Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

DISUSUN OLEH :
NAMA : NI NYOMAN RIYANI
NIS
/NISN : 1934/0013864761
KELAS : XI MIA 2
GURU PEMBIMBING : MADE PUJANGGA,S.Pd
SMA NEGERI 1 BASARANG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkat dan rahmat serta karunia-Nya, kita dapat
berpikir sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah Bioteknologi.
Bioteknologi
secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.
Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun
keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman untuk menghasilkan
varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan dan reproduksi
hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara
lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin. Selain itu beberapa hal
yang penting lainnya yang berkaitan dengan Bioteknologi akan kita bahas disini.
Penulis
menyadari bahwa materi dan teknik yang kami sampaikan dalam makalah ini
masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas kritik dan
sarannya kami mengucapkan terima kasih.
Akhir kata pengantar kami mengucapkan
terima kasih karena telah berkenan membaca makalah ini. Semoga memberikan
manfaat kepada kita semua.
Basarang,01
April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG................................................................................... 1
1.2.
RUMUSAN MASALAH............................................................................ 2
1.3. TUJUAN....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN BIOTEKNOLOGI............................................................. 3
2.2.JENIS JENIS BIOTEKNOLOGI................................................................ 4
2.3. SIFAT-SIFAT DAN PERANAN MIKROORGANISME DALAM
BIOTEKNOLOGI 13
2.4 DAMPAK BIOTEKNOLOGI....................................................................... 17
BAB III PENUTUP
3.1 SIMPULAN............................................................................................... 19
3.2 SARAN...................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat cepat memberi pengaruh kepada pola kehidupan
manusia.Bagaimanapun tidak dapat dipungkiri bahwasannya sebagian besar aspek
kehidupan manusia telah memanfaatkan teknologi. Bioteknologi adalah cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan
lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Pada
akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu revolusi
teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara strategis dan
potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan, kesehatan, sumber
daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang semakin berkembang.
Secara tidak langsung bioteknologi dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita sadari bahwa perkembangan
bioteknologi yang bervariasi ini belum dapat menjamin peningkatan kesejahteraan
hidup manusia. Karena masih banyak masyarakat yang tingkat perekonomiannya
rendah sehingga penggunaan bioteknologi belum dapat dirasakan oleh semua
lapisan masyarakat. Namun demikian, banyaknya penggunaan hasil-hasil
bioteknologi belum diimbangi dengan pengetahuan masyarakat tentang pengertian
dari bioteknologi. Jadi masyarakat hanya memanfaatkan hasil-hasil dari
bioteknologi tanpa mengetahui secara pasti apa itu bioteknologi.
Dengan
demikian, berdasarkan ilustrasi di atas saya tertarik untuk memilih judul
makalah ini”Bioteknologi”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas, masalah-masalah yang ingin saya jelaskan dan sampaikan adalah :
- Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
- Ada berapa jeniskah bioteknologi itu ?
- Apa perbedaan dari masing-masing jenis bioteknologi itu?
- Apa peranan mikroorganisme dalam bioteknologi?
- Dampak apa saja yang ditimbulkan dari penerapan bioteknologi ?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
- Mengetahui apa itu bioteknologi.
- Mengetahui jenis-jenis bioteknologi.
- Mengetahui perbedaan dari jenis-jenis bioteknologi yang ada.
- Mengetahui peranan mikrorganisme dalam bioteknologi.
- Mengetahui dampak dari penerapan bioteknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari dua kata, yaitu 'bio' yang
berarti makhuk hidup dan 'teknologi' yang berarti cara untuk memproduksi barang
atau jasa. Dari paduan dua kata tersebut European Federation of Biotechnology
(1989) mendefinisikan bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam
dan ilmu rekayasa yang bertujuan meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel,
bagian dari organisme hidup, dan atau analog molekuler untuk menghasilkan
produk dan jasa.
Dalam pengertian popular, bioteknologi dapat
diartikan sebagai penerapan teknik-teknik yang sesuai untuk mendayagunakan organisme (sel, jaringan
makhluk hidup) dalam rangka memperoleh hasil yang diinginkan. Bioteknologi
dapat dikatakan juga sebagai penggunaan atau pengubahan sel-sel atau senyawa/molekul
biologi untuk aplikasi khusus. Aspek dari bioteknologi yang menangani
proses-proses yang melibatkan mikroorganisme disebut bioteknologi mikroba.
Secara umum Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan
makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk
hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan
jasa.
2.2 Jenis - Jenis Bioteknologi
Bioteknologi
dibagi menjadi dua, yaitu :
- Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan mikroorganisme untuk
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan, Mikroorganisme
dapat mengubah bahan pangan. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi
konvensional, yaitu adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum
tahu adanya penggunaan enzim.
Contoh pengolahan bahan makanan dari
bioteknologi konvensional pembuatan tempe, tape,
pembuatan sainan sayuran, pembuatan roti, kecap, mentega dan susu, yoghurt, dan
nata de coco.
- Tempe

Untuk
membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai juga diperlukan ragi. Ragi
merupakan kumpulan spora mikroorganisme, berupa kapang. Dalam proses pembuatan
tempe paling sedikit diperlukan empat jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu
Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus
oryzae. Miselium dari kapang tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai
dan memfermentasikannya menjadi produk tempe.
- Tape

Tape
dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi. Ragi
menghasilkan enzim yang dapat mengubah zat tepung menjadi produk yang berupa
gula dan alkohol. Jamur yang digunakan adalah Saccharomyces cereviceae.
- Pembuatan Asinan Sayuran

Asinan
sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan jalan fermentasi asam.Bakteri
yang digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus sp., dan Pediococcus.
Mikroorganisme tersebut mengubah zat gula yang terdapat dalam sayuran menjadi
asam laktat. Asam laktat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan
mikroorganisme lain dan memberikan rasa khas pada sayuran yang difermentasi
atau sering dikenal dengan nama ‘acar’.
- Pembuatan Roti

Proses
fermentas pada pembuatan rotii ini dengan bantuan dari yeast atau khamir yaitu
sejenis jamur. Yeast yang ditambahkan pada adonan tepung akan menjadikan proses
fermentasi, yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan alkohol. Gas karbon
dioksida tersebut dapat berguna untuk mengembangkan roti, sedangkan alkohol
dibiarkan menguap. Selanjutnya, akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan
tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal ini dikarenakan gas akan
mengembang jika temperatur tinggi.
- Kecap

Dalam
pembuatan kecap, jamur, Aspergillus wentii dibiakkan pada kulit gandum terlebih
dahulu. Jamur Aspergillus wentii bersama-sama dengan bakteri asam laktat yang
tumbuh pada kedelai yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah
proses fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan
produk kecap.
- Mentega dan keju

Proses
pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu dengan suhu 90oC atau
dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai 30oC. Selanjutnya bakteri asam
laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri tersebut pH menurun dan susu
terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat, kemudian ditambahkan enzim renin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini telah
digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk
selanjutnya dipanaskan pada temperatur 32oC – 420oC dan ditambah garam,
kemudian ditekan untuk membuang air dan disimpan agar matang. Menggunakan
mikroorganisme Streptococcus lactis bakteri-bakteri tersebut membentuk proses
pengasaman. Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega
dipisahkan. Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap
dimakan.
- Yoghurt

Susu
dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya sebagian besar lemak dibuang.
Mikroorganisme yang berperan dalam pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus
bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan
pada susu dengan jumlah yang seimbang, selanjutnya disimpan selama ± 5 jam pada
temperatur 45oC. Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai
akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan
dapat diberi cita rasa.
Pada bidang
bioteknologi konvensional, sebagian besar didominasi oleh produk makanan.
Daftar berikut merupakan campuran berbagai jenis mikroorganisme jamur dan
bakteri. Kolom bahan yang kosong itu berarti saya belum memperoleh informasi.
Kalau ada masukan boleh kasih komentar di sini.
- Nata de Coco

Nata
de coco berasal dari bahasa Spanyol yang berarti krim kelapa.Proses pembuatan
nata de coco dibantu oleh sejenis bakteri bernama Acetobacter xylinum.
- Bioteknologi Modern

Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang
didasarkan pada manipulasi atau rekayasa DNA, selain memanfaatkan dasar
Mikrobiologi dan Biokimia. Penerapan bioteknologi modern juga mencangkup
berbagai aspek kehidupan, misalnya ternak unggul hasil manipulasi genetik
(peternakan), buah tomat hasil manipulasi genetik yang tahan lama (pangan), tanaman jagung dan
kapas yang resisten terhadap serangan penyakit tertentu (pertanian), hormone
insulin yang dihasilkan oleh E. coli (kedokteran dan farmasi).
Bioteknologi
modern sudah memanfaatkan metode-metode mutakhir, yaitu :
a. Kultur Jaringan Tumbuhan

Kultur jaringan tumbuhan merupakan teknik menumbuh
kembangkan bagian tanaman, baik berupa sel, jaringan, atau organ dalam kondisi
aseptik secara in vitro. Kultur jaringan dapat dilakukan karena adanya sifat
totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel tanaman untuk tumbuh menjadi individu
baru bila berada dalam lingkungan yang sesuai. Dalam kultur jaringan, tanaman
yang akan dikulturkan sebaiknya berupa jaringan muda yang sedang tumbuh,
misalnya akar, daun muda, dan tunas. Bagian tumbuhan yang akan dikultur disebut
sebagai eksplan.
a) Teknik Kultur Jaringan
Tanaman
dengan teknik kultur jaringan dapat diperoleh dengan empat tahap sebagai
berikut.
1) Tahap inisiasi adalah tahap penanaman eksplan ke
dalam media. Media yang digunakan adalah media cair yang terdiri dari zat
nutrisi dan zat pengatur tumbuh.
2) Tahap multiplikasi (perbanyakan kultur), eksplan
akan tumbuh menjadi jaringan seperti kalus berwarna putih disebut protocorm
like body (PLB).
3) Tahap menghasilkan plantlet, PLB berkembang menjadi
tanaman kecil yang disebut plantlet.
4) Tahap aklimatiasi, plantlet dipisah-pisahkan dan
dikultur dalam media padat. Setelah plantlet tumbuh menjadi tanaman yang
sempurna, maka tanaman tersebut dipindah ke polybag.
Kultur jaringan akan berhasil dengan baik apabila
syarat-syarat yang diperlukan terpenuhi. Syarat-syarat tersebut antara lain, yaitu
:
1) Pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk
pembentukan kalus.
2) Penggunaan medium yang cocok.
3) Keadaan aseptik.
4)
Pengaturan udara
yang baik.
b) Manfaat Kultur Jaringan
Dengan
melakukan kultur jaringan tumbuhan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut.
1) Mendapat bibik banyak dalam waktu singkat yang
identik dengan induknya.
2) Bibit terhindar dari hama dan penyakit.
3) Menghasilkan varietas baru seperti yang dikehendaki.
4) Mendapat hasil metabolisme tumbuhan (metabolit
sekunder), misalnya karet, resin, tanpa areal tanaman yang luas dan tidak perlu
menunggu tumbuhan dewasa.
5) Melestarikan tanaman-tanaman yang hampir punah.
c) Selain memiliki manfaat, kultur jaringan juga
memiliki kelemahan-kelemahan yaitu sebagai berikut.
1) Diperlukan biaya yang relatif tinggi.
2) Hanya mampu dilakukan oleh orang-orang tertentu
saja, karena memiliki keahlian khusus.
3)
Bibit hasil
kultur jaringan memerlukan proses aklimatiasi, karena terbiasa dalam kondisi
lembap dan aseptik.
b.
Rekayasa
Genetika
Rekayasa genetika adalah suatu proses perubahan gen-gen
dalam tubuh makhluk hidup. Rekayasa genetika dilakukan dengan cara mengisolasi
dan mengidentifikasi serta memperbanyak gen yang dikehendaki.
Berbagai
teknik rekayasa genetika berkembang dimungkinkan karena ditemukannya :
a) Enzim restriksi endonuklease yang dapat memotong
benang DNA.
b) Enzim ligase yang dapat menyambung kembali benang
DNA.
c) Plasmid yang dapat digunakan sbagai wahana
memindahkan potongan benang DNA tertentu ke dalam sel mikroorganisme.
Teknik
rekayasa genetika dapat dilakukan
melalui :
1) Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penyambung 2 DNA dari
organisme yang berbeda. Hasil penggabungan DNA dari individu yang tidak sama
inj disebut dengan DNA rekombinan. Gen dari satu individu yang disisipi atau
digabungkan pada gen individu yang lain disebut transgen, individunya disebut
transgenik. Rekombinasi DNA dapat terjadi secara alami dan buatan. Secara alami
dapat terjadi dengan cara :
a) Pindah silang, yaitu tukar menukar kromatid pada
kromosom homolog sehingga DNA terputus dan tersambungkan secara silang.
b) Transduksi,yaitu bersambungnya DNA bakteri yang satu
dengan bakteri yang lain dengan prantara virus.
c) Tranformasi, yaitu pemindahan sifat-sifat dari satu
mikroba ke mikroba lainnya melalui bagian-bagian DNA tertentu dari mikroba
pertama.
Rekombinasi DNA secara buatan dilakukan dengan
penyambungan DNA secara in vitro. Alasan dilakukan rekombinasi DNA ini adalah :
a) Strutur DNA semua spesies sama.
b) DNA dapat disambung-sambungkan.
c) Ditemukan enzim pemotong dan penyambung.
d) Gen dapat terekspresi di sel apapun.
Teknologi rekombinasi DNA memerlukan suatu prantara
atau vektor untuk memasukkan gen ke dalam sel target berupa plasmid bakteri,
sehingga merupakan bentuk teknologi plasmid. Plasmid adalah lingkaran kecil DNA
bakteri atau eukariota bersel satu yang dapat bereplikasi.
2)
Teknik
Hibridoma/Fusi Sel

Teknik hibridoma adalah penggabungan 2 sel dari
organisme berbeda ataupun sama (fusi sel) sehingga menghasilkan sel tunggal
berupa sel hybrid (hibridoma) yang memiliki kombinasi sifat dari kedua sel
tersebut. Proses penggabungan sel menggunakan tenaga listrik, sehingga
prosesnya disebut elektrofusi.
Hal-hal
yang diperlukan dalam teknik hibridoma, yaitu :
a) Sel umber gen adalah sel-sel yang memiliki sifat
yang diinginkan.
b) Sel wadah adalah sel yang mampu membelah dengan
cepat (misalnya sel mieloma).
c) Fusi gen adalahza-zat yang mempercepat fusi sel
(misalnya NaNO3).
monoclonal Teknik hibridoma dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan produk penting, misalnya antibodi, pembentukan spesies baru, dan
pemetaan kromosom.
3.)
Kloning

Kloning berasal dari bahasa inggris clonning yang
berarti suatu usaha untuk menciptakan duplikat suatu organisme melalui proses
aseksual. Tujuan utama kloning adalah untuk mengisolasi gen yang diinginkan
dari seluruh gen yang ada (kromoson) pada organisme donor. Untuk mencapai
tujuan tersebut, kloning dapat dilakukan dengan kloning embrio dan transfer
inti. Kloning embrio dilakukan dengan fertilisasi in vitro, misalnya kloning
pada sapi yang secara genetik identik untuk memproduksi hewan ternak. Sedangkan
kloning dengan transfer inti yaitu pemindahan inti sel yang satu ke sel lain
sehingga diperoleh individu baru yang memiliki sifat baru sesuai inti yang
diterimanya.
2.3 Sifat-Sifat dan peranan
mikroorganisme dalam Bioteknologi
Sifat-sifat mikroorganisme :
- Memiliki ukuran sangat kecil, sehingga populasi dalam jumlah yang sangat banyak dapat menempati ruan yang kecil.
- Reproduksinya cepat pada kondisi maksimum.
- Adanya plasmid yang memudahkan proses rekayasa genetika dengan penyisipan gen lain ke cincin plasmid mikroorganisme tersebut.
- Mampu melakukan metabolisme dalam kondisi anaerob dengan menggunakan enzim-enzim yang disekresikannya.
- Memiliki sifat tetap dan tidak berubah-ubah.
Peranan
mikroorganisme dalam bioteknologi :
1) Dalam Bidang Pangan
Bioteknologi dalam produksi bahan pangan menggunakan
mikroorganisme untuk mengubahbahan pangan menjadi bentuk lain melalui proses
fermentasi.Fermentasi adalan proses merombak suatu senyawa organik menjadi zat
organik yang lebih sederhana dengan bantuan mikroorganisme.Fermentasi bahan
makanan dilakukan untuk meningkatkan nilai bahan makanan menjadi produk yang
diinginkan.Selain itu mikroorganisme juga berperan dalam penciptaan makanan
baru dari biomassa sel yang disebut protein sel tunggal.
2) Dalam Bidang Pertanian dan Perkebunan
- Tanaman Transgenik
Tanaman transgenic adalah rekayasa genetika dapat
dilakukan pada berbagai jenis tanaman untuk menghasilkan tanaman dengan sifat
yang dikehendaki manusia. Tanaman transgenik yaitu tanaman yang telah disisipi
gen bakteri.
Berikut
ini contoh tanaman transgenic :
1) Tanaman Kebal Hama dan Penyakit TMV ( Tobacco Mozaic
Virus)
2)
Tanaman yang
mampu mengikat Nitrogen
- Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman.
Mikroorganisme dapat digunakan untuk pengendalian
hama dan penyakit secara biologi yang disebut dengan biopeptisida mikroba.
Beberapa mikroba yang dapat dipakai sebagai pestisida adalah sebagai berikut :
- Bacillus Thuringiensis membantu mengatasi larva ngengat dan kupu- kupu perusak.
- Bacillus populiae untuk mengatasi kumbang jepang dengan menularkan “penyakit susu”
- Baculovirus merupakan kelompok virus yang dikembangkan sebagai bioinsektisida untuk memberantas serangga penggerek jagung, kumbang kentang, serta kutu dan kumbang daun.
3)
Bidang Peternakan dan Perikanan
a.
Bidang peternakan
Penggunaan bioteknologi
guna meningkatkan produksi peternakan
meliputi:
a) Teknologi produksi, seperti inseminasi
buatan, embrio transfer, kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing
sperma maupun embrio, cloning dan spliting.
b) Rekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted selection,
transgenik, identifikasi genetik, konservasi molekuler,
c) Peningkatan efisiensi dan kualitas pakan,
seperti manipulasi mikroba rumen, dan
d) Bioteknologi yang berkaitan dengan bidang
veteriner
Di Indonesia, transfer embrio mulai dilakukan pada
tahun 1987. Dengan teknik ini seekor
sapi betina mampu menghasilkan 20-30 ekor anak sapi (pedet) pertahun.
Penelitian terakhir membuktikan bahwa menciptakan jenis ternak unggul sudah
bukan masalah lagi. Dengan teknologi transgenik, yakni dengan jalan mengisolasi
gen unggul, memanipulasi dan kemudian memindahkan gen tersebut dari satu
organisme ke organisme lain, maka ternak unggul yang diinginkan dapat
diperoleh.
b.
Bidang Perikanan
Dalam
bidang perikanan, kebutuhan adanya penerapan teknologi sangat dinantikan,
mengingat adanya penangkapan ikan yang melebihi potensi lestari (over fishing),
banyaknya terumbu karang yang rusak dan dengan adanya peningkatan konsumsi ikan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sarwono mengakui adanya kebutuhan penerapan
teknologi, tetapi ia juga mengakui adanya ketakutan pada dampak penerapan
teknologi tinggi.
Penelitian
bioteknologi dalam bidang perikanan, di utamakan pada tiga kelompok, yaitu:
akuakultur, pemanfaatan produksi alam dan prosesing bahan makanan yang bernilai
ekonomi tinggi. Pengembangan bioteknologi di bidang akuakultur meliputi
seleksi, hibridasi, rekayasa kromosom dan pendekatan biologi molekuler seperti
transgenik sangat dibutuhkan untuk menyediakan benih dan induk ikan.
Pada
akuakultur, program peningkatan sistem kekebalan ikan telah dilakukan dengan
menggunakan vaksin, imunostimulan, probiotik dan bioremediasi. Vaksin dapat memacu produksi
antibiotik spesifik dan hanya efektif untuk mencegah satu patogen tertentu.
Imunostimulan merupakan teknik meningkatkan kekebalan yang non spesifik,
misalnya lipopolysaccharide dan B-glucan
yang telah diterapkan untuk ikan dan udang di Indonesia. Probiotik
diaplikasikan pada pakan atau dalam lingkungan perairan budidaya sebagai
penyeimbang mikroba dalam pencernaan dan lingkungan perairan.
Pada
tahun 1980 penelitian transgenik pada ikan telah dimulai dengan mengintroduksi
gen tertentu kepada organisme hidup lainnya serta mengamati fungsinya secara in
vitro. Dalam teknik ini, gen asing hasil isolasi diinjeksi secara makro ke
dalam telur untuk memproduksi galur ikan yang mengandung gen asing tersebut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ikan transgenik, yaitu: 1)
isolasi gen (clone DNA) yang akan diinjeksi pada telur, 2) identifikasi gen
pada anak ikan yang telah mendapatkan
injeksi gen asing tadi, dan 3) keragaman
dari turunan ikan yang diinjeksi gen asing tersebut.
3) Dalam Bidang Kedokteran dan Farmasi
- Insulin
- Antibodi Monoklonal
- Vaksin
- Antibiotik
- Interferon
- Terapi Genetik
4) Dalam Bidang Lingkungan
a. Pengelolaan Limbah
b. Pengelolaan Sampah
c. Pengelolaan Limbah Minyak
5) Dalam bidang pertambangan (biometalurgi)
Di bidang pertambangan berkembang bioteknologi untuk
memisahkan logam dari bijihnya yaitu dengan pemanfaatan bakteri Thiobacillus
ferroxidans.
D. Dampak Positif dan Dampak Negatif Bioteknologi
a) Dampak Positif
Bioteknologi
Dampak positif dari bioteknologi adalah
dihasilkannya produk-produk yang bermanfaat bagi peningkatan kesejahtraan
manusia.
1) Bioteknologi pengelolahan limbah menghasilkan produk
biogas, kompos, dan lumpur aktif.
2) Bioteknologi di bidang kedokteran dapat menghasilkan
obat-obatan, antar lain vaksin , antibiotik, antibodi monoklat, dan interferon
3) Bioteknologi dapat meningkatkan variasi dan hasil
pertanian melalui kultur jaringan, fiksasi nitrogen pengendalian hama tanaman,
dan pemberian hormon tumbuhan.
4) Bioteknologi dapat menghasilkan bahan bakar dengan
pengelolahan biommasa menjadi etanol (cair) dan metana (gas)
5)
Bioteknologi di
bidang industri dapat menghasilkan makanan dan minuman, antara lain pembuatan
roti, nata decoco, brem, mentega, yoghurt, tempe, kecap, bir dan anggur.
b) Dampak negatif bioteknologi
1) Menimbulkan penyakit pada manusia
Gen-gen yang mengkode untuk pembentukan antibiotic
dapat saja mengalami kecelakaan di dalam tubuh bakteri sehingga menyebabkan
penyakit pada manusia.
2) Menimbulkan reaksi alergi
Timbulnya alergi yang disebabkan karena mengkomsumsi
produk transgenic.
3) Mengancam kelestarian alam
a) Jagung hasil rekayasa genetik dapat membunuh ulat
yang tidak berbahaya.
b) Rekayasa genetika dapat menghasilkan gluma-gluma
super.
c) Tanaman rekayasa genetika dapat membahayakan burung
yang memakannya.
d) Menyebabkan kepunahan sebagian plasma nuftah asli
karena yang dikembangkan sekarang hanya produk rekayasa genetika saja.
4) Berpotensi digunakan sebagai alat perang
Beberapa orang mungkin dengan sengaja menciptakan
kombinasi gen-gen baru untuk kepentingan perang (semacam senjata kimia dan
senjata biologi).
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa, Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu
pengetahuan, seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi
Molekuler untuk mengolah bahan baku dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau
komponen selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan sehingga
menghasilkan barang dan jasa.
3.2 SARAN
Agar lebih memahami materi ini, mungkin dengan
cara praktek membuat produk bioteknologi sederhana dapat dilakukan.
Apabila ada yang tidak dimengerti,
diharapkan bertanya kepada guru yang bersangkutan agar lebih jelas dan paham.
Jangan pernah ragu untuk bertanya.
Untuk lebih mengenal produk dari
bioteknologi, bisa dilakukan dengan cara mendata beberapa produk bioteknologi
konvensional atau bioteknologi modern.
Apabila masih belum memahami sepenuhnya,
carilah referensi artikel maupun internet.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry,
M.L. Cain, S.A. Wasserman, P.V. Minorski & R.B. Jackson. 2010. Biologi (Edisi Kedelapan-Jilid 1).
Jakarta : Erlangga.
Faidah Rachmawati,
Nurul Urifah, dan Ari Wijayati. 2009. Jakarta: Ricardo Publishing and Printing
Fahruddin. 2010.
Bioteknologi Lingkungan. Bandung: Alfabeta.
Rohana Kusumawati,
Muhammad Luthfi Hidayat. 2012. Klaten: Intan Pariwara.
Sutarno, Nono. 2000.
Biologi Lanjutan Umum II. Jakarta: Universitas Terbuka.
Anatsura. 2011. Dampak Bioteknologi. (Online)
Tersedia di
http://anatsurayyadewi.wordpress.com.dampak-bioteknologi. Diakses pada
tanggal 15 April 2012
Saputra, Jovi. 2011. Dampak Bioteknologi Bagi
Kesejahteraan Manusia. (Online) Tersedia di
http://jovisaputra.wordpress.com.dampak-bioteknologi-bagi-kesejahteraan-manusia.
Diakses pada tanggal 15 April 2012
https://biologiklaten.wordpress.com/bab-30-bioteknologi-xii/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar