari ribosom
adalah : tempat sintesis protein. yang selanjutnya digunakan untuk pertumbuhan,
perkembangbiakan atau perbaikan sel yang rusak. Pada sel-sel yang aktif dalam
sintesis protein, ribosom dapat berjumlah 25% dari bobot kering sel. Coba
sebutkan pada bagian organ mana saja pada tubuh manusia yang paling banyak
terdapat ribosom? Keberadaan ribosom secara acak tersebar di dalam sitoplasma,
tetapi ada beberapa yang terikat pada membran retikulum endoplasma kasar
(REK).Sel hati merupakan sel yang banyak mengandung ribosom, karena sel hati
terlibat aktif dalam melakukan sintesis protein.
D. Mitokondria
Mitokondria adalah
tempat di mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi
merupakan proses perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau
tenaga bagi berlangsungnya proses hidup. Dengan demikian, mitokondria adalah
“pembangkit tenaga” bagi sel.
![]() |
Mitokondria banyak
terdapat pada sel yang memilki aktivitas metabolisme tinggi dan memerlukan
banyak ATP dalam jumlah banyak, misalnya sel otot jantung. Jumlah dan bentuk
mitokondria bisa berbeda-beda untuk setiap sel. Mitokondria berbentuk elips
dengan diameter 0,5 µm dan panjang 0,5 – 1,0 µm. Jumlah mitokondria di dalam
sel rata-rata 200 – 300 mitokondria. Struktur mitokondria terdiri dari empat
bagian utama, yaitu membran luar, membran dalam, ruang antar membran, dan
matriks yang terletak di bagian dalam membran [Cooper, 2000].
Membran luar terdiri
dari protein dan lipid dengan perbandingan yang sama serta mengandung protein
porin yang menyebabkan membran ini bersifat permeabel terhadap molekul-molekul
kecil yang berukuran 6000 Dalton. Dalam hal ini, membran luar mitokondria
menyerupai membran luar bakteri gram-negatif. Selain itu, membran luar juga
mengandung enzim yang terlibat dalam biosintesis lipid dan enzim yang berperan
dalam proses transpor lipid ke matriks untuk menjalani β-oksidasi menghasilkan
Asetil KoA.
Membran dalam yang
kurang permeabel dibandingkan membran luar terdiri dari 20% lipid dan 80%
protein.Membran ini merupakan tempat utama pembentukan ATP. Luas permukaan ini
meningkat sangat tinggi diakibatkan banyaknya lipatan yang menonjol ke dalam
matriks, disebut krista [Lodish, 2001]. Stuktur krista ini meningkatkan luas
permukaan membran dalam sehingga meningkatkan kemampuannya dalam memproduksi
ATP. Membran dalam mengandung protein yang terlibat dalam reaksi fosforilasi
oksidatif, ATP sintase yang berfungsi membentuk ATP pada matriks mitokondria,
serta protein transpor yang mengatur keluar masuknya metabolit dari matriks
melewati membran dalam.
Ruang antar membran
yang terletak diantara membran luar dan membran dalam merupakan tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting bagi sel, seperti siklus Krebs,
reaksi oksidasi asam amino, dan reaksi β-oksidasi asam lemak. Di dalam matriks
mitokondria juga terdapat materi genetik, yang dikenal dengan DNA mitkondria
(mtDNA), ribosom, ATP, ADP, fosfat inorganik serta ion-ion seperti magnesium,
kalsium dan kaliumPeran dan fungsi mitokondria :Sebagai organel yang
menghasilkan energi selama proses respirasi pada siklus crebs dan transport
electron yang menghasilkan ATP.Mengakumulasikan ion-ion seperti Ca2++ dan
Fe3++.
E. Lisosom
Lisosom adalah organel
sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim hidrolitik yang berguna
untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.Lisosom
ditemukan pada tahun 1950 oleh Christian de Duve dan ditemukan pada semua sel
eukariotik.Di dalamnya, organel ini memiliki 40 jenis enzim hidrolitik asam
seperti protease, nuklease, glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase,
ataupun sulfatase.Semua enzim tersebut aktif pada pH 5.

Lisosom hanya ditemukan
pada sel hewan saja. Lisosom merupakan struktur agak bulat yang dibatasi
membran tunggal, memiliki ukuran diameter 1,5 mikron. Lisosom berperan aktif
melakukan fungsi imunitas.Lisosom berisi enzim-enzim hidrolitik untuk memecah
polisakarida, lipid, fosfolipid, dan protein.Lisosom berperan dalam pencernaan
intrasel, misalnya pada protozoa atau sel darah putih.Lisosom juga berperan
penting dalam matinya sel-sel. Lisosom banyak terdapat pada sel-sel darah
terutama leukosit, limfosit, dan monosit.Di dalam sel-sel tersebut lisosom
berperan mensintesis enzim-enzim hidrolitik untuk mencernakan bakteri-bakteri
patogen yang menyerang tubuh.Agar dapat memahami struktur lisosom.Lisosom
membantu menghancurkan sel yang luka atau mati dan menggantikan dengan yang
baru yang disebut dengan autofagus.Contohnya lisosom banyak terdapat pada
sel-sel ekor kecebong. Ekor kecebong secara bertahap akan diserap dan mati.
Hasil penghancurannya digunakan untuk pertumbuhan sel-sel baru bagi katak yang
sedang dalam masa pertumbuhan. Begitu pula selaput antara jari-jari tangan dan
kaki manusia ketika berujud embrio akan hilang setelah embrio tersebut lahir.
Fungsi utama lisosom adalah endositosis,
fagositosis, dan autofagi.serta sebagai penghasil dan penyimpan enzim
pencernaan seluler (autofagi, autolysis,eksositosis). Enzim-enzim yang terdapat
di dalam Lisosom misalnya Lisozym, Profase, Lipase,dan Asam fosfatase.
Endositosis ialah
pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme
endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan
tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah
dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke
endosom lanjut.Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan
enzim hidrolitik.Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.Terjadi penurunan pH (5)
pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.
Proses autofagi digunakan untuk
pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak
berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi
organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom
lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak,
dan embrio manusia.
Fagositosis merupakan
proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri
dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau
mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan
enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom
lanjut).
F. Badan
Golgi (Apparatus Golgi = Diktiosom)

Organela ini ditemukan
pertama kali oleh Camilio Golgi, seorang ilmuwan dari Italia. Badan golgi biasa
dijumpai pada sel tumbuhan maupun hewan. Pada sel hewan terdapat 10-20 badan
golgi. Lain halnya dengan tumbuhan yang memiliki ratusan badan golgi pada
setiap sel. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom.
Badan golgi terdiri
atas sekelompok kantong pipih yang dibatasi membran yang dinamakan saccula. Di
dekat saccula terdapat vesikel sekretori yang berupa gelembung bulat. Badan
golgi pada tumbuhan disebut dengan diktiosom. Pada diktiosom terjadi pembuatan
polisakarida dalam bentuk selulosa yang digunakan sebagai bahan penyusun
dinding sel.
Badan Golgi (disebut
juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang
dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel
eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi
ekskresi, misalnya ginjal.beberapafungsi badan golgi antara lain :
1. Membentuk
kantung (vesikula) untuk sekresi (protein, glikoprotein, karbohidrat, lemak).
Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan
bahan-bahan lain.
2. Menghasilkan enzim yang belum aktif
(zimogen) dan pembentuk lisosom.
3. Membentuk
membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung
yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
4. Membentuk
dinding sel tumbuhan
5. Fungsi
lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk
memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
6. Tempat
untuk memodifikasi protein
7. Untuk
menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
8. Untuk
membentuk lisosomdalam sintesis polysakaridadalam formasi sel dengan cara
mentransfer polysakarida yang dibentuk di badan golgi ke daerah sel yang baru
pada saat sel masih dalam pertumbuhanBerperan dalam formasi pigmen, seperti
pigmen melanin.
G. Sentriol
(sentrosom)
Sentrosom
berfungsi dalam pembelahan sel (Mitosis maupun Meiosis). Sentrosom bertindak
sebagai benda kutub dalam mitosis dan meiosis.Struktur ini hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron.

Sentrosom hanya
dijumpai pada sel hewan.Bentuk sentrosom bulat kecil.Organela ini terdapat di
dekat inti, berperan dalam proses pembelahan sel. Sentrosom menyerupai
bola-bola duri karena adanya serat-serat radial.
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri
dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel,
dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang
sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang
terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi
sentrosom.
Terdapat sejumlah fase
tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang
sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan
S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua
pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru
terbentuk tadi telah memanjang.Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak
ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas
benang-benang spindel.
H. Vakuola
Vakuola ialah organela
sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi selaput tipis yang disebut
tonoplas.Beberapa ahli tidak memasukkan vakuola sebagai organel sel. Benda ini
dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa.Selaput pembatas antara vakuola
dengan sitoplasma disebut Tonoplas.
Vakuola berisi cairan
(cell sap dalam bahasa Inggris) yang di dalamnya terlarut garam-garam organik,
glikosida, enzim, lipid, alkaloid, garam mineral, asam, dan basa, tanin (zat
penyamak), minyak eteris (misalnya Jasmine pada melati, Roseine pada mawar
Zingiberine pada jahe), alkaloid (misalnya Kafein, Kinin, Nikotin,
Likopersin dan lain-lain, enzim,
butir-butir patiPada boberapa spesies dikenal adanya vakuola kontraktil dan
vaknola non kontraktil.Pada sel tumbuhan, vakuola selalu ada namun tidak
dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat
rendah.Semakin tua suatu tumbuhan, maka vakuola yang terbentuk semakin
besar.Vakuola berperan untuk menyimpan zat makanan berupa sukrosa dan garam
mineral, selain juga berfungsi sebagai tempat penimbunan sisa metabolisme, seperti
getah pada batang tumbuhan karet.fungsi vakuola :
1. memelihara
tekanan osmotik sel
2. penyimpanan
hasil sintesa berupa glikogen, fenol, dll
3. mengadakan
sirkulasi zat dalam sel
4. menyimpan bahan makanan (air, garam,
mineral, protein, gula,asam organik, asam amino).
5. Berperan
dalam turgiditas (turgor sel) dan bentuk sel.
6. Dapat
memberi warna pada bunga dan buah karena mengandung pigmen antosian yang
berguna untuk menarik serangga, burung, dan hewan lain yang berjasa bagi
penyerbukan dan pemencaran biji.
7. Sebagai
lisosom (berisi enzim) dapat mencerna sitoplasma ketika sel mati dan tonoplas
pecah menyebabkan autolisis.
8. Tempat
penimbunan sisa metabolisme : kristal Ca oksalat, alkaloid, tanin, lateks.
9. Vakuola
juga terdapat pada protozoa. Vakuola protozoa berupa vakuola kontraktil dan
vakuola nonkontraktil.
a. Vakuola
kontraktil
Vakuola kontraktil
disebut juga vakuola berdenyut.Vakuola kontraktil memiliki fungsi sebagai
osmoregulator yaitu mengatur nilai osmotik dalam sel.
b. Vakuola
nonkontraktil
Vakuola nonkontraktil
disebut juga vakuola makanan, yang berfungsi untuk mencerna makanan dan
mengedarkan hasil pencernaan makanan ke seluruh tubuh.
I. Mikrotubulus
Mikrotubulus Berbentuk
benang silindris, kaku, berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel dan sebagai
“rangka sel”. Contoh organel ini antara lain benang-benang gelembung pembelahan
Selain itu mikrotubulus berguna dalam pembentakan Sentriol, Flagela dan Silia.
J. Mikrofilamen
MikrofilamenSeperti
Mikrotubulus, tetapi lebih lembut. Terbentuk dari komponen utamanya yaitu
protein aktin dan miosin (seperti pada otot).Mikrofilamen berperan dalam
pergerakan sel.k. Peroksisom (Badan Mikro) Ukurannya sama seperti Lisosom.
Organel ini senantiasa berasosiasi dengan organel lain, dan banyak mengandung
enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-sel hati).
K. Plastida
Plastida juga merupakan
organela spesifik yang terdapat pada sel tumbuhan.Di dalam plastida terdapat
zat pigmen.Plastida adalah organel sel yang menghasilkan warna pada sel
tumbuhan.Mekanisme kerja plastida sangat dipengaruhi oleh rangsang cahaya. Pada
lingkungan yang banyak terdapat penyinaran matahari, maka plastida menghasilkan
pigmen warna yang disebut kloroplas, antara lain pigmen hijau (klorofil),
kuning (xantin), dan kuning kemerah-merahan (xantofil). Plastida yang tidak
terkena cahaya matahari tidak akan menghasilkan pigmen warna yang disebut
leukoplas atau amiloplas yaitu untuk tempat amilum.ada tiga macam plastida,
yaitu :
1. leukoplast:
plastida yang berbentuk amilum(tepung). (plastida berwarna putih. Plastida ini
berfungsi sebagai penyimpan makanan).
2. Amiloplas
: Menyimpan amilum.
3. Elaioplas
: Menyimpan lemak/minyak.
4. Proteoplas
: Menyimpan protein.
5. kloroplast
: plastida yang umumnya berwarna hijau. terdiri dari : klorofil a dan b (untuk fotosintesis),
xantofil, dan karotenplastida yang banyak mengandung karotenKromoplas (plastida
yang mengandung pigmen selain hijau yaitu kuning dan jingga). Karotin,
Xantofil.
L. Nukleus

Nukleus merupakan organ
terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm.Nukleus memiliki bentuk
bulat atau lonjong.Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada
sel eukariotik.Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan
bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan
beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah
yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus
adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel
dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya
replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen
harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri
Hampir semua sel
memiliki nukleus, kecuali pada bakteri dan alga biru hijau.karena nukleus ini
berperan penting dalam aktivitas sel, terutama dalam melakukan sintesis
protein. Namun ada beberapa sel yang tidak memiliki nukleus antara lain sel
eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua sel ini aktivitas metabolisme terbatas
dan tidak dapat melakukan pembelahan.Biasanya sebuah sel hanya memiliki satu
nukleus saja, yang terletak di tengah.Namun ada sel-sel yang memiliki inti
lebih dari satu yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang
memiliki dua buah nukleus.Adapun pada sel otot rangka terdapat banyak
nukleus.Komposisi nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti.
1. Membran
Nukleus (Karioteka)
Susunan molekul membran
ini sama dengan susunan molekul membran sel, yaitu berupa lipoprotein. Membran
inti juga dilengkapi dengan poripori yang dapat memungkinkan hubungan antara
nukleoplasma dan sitoplasma.Pori-pori ini berperan dalam memindahkan materi antara
inti sel dan sitoplasmanya.Membran inti hanya bisa dilihat dengan jelas dengan
menggunakan mikroskop elektron.Membran inti terdiri atas dua selaput yaitu
selaput luar dan selaput dalam.Selaput luar mengandung ribosom pada sisi yang
menghadap sitoplasma dan sering kali berhubungan dengan membran retikulum
endoplasma.
2. Matriks
(Nukleoplasma)
Nukleoplasma terdiri
atas cairan inti yang tersusun dari zat protein inti yang disebut dengan
nukleoprotein.
3. Anak
Inti (Nukleolus)
Di dalam nukleolus
banyak terkandung kromosom, yaitu benang-benang halus DNA. Kromosom tersebut
berfungsi untuk:
- menentukan ciri-ciri yang dimiliki sel.
- mengatur bentuk sel.
- menentukan generasi selanjutnya.
DNA tersusun dalam
kromosom yang terdapat pada nukleoplasma, sedangkan tempat sintesis RNA terjadi
pada nukleolus.Fungsi nukleus, yaitu :
- Sebagai pengatur pada sintesa protein
- Mengatur pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan
Sel-sel khusus :Sel
Tidak Berinti, contohnya trombosit dan eritrosit (Sel darah merah). Di dalam
sel darah merah, terdapat hemoglobin sebagai pengganti nukleus (inti sel).
Sel Berinti Banyak,
contohnyaParamecium sp dan sel ototSel hewan berklorofil, contohnya euglena sp.
Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil.
Sel pendukung,
contohnya adalah sel xilem. Sel xilem akan mati dan meninggalkan dinding sel
sebagai “tulang” dan saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses
transpirasi pada tumbuhan.
2.3
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
1.
Sel Tumbuhan

Menurut beberapa sumber
pada sel tumbuhan terdapat beberapa bagian sel diantaranya :
a. Membran sel ( membrane plasma),
terdapat pada bagian terluar dari sel dan
b.
mempunyai fungsi mengatur
keluar masuknya zat pada suatu sel.
c.
Dinding sel, merupakan lapisan
di bawah membran sel, terbuat dari selulosa dan mempunyai fungsi memberi
kekuatan dan perlindungan bagi sel.
d. Sitoplasma, cairan bening seperti gel yang mengisi ruang dalam sel dan
berrfungsi sebagai tempat belangsungnya metabolisme sel.
e. Vakuola, merupakan rongga di dalam sel yang berlapis membran, di dalamnya
berisi cairan dan mempunyai fungsi sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan
sisa metabolisme.
f. Mitokondria, merupakan tempat pembentukan sumber energi, sudah barang tentu
mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu menghasilkan energi melalui proses
respirasi sel(reaksi antara makanan dengan oksigen dan menghasilkan energi).
g. Ribosom, organel berbentuk butiran-butiran kecil yang terdapat di
sitoplasma atau menempel di permukaan retikulum endoplasma kasar dan berfungsi
sebagai tempat sintesis protein.
h. Retikulum Endoplasma, organel berbentuk seperti saluran. Pada Retikulum
Endoplasma permukaan kasar diselubungi ribosom sedangkan endoplasma permukaan halus tidak ada ribosom, tetapi di permukaannya
terdapat enzim yang berfungsi untuk membatu metabolisme protein, lemak dan
karbohidrat.
i.
Badan golgi, organel berbentuk
seperti tumpukan kue panekuk yang mempunyai fungsi untuk membantu sintesis
protein. 9. Lisosom, merupakan kantung kecil dengan membran tunggal dan
berfungsi untuk mendaur ulang bagian sel yang rusak, mencerna zat sisa makanan
atau zat-zat asing yang masuk ke dalam sel.
j.
Nuklues (inti sel), organel
berbentuk bulat atau lonjong yang terdapat di tengah atau bagian tepi sel, di
dalamnya terdapat cairan inti
(nukleoplasma), anak inti (nukleolus) dan selaput inti. Nucleus berfungsi sebagai pusat pengendali kegiatan
sel.
k. Plastida, terdapat dalam berbagai ukuran, bentuk, dan fungsi yang terbagi
menjadi Lekoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan
makanan),terdiri dari:
1.
Amiloplas (untuk menyimpan
amilum) dan, Elaioplas (Lipidoplas) (untuk menyimpan lemak/minyak). Proteoplas
(untuk menyimpan protein).
2.
Kloroplas yaitu plastida
berwarna hijau. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis.
3.
Kromoplas yaitu plastida yang
mengandung pigmen, misalnya: Karotin (kuning) Fikodanin (biru), Fikosantin
(kuning), Fikoeritrin (merah).
4.
Sentrosom, bentuknya seperti
tabung kecil dan mengapung di sitoplasma Sentriol dalam sentrosom berperan
dalam pembelahan sel.
2.
Sel Hewan

Menurut beberapa sumber
pada sel Hewan terdapat beberapa bagian sel diantaranya :
a.
Membran Sel
Berfungsi untuk mengatur pertukaran
zat, sebagai pelindung, tempat menerima rangsang.
b.
Nukleus
Berfungsi sebagai tempat
pengendalian aktivitas sel, tempat AND yang berfungsi sebagai faktor keturunan.
c.
Retikulum Endoplasma
Berfungsi sebagai sintetis dan
transportasi berbagai macam zat kimia.
d.
Kompleks Golgi
Berfungsi untuk merakit mikro
molekul yang kaya karbohidrat.
e.
Ribosom
Berfungsi sebagai tempat
berlangsungnya sintesa protein.
f.
Mitokondria
Berfungsi sebagai tempat respirasi
aerob.
g.
Lisosom
Berfungsi sebagai tempat mencerna
bahan-bahan dari luar sel dan bahan yang tidak dipakai dari dalam sel.
h.
Badan Mikro
Berfungsi mengandung enzim katalase
dan oksidasi disebut perolisisum, yang mengandung enzim untuk daun asam
glioksiat disebut pada tumbuhan.
i.
Sentrosom
Berfungsi sebagai peran dalam
pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromatin.
j.
Sentriol
Berfungsi untuk mengontrol
pembentukan benang-benang gelondong selama pembelahan sel
Dibawah ini merupakan tabel
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan.
Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
|
|||
No
|
Perbedaan
|
Sel Tumbuhan
|
Sel Hewan
|
1
|
Dinding
Sel
|
Ada
|
Tidak Ada
|
2
|
Plastida
|
Ada (kromoplas, kloroplas, dan leukoplas)
|
Tidak Ada
|
3
|
Sentriol
|
Tidak Ada
|
Ada
|
4
|
Vakuola
|
Ada, vakuola berukuran besar
|
Ada, vakuola berukuran kecil
|
5
|
Sambungan
antar sel
|
Plasmodesmata
|
Desmosome,
Tight junction
|
6
|
Tingkat
Totipotensi
|
Sangat Tinggi
|
Rendah
|
7
|
Ketahanan
Tekanan
|
Kuat karena dinding sel
|
Lemah tanpa vakuola kontraktil
|
8
|
Sitokinesis
sel
|
Membentuk lempeng mitosis
|
Membentuk furrowing
|
9
|
Pembentukan
Spindle
|
Secara anastral
|
Secara Amphiastral
|
10
|
Flagela
|
Jarang, hanya pada sperma tumbuhan tertentu
|
Sering ditemukan
|
11
|
Silia
|
Sangat jarang
|
Sering ditemukan
|
12
|
Ukuran
Sel
|
Besar
|
Kecil
|
13
|
Organel
Respirasi
|
Kloroplast (plastida) dan mitokondria
|
Mitokondria
|
14
|
Sentrosom/Sentriol
|
Tidak ada / Jarang ditemukan
|
Ada
|
15
|
Letak
Inti Sel
|
Berada di pheriperal sitoplasma
|
Berada di tengah sel
|
16
|
Elastisitas
jaringan
|
Rendah, karena adanya dinding sel
|
Tinggi, tidak adanya dinding sel
|
17
|
Bentuk
Sel
|
Bentuk sel tumbuhan kaku, jarang berubah bentuk kecuali derivat sel
|
Berbagai macam, dapat berubah ubah bentuk dan tidak kaku
|
18
|
Glioksisom
|
Ada
|
Tidak ada/Jarang
|
19
|
Lisosom
|
Jarang ditemukan
|
Umumnya banyak terdapat dalam sel hewan
|
20
|
Matriks
Ekstraselular
|
Tidak ada
|
Ada
|
BAB
III
PENUTUP
3.1.SIMPULAN
Sel
pertama kali ditemukan oleh Ilmuwan Inggris, Robert
Hooke (1665) dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari
ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839,
seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam rongga sel
disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan nama sarcode
menjadi protoplasma. Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman
dan Mathias Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh
hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang biolog
Skotlandia menemukan inti (nukleus).
Max
Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan protoplasma merupakan
dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan sel berasal dari sel “Omnis
Cellula Cellula”.Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan
keadaan inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom
dan fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup
dan bagian yang mati).
Sel
merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.Semua
fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat
berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi.Struktur
sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua
organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar
organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.
Jaringan
komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu koordinasi untuk
mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain pada berbagai
jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh sistem saraf,
juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf bersama-sama
dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan tubuh.kedua sistem
ini saling mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa, sehingga
unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem neuroendokrin.
3.2.SARAN
Struktur
dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita
dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel
dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara
organel-organel tersebut di dalam sel .
·
Bagi kita dan
generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi
organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
·
Kepada para
pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau
majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk
hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua.
PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.2004. Kurikulum
Sekolah MenengahKejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.
Kirei. 2008. Fisiologi Hewan.
http://wikimedia.commons [ 01April 2018 ]
Yunus, A. 2009.Komunikasi Antar Sel.
http://askar.perikanan.umi.com/.[ 01April 2018 ]
Curtis, Helena ,Bernes , N.Sue.1989.Biology ,fifth
edition.Worth Publishers,Inc
Stone ,David
,1997.Biodiversity of Indonesia .tien Wah Press,Singapore.
Solomon et. Al.1993,Biology ,3rd ed.
Saunders-College Publishing ,fort
banyak juga ya bund
BalasHapusbut thankyouuu