Sabtu, 21 April 2018

MAKALAH BIOTEKNOLOGI



Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi
DISUSUN OLEH :
 NAMA                             : NI NYOMAN RIYANI
 NIS /NISN                       : 1934/0013864761
 KELAS                            : XI MIA 2
GURU PEMBIMBING   : MADE PUJANGGA,S.Pd

SMA NEGERI 1 BASARANG
TAHUN 2018



KATA PENGANTAR
      Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya, kita dapat berpikir sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Bioteknologi.
      Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin. Selain itu beberapa hal yang penting lainnya yang berkaitan dengan Bioteknologi akan kita bahas disini.
      Penulis  menyadari bahwa materi dan teknik yang kami sampaikan dalam makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas kritik dan sarannya kami mengucapkan terima kasih.
      Akhir kata pengantar kami mengucapkan terima kasih karena telah berkenan membaca makalah ini. Semoga memberikan manfaat kepada kita semua. 




Basarang,01 April 2018
                                         
                                                                                                              Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH............................................................................ 2
1.3. TUJUAN....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI............................................................. 3
2.2.JENIS JENIS BIOTEKNOLOGI................................................................ 4
2.3. SIFAT-SIFAT DAN PERANAN MIKROORGANISME DALAM BIOTEKNOLOGI   13
2.4 DAMPAK BIOTEKNOLOGI....................................................................... 17                     
BAB III PENUTUP
3.1 SIMPULAN............................................................................................... 19
3.2 SARAN...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 20


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang
     Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh kepada pola kehidupan manusia.Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwasannya sebagian besar aspek kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
     Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang. Secara tidak langsung bioteknologi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa perkembangan bioteknologi yang bervariasi ini belum dapat menjamin peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Karena masih banyak masyarakat yang tingkat perekonomiannya rendah sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari bioteknologi. Jadi masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari bioteknologi tanpa mengetahui secara pasti apa itu bioteknologi.
        Dengan demikian, berdasarkan ilustrasi di atas saya tertarik untuk memilih judul makalah ini”Bioteknologi”.





1.2  Rumusan Masalah                                      
Berdasarkan uraian di atas, masalah-masalah yang ingin saya jelaskan dan sampaikan adalah :
  1. Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
  2. Ada berapa jeniskah bioteknologi itu ?
  3. Apa perbedaan dari masing-masing jenis bioteknologi itu?
  4.  Apa peranan mikroorganisme dalam bioteknologi?
  5. Dampak apa saja yang ditimbulkan dari penerapan bioteknologi ?
1.3   Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
  1. Mengetahui apa itu bioteknologi.
  2. Mengetahui jenis-jenis bioteknologi.
  3. Mengetahui perbedaan dari jenis-jenis bioteknologi yang ada.
  4. Mengetahui peranan mikrorganisme dalam bioteknologi.
  5. Mengetahui dampak dari penerapan bioteknologi.









BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology (1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari organisme hidup, dan atau analog molekuler untuk menghasilkan produk dan jasa.
Dalam pengertian popular, bioteknologi dapat diartikan sebagai penerapan teknik-teknik yang sesuai  untuk mendayagunakan organisme (sel, jaringan makhluk hidup) dalam rangka memperoleh hasil yang diinginkan. Bioteknologi dapat dikatakan juga sebagai penggunaan atau pengubahan sel-sel atau senyawa/molekul biologi untuk aplikasi khusus. Aspek dari bioteknologi yang menangani proses-proses yang melibatkan mikroorganisme disebut bioteknologi mikroba. Secara umum Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
2.2 Jenis - Jenis Bioteknologi
Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu :
  1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.
Contoh pengolahan bahan makanan dari bioteknologi konvensional                   pembuatan tempe, tape, pembuatan sainan sayuran, pembuatan roti, kecap, mentega dan susu, yoghurt, dan nata de coco.

  1. Tempe

Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, berupa kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya menjadi produk tempe.                                                                             

  1. Tape

Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa gula dan alkohol. Jamur yang digunakan adalah Saccharomyces cereviceae.
  1. Pembuatan Asinan Sayuran
 
Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan jalan fermentasi asam.Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus. Mikroorganisme tersebut mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam laktat. Asam laktat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain dan memberikan rasa khas pada sayuran yang difermentasi atau sering dikenal dengan nama ‘acar’.
  1. Pembuatan Roti
Proses fermentas pada pembuatan rotii ini dengan bantuan dari yeast atau khamir yaitu sejenis jamur. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini dikarenakan gas akan mengembang jika temperatur tinggi.
  1. Kecap

Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus wentii dibiakkan pada kulit gandum terlebih dahulu. Jamur Aspergillus wentii bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk kecap.
  1. Mentega dan keju
Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk selanjutnya dipanaskan pada temperatur 32oC – 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap dimakan.
  1. Yoghurt
Susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita rasa.
Pada bidang bioteknologi konvensional, sebagian besar didominasi oleh produk makanan. Daftar berikut merupakan campuran berbagai jenis mikroorganisme jamur dan bakteri. Kolom bahan yang kosong itu berarti saya belum memperoleh informasi. Kalau ada masukan boleh kasih komentar di sini.
  1. Nata de Coco
Nata de coco berasal dari bahasa Spanyol yang berarti krim kelapa.Proses pembuatan nata de coco dibantu oleh sejenis bakteri bernama Acetobacter xylinum.
  1. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar Mikrobiologi dan Biokimia. Penerapan bioteknologi modern juga mencangkup berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik (peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik  yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone insulin yang dihasilkan oleh E. coli (kedokteran dan farmasi).                  
Bioteknologi modern sudah memanfaatkan metode-metode mutakhir, yaitu :   
a.    Kultur Jaringan Tumbuhan
Kultur jaringan tumbuhan merupakan teknik menumbuh kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan, atau organ dalam kondisi aseptik secara in vitro. Kultur jaringan dapat dilakukan karena adanya sifat totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh menjadi individu baru bila berada dalam lingkungan yang sesuai. Dalam kultur jaringan, tanaman yang akan dikulturkan sebaiknya berupa jaringan muda yang sedang tumbuh, misalnya akar, daun muda, dan tunas. Bagian tumbuhan yang akan dikultur disebut sebagai eksplan.
a)      Teknik Kultur Jaringan
Tanaman dengan teknik kultur jaringan dapat diperoleh dengan empat tahap sebagai berikut.
1)      Tahap inisiasi adalah tahap penanaman eksplan ke dalam media. Media yang digunakan adalah media cair yang terdiri dari zat nutrisi dan zat pengatur tumbuh.
2)      Tahap multiplikasi (perbanyakan kultur), eksplan akan tumbuh menjadi jaringan seperti kalus berwarna putih disebut protocorm like body (PLB).
3)      Tahap menghasilkan plantlet, PLB berkembang menjadi tanaman kecil yang disebut plantlet.
4)      Tahap aklimatiasi, plantlet dipisah-pisahkan dan dikultur dalam media padat. Setelah plantlet tumbuh menjadi tanaman yang sempurna, maka tanaman tersebut dipindah ke polybag.
Kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain, yaitu :
1)      Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukan kalus.
2)      Penggunaan medium yang cocok.
3)      Keadaan aseptik.
4)       Pengaturan udara yang baik.

b)      Manfaat  Kultur Jaringan
Dengan melakukan kultur jaringan tumbuhan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut.
1)      Mendapat bibik banyak dalam waktu singkat yang identik dengan induknya.
2)      Bibit terhindar dari hama dan penyakit.
3)      Menghasilkan varietas baru seperti yang dikehendaki.
4)      Mendapat hasil metabolisme tumbuhan (metabolit sekunder), misalnya karet, resin, tanpa areal tanaman yang luas dan tidak perlu menunggu tumbuhan dewasa.
5)      Melestarikan tanaman-tanaman  yang hampir punah.


c)      Selain memiliki manfaat, kultur jaringan juga memiliki kelemahan-kelemahan yaitu sebagai berikut.
1)      Diperlukan biaya yang relatif tinggi.
2)      Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu saja, karena memiliki keahlian khusus.
3)       Bibit hasil kultur jaringan memerlukan proses aklimatiasi, karena terbiasa dalam kondisi lembap dan aseptik.

b.     Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah suatu proses perubahan gen-gen dalam tubuh makhluk hidup. Rekayasa genetika dilakukan dengan cara mengisolasi dan mengidentifikasi serta memperbanyak gen yang dikehendaki.
Berbagai teknik rekayasa genetika berkembang dimungkinkan karena ditemukannya :
a)      Enzim restriksi endonuklease yang dapat memotong benang DNA.
b)      Enzim ligase yang dapat menyambung kembali benang DNA.
c)      Plasmid yang dapat digunakan sbagai wahana memindahkan potongan benang DNA tertentu ke dalam sel mikroorganisme.
Teknik rekayasa genetika  dapat dilakukan melalui :
1)      Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penyambung 2 DNA dari organisme yang berbeda. Hasil penggabungan DNA dari individu yang tidak sama inj disebut dengan DNA rekombinan. Gen dari satu individu yang disisipi atau digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen, individunya disebut transgenik. Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan buatan. Secara alami dapat terjadi dengan cara :
a)      Pindah silang, yaitu tukar menukar kromatid pada kromosom homolog sehingga DNA terputus dan tersambungkan secara silang.
b)      Transduksi,yaitu bersambungnya DNA bakteri yang satu dengan bakteri yang lain dengan prantara virus.
c)      Tranformasi, yaitu pemindahan sifat-sifat dari satu mikroba ke mikroba lainnya melalui bagian-bagian DNA tertentu dari mikroba pertama.
Rekombinasi DNA secara buatan dilakukan dengan penyambungan DNA secara in vitro. Alasan dilakukan rekombinasi DNA ini adalah :

a)      Strutur DNA semua spesies sama.
b)      DNA dapat disambung-sambungkan.
c)      Ditemukan enzim pemotong dan penyambung.
d)     Gen dapat terekspresi  di sel apapun.
Teknologi rekombinasi DNA memerlukan suatu prantara atau vektor untuk memasukkan gen ke dalam sel target berupa plasmid bakteri, sehingga merupakan bentuk teknologi plasmid. Plasmid adalah lingkaran kecil DNA bakteri atau eukariota bersel satu yang dapat bereplikasi.
2)       Teknik Hibridoma/Fusi Sel
          
Teknik hibridoma adalah penggabungan 2 sel dari organisme berbeda ataupun sama (fusi sel) sehingga menghasilkan sel tunggal berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan tenaga listrik, sehingga prosesnya disebut elektrofusi.
Hal-hal yang diperlukan dalam teknik hibridoma, yaitu :
a)      Sel umber gen adalah sel-sel yang memiliki sifat yang diinginkan.
b)      Sel wadah adalah sel yang mampu membelah dengan cepat (misalnya sel mieloma).
c)      Fusi gen adalahza-zat yang mempercepat fusi sel (misalnya NaNO3).
monoclonal Teknik hibridoma dapat dimanfaatkan untuk pembuatan produk penting, misalnya antibodi, pembentukan spesies baru, dan pemetaan kromosom.


3.)     Kloning
        
Kloning berasal dari bahasa inggris clonning yang berarti suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses aseksual. Tujuan utama kloning adalah untuk mengisolasi gen yang diinginkan dari seluruh gen yang ada (kromoson) pada organisme donor. Untuk mencapai tujuan tersebut, kloning dapat dilakukan dengan kloning embrio dan transfer inti. Kloning embrio dilakukan dengan fertilisasi in vitro, misalnya kloning pada sapi yang secara genetik identik untuk memproduksi hewan ternak. Sedangkan kloning dengan transfer inti yaitu pemindahan inti sel yang satu ke sel lain sehingga diperoleh individu baru yang memiliki sifat baru sesuai inti yang diterimanya.
2.3 Sifat-Sifat dan peranan mikroorganisme dalam Bioteknologi
 Sifat-sifat mikroorganisme :
  1. Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang sangat  banyak dapat        menempati ruan yang kecil.
  2. Reproduksinya cepat pada kondisi maksimum.
  3. Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetika dengan penyisipan gen lain ke cincin plasmid mikroorganisme tersebut.
  4. Mampu melakukan metabolisme dalam kondisi anaerob dengan menggunakan enzim-enzim yang disekresikannya.
  5. Memiliki sifat tetap dan tidak berubah-ubah.
Peranan mikroorganisme dalam bioteknologi :                
1)      Dalam Bidang Pangan
Bioteknologi dalam produksi bahan pangan menggunakan mikroorganisme untuk mengubahbahan pangan menjadi bentuk lain melalui proses fermentasi.Fermentasi adalan proses merombak suatu senyawa organik menjadi zat organik yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme.Fermentasi bahan makanan dilakukan untuk meningkatkan nilai bahan makanan menjadi produk yang diinginkan.Selain itu mikroorganisme juga berperan dalam penciptaan makanan baru dari biomassa sel yang disebut protein sel tunggal.
2)      Dalam Bidang Pertanian dan Perkebunan
  1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenic adalah rekayasa genetika dapat dilakukan pada berbagai jenis tanaman untuk menghasilkan tanaman dengan sifat yang dikehendaki manusia. Tanaman transgenik yaitu tanaman yang telah disisipi gen bakteri.
Berikut ini contoh tanaman transgenic :
1)      Tanaman Kebal Hama dan Penyakit TMV ( Tobacco Mozaic Virus)
2)       Tanaman yang mampu mengikat Nitrogen

  1. Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman.
Mikroorganisme dapat digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit secara biologi yang disebut dengan biopeptisida mikroba. Beberapa mikroba yang dapat dipakai sebagai pestisida adalah sebagai berikut :
  1. Bacillus Thuringiensis membantu mengatasi larva ngengat dan kupu- kupu perusak.
  2. Bacillus populiae untuk mengatasi kumbang jepang dengan menularkan “penyakit susu”
  3. Baculovirus merupakan kelompok virus yang dikembangkan sebagai bioinsektisida untuk memberantas serangga penggerek jagung, kumbang kentang, serta kutu dan kumbang daun.
3)       Bidang Peternakan dan Perikanan
a. Bidang peternakan
Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan  meliputi:
a)      Teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan spliting.
b)      Rekayasa genetika, seperti  genome maps, masker asisted selection, transgenik, identifikasi genetik, konservasi molekuler,
c)      Peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen, dan
d)     Bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner
Di Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan pada tahun 1987.  Dengan teknik ini seekor sapi betina mampu menghasilkan 20-30 ekor anak sapi (pedet) pertahun. Penelitian terakhir membuktikan bahwa menciptakan jenis ternak unggul sudah bukan masalah lagi. Dengan teknologi transgenik, yakni dengan jalan mengisolasi gen unggul, memanipulasi dan kemudian memindahkan gen tersebut dari satu organisme ke organisme lain, maka ternak unggul yang diinginkan dapat diperoleh.
b. Bidang Perikanan
Dalam bidang perikanan, kebutuhan adanya penerapan teknologi sangat dinantikan, mengingat adanya penangkapan ikan yang melebihi potensi lestari (over fishing), banyaknya terumbu karang yang rusak dan dengan adanya peningkatan konsumsi ikan. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono mengakui adanya kebutuhan penerapan teknologi, tetapi ia juga mengakui adanya ketakutan pada dampak penerapan teknologi tinggi.
Penelitian bioteknologi dalam bidang perikanan, di utamakan pada tiga kelompok, yaitu: akuakultur, pemanfaatan produksi alam dan prosesing bahan makanan yang bernilai ekonomi tinggi. Pengembangan bioteknologi di bidang akuakultur meliputi seleksi, hibridasi, rekayasa kromosom dan pendekatan biologi molekuler seperti transgenik sangat dibutuhkan untuk menyediakan benih dan induk ikan.
Pada akuakultur, program peningkatan sistem kekebalan ikan telah dilakukan dengan menggunakan vaksin, imunostimulan, probiotik dan  bioremediasi. Vaksin dapat memacu produksi antibiotik spesifik dan hanya efektif untuk mencegah satu patogen tertentu. Imunostimulan merupakan teknik meningkatkan kekebalan yang non spesifik, misalnya  lipopolysaccharide dan B-glucan yang telah diterapkan untuk ikan dan udang di Indonesia. Probiotik diaplikasikan pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
Pada tahun 1980 penelitian transgenik pada ikan telah dimulai dengan mengintroduksi gen tertentu kepada organisme hidup lainnya serta mengamati fungsinya secara in vitro. Dalam teknik ini, gen asing hasil isolasi diinjeksi secara makro ke dalam telur untuk memproduksi galur ikan yang mengandung gen asing tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ikan transgenik, yaitu: 1) isolasi gen (clone DNA) yang akan diinjeksi pada telur, 2) identifikasi gen pada anak ikan yang  telah mendapatkan injeksi gen asing tadi,  dan 3) keragaman dari turunan ikan yang diinjeksi gen asing tersebut.
3)      Dalam Bidang Kedokteran dan Farmasi
  1. Insulin
  2. Antibodi Monoklonal
  3. Vaksin
  4. Antibiotik
  5. Interferon
  6. Terapi Genetik
4)      Dalam Bidang Lingkungan
a. Pengelolaan Limbah
b. Pengelolaan Sampah
c. Pengelolaan Limbah Minyak
5)      Dalam bidang pertambangan (biometalurgi)
Di bidang pertambangan berkembang bioteknologi untuk memisahkan logam dari bijihnya yaitu dengan pemanfaatan bakteri Thiobacillus ferroxidans.

D.     Dampak Positif  dan Dampak Negatif Bioteknologi
a)      Dampak Positif  Bioteknologi
Dampak positif dari bioteknologi adalah dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahtraan manusia.
1)      Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk biogas, kompos, dan lumpur aktif.
2)      Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan obat-obatan, antar lain vaksin , antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon
3)      Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman, dan pemberian hormon tumbuhan.
4)      Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan pengelolahan biommasa menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
5)       Bioteknologi di bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain pembuatan roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan anggur.

b)      Dampak negatif bioteknologi
1)      Menimbulkan penyakit pada manusia
Gen-gen yang mengkode untuk pembentukan antibiotic dapat saja mengalami kecelakaan di dalam tubuh bakteri sehingga menyebabkan penyakit pada manusia.
2)      Menimbulkan reaksi alergi
Timbulnya alergi yang disebabkan karena mengkomsumsi produk transgenic.
3)      Mengancam kelestarian alam
a)    Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat yang tidak berbahaya.
b)   Rekayasa genetika dapat menghasilkan gluma-gluma super.
c)    Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung yang memakannya.
d)   Menyebabkan kepunahan sebagian plasma nuftah asli karena yang dikembangkan sekarang hanya produk rekayasa genetika saja.
4)      Berpotensi digunakan sebagai alat perang
Beberapa orang mungkin dengan sengaja menciptakan kombinasi gen-gen baru untuk kepentingan perang (semacam senjata kimia dan senjata biologi).









BAB III
PENUTUP
3.1  SIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa, Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan barang dan jasa.
3.2 SARAN
Agar  lebih memahami materi ini, mungkin dengan cara praktek membuat produk bioteknologi sederhana dapat dilakukan.
Apabila ada yang tidak dimengerti, diharapkan bertanya kepada guru yang bersangkutan agar lebih jelas dan paham. Jangan pernah ragu untuk bertanya.
Untuk lebih mengenal produk dari bioteknologi, bisa dilakukan dengan cara mendata beberapa produk bioteknologi konvensional atau bioteknologi modern.
Apabila masih belum memahami sepenuhnya, carilah referensi artikel maupun internet.










DAFTAR PUSTAKA
      Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorski & R.B. Jackson.  2010. Biologi (Edisi Kedelapan-Jilid 1). Jakarta : Erlangga.
     Faidah Rachmawati, Nurul Urifah, dan Ari Wijayati. 2009. Jakarta: Ricardo Publishing and Printing
     Fahruddin. 2010. Bioteknologi Lingkungan. Bandung: Alfabeta.
     Rohana Kusumawati, Muhammad Luthfi Hidayat. 2012. Klaten: Intan Pariwara.
    Sutarno, Nono. 2000. Biologi Lanjutan Umum II. Jakarta: Universitas Terbuka.
Anatsura. 2011. Dampak Bioteknologi. (Online) Tersedia di            http://anatsurayyadewi.wordpress.com.dampak-bioteknologi. Diakses pada tanggal 15 April 2012
Saputra, Jovi. 2011. Dampak Bioteknologi Bagi Kesejahteraan Manusia. (Online) Tersedia di http://jovisaputra.wordpress.com.dampak-bioteknologi-bagi-kesejahteraan-manusia. Diakses pada tanggal 15 April 2012
https://biologiklaten.wordpress.com/bab-30-bioteknologi-xii/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar