Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Mata Pelajaran Biologi
DISUSUN
OLEH :
I
WAYAN FERRY SURYANATA
NIS : 20320014741914
KELAS:XI
MIA 2
GURU PEMBIMBING : Made Pujangga,S.Pd
SMA
NEGERI 1 BASARANG
TAHUN 2018
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa.
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul EUBACTERIA (BAKTERI) ini dapat diselesaikan. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Biologi.
Bakteri merupakan mikro organisme hidup
yang tuhanyang maha esa ciptakan
sangat kecil hingga tidak kasat mata, dibutuhkan alat tertentu untuk dapat
melihatnya, seperti mikroskop. Bakteri diciptakan dengan berbagai bentuk,
fungsi dan sifat yang berbeda. Dengan makalah ini penulis akan memaparkan apa
itu bakteri?
Penulis menyadari bahwa selama penulisan
makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak terutama Bapak Made Pujangga,S.Pd selaku guru
pembimbing mata pelajaran biologi. Oleh sebab itu,
penulis mengucapkan terimakasih.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna
karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan
teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi kesempernaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini
bisa memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi pembaca.
Basarang,
April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah....................................................................................1
1.2 Rumusan
Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan
Makalah................................................................................................2
1.4
manfaat...............................................................................................................2
BAB II EUBACTERIA (BAKTERI)
2.1
Pengertian...........................................................................................................3
2.2
Ciri-ciri
Bakteri..................................................................................................3
2.3
Struktur
Bakteri..................................................................................................4
2.4
Penggolongan Bakteri........................................................................................9
2.5
Reproduksi
Bakteri...........................................................................................14
2.6Peran
Bakteri dalam kehidupan........................................................................17
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
3.1
Simpulan..........................................................................................................19
3.2
Saran.................................................................................................................20
Daftar
pustaka........................................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
kemajuan iptek seperti yang ada pada saat ini, menuntut manusia untuk bekerja
lebih keras lagi. Didalam setiap pekerjaan sudah pasti terdapat resiko dari
pekerjaan tersebut sehingga dapat menimbulkan penyakit akibat kerja. Penyakit
akibat kerja ini di sebabkan oleh beberapa factor diantaranya adalah factor
biologi, fisik, kimia, fisiologi dan psykologi. Sebagai contoh orang yang
bekerja pada sektor peternakan atau pada sektor pekerjaan yang berkontak
langsung dengan lingkungan. Lingkungan dimana mereka bekerja itu tidak selalu
bersih dalam artian bebas dari sumber–sumber penyakit yang berupa virus,
bakteri, protozoa, jamur, cacing, kutu, bahkan hewan dan tumbuhan besarpun dapat menjadi sumber penyakit. Akan tetapi
virus dan bakterilah yang menjadi penyebab utama penyakit dalam kerja,
khususnya pekerjaan yang berkontak langsung dengan lingkungan.
Untuk
mencegah terjangkitnya penyakit yang
diakibatkan oleh bakteri tidak hanya membutuhkan tindakan pengobatan saja
tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang itu bakteri bagaimana bakteri
tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa itu eubacteria (bakteri)?
2. Bagaimana bakteri berkembang biak?
3. Bagaimana bentuk bakteri?
4. Bagaimana jenis-jenis bakteri?
5. Bagaimana peranan bakteri dalam kehidupan?
1.3 Tujuan
Makalah
Sejalan dengan latar belakang dan rumusan
masalah diatas, laporan ini disusun dengan tujuan :
1. Untuk mengetahui apa itu eubacteria
(bakteri).
2. Untuk mengetahui bagaimana bakteri
berkembang biak.
3. Untuk mengetahui bagaimana bentuk bakteri.
4. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis
bakteri.
5. Untuk mengetahui bagaimana peranan bakteri
dalam kehidupan.
1.4 Manfaat Makalah
Adapun
manfaat mempelajari struktur dan morfologi bakteri yaitu untuk membantu di
dalam proses identifikasi, penelaahan, penggunaan dan pengendalian
mikroorganisme. Selain itu juga untuk memahami konsep- konsep bakteriologi
sehingga kita dapat mengetahui apa manfaat dan kerugian dari bakteri dalam
kehidupan sehari- hari.
BAB II
EUBACTERIA
(BAKTERI)
2.1 PENGERTIAN
Bakteri
adalah suatu organisme yang jumlahnya paling banyak dan tersebar luas
dibandingkan dengan organisme lainnya di bumi. Bakteri umumnya merupakan
organisme uniseluler (bersel tunggal), prokariota/ prokariot, tidak mengandung
klorofil, serta berukuran mikroskopik (sangat kecil).
Bakteri
berasal dari kata bahasa latin yaitu bacterium. Bakteri memiliki jumlah spesies
mencapai ratusan ribu atau bahkan lebih. Mereka ada di mana-mana mulai dari di
tanah, di air, di organisme lain, dan lain-lain juga berada di lingkungan yang
ramah maupun yang ekstrim.
Dalam
tumbuh kembang bakteri baik melalui peningkatan jumlah maupun penambahan jumlah
sel sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni seperti ph, suhu temperatur,
kandungan garam, sumber nutrisi, zat kimia dan zat sisa metabolisme.
2.2 CIRI-CIRI BAKTERI
Bakteri memiliki ciri-ciri
yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu
a) Organisme multiselluler
b) Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
c) Umumnya tidak memiliki klorofil
d) Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d
ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
e) Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
f) Hidup bebas atau parasite
g) Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air
panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
h) Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding
selnya mengandung peptidoglikan.
2.3 STRUKTUR BAKTERI
Struktur
bakteri terbagi menjadi dua yaitu:
a)
Struktur dasar
(dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)Meliputi: dinding sel,membran plasma,
sitoplasma, ribosom, DNA,dangranula penyimpanan
b)
Struktur
tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)Meliputi kapsul, flagelum,
pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.Struktur dasar selbakteri
1) Struktur dasar bakteri :
a) Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan
protein dan polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi
bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila
peptidoglikannya tipis).
b)
Membran plasma
adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid
dan protein.Sitoplasma adalah cairan sel.
c) Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma,
tersusun atas protein dan RNA.
d) Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan
makanan yang dibutuhkan.
2) Struktur sel bakteri:
Pada
umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat
berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding
sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat
berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak)
dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel.
Bakteri
memiliki bentuk sel yang bervariasi, bulat (coccus), batang (bacillus) dan
lengkung (vibrio, coma atau spiral). Umumnya sel bakteri
yang
berbentuk bulat berdiameter sekitar 0,7 - 1,3 mikron. Sedangkan sel bakteri
berbentuk batang lebarnya sekitas 0,2 - 2,0 mikron dan panjangnya 0,7 -3,7
mikron.
Bagian
tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel,
protoplasma (di dalamnya terdapat membran sel, mesosom, lisosom, DNA,
endospora), dan bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul,
flagel, pilus. Di antara bagianbagian tersebut ada yang selalu didapatkan pada
sel bakteri, yaitu membran sel, ribosom dan DNA. Bagian-bagian ini disebut
sebagai invarian. Sedangkan bagian-bagian yang tidak selalu ada pada setiap sel
bakteri, misalnya dinding sel, flagel, pilus, dan kapsul. Bagia-bagian ini
disebut varian.
3)
Susunan bagian-bagian utama sel bakteri:
a. Membran
sel
Membran sel merupakan selaput yang membungkus
sitoplasma beserta isinya, terletak di sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak
terikat erat dengan dinding sel. Bagi membran sel sangat vital, bagian ini
merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya. Jika membran sel
pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel terdiri atas dua
lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa protein
dan karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri.
b. Ribosom
Ribosom
merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya
berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas
protein dan RNA.
c. DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA
merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa benang
sirkuler (melingkar). DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein
bakteri dan pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti
yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel
eukariotik.
d.
Dinding sel
Dinding
sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari
monomer-monomer tetrapeptidaglikan (polisakarida dan asam amino). Berdasarkan
susunan kimia dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram-positif dan
bakteri gramnegatif. Susunan kimia dinding sel bakteri gram-negatif lebih rumit
daripada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri grampositif hanya tersusun
atas satu lapis peptidoglikan yang relatif tebal, sedangkan dinding sel bakteri
gram-negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar tersusun atas protein dan
polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan yang lebih tipis
dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri
berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan
menyelenggarakan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.
e. Flagel
Flagel
merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri
disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa
protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri
mengandung lipid. Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis bakteri
bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya dapat di ujung,
sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel dijadikan salah
satu dasar penggolongan bakteri.
f. Pilus
Pada
permukaan sel bakteri gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti
benang pendek yang disebut pilus atau fimbria (jamak dari pilus). Pilus
merupakan alat lekat sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan
bahan-bahan padat lain, misalnya makanan sel bakteri.
g. Kapsul
Kapsul
merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada umumnya
kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau
protein-polisakarida (glikoprotein). Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri
terhadap antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya
didapatkan pada bakteri pathogen.
h.
Endospora
Di
antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan
cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Keadaan
lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain: panas, dingin, kering, tekanan
osmosis dan zatkimia tertentu. Jika kondisi lingkungan membaik maka endospora
akan tumbuh menjadi sel bakteri.
Endospora
bakteri tidak berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, tetapi sebagai alat
perlindungan diri.Sel-sel bakteri yang membentuk spora tampak sebagai ruangan
berisi benda bulat, yang letaknya dapat di salah satu ujung ruang itu, dapat
pula di tengah-tengah.
Apabila
lingkungan hidup bakteri menjadi buruk, maka banyak yang mati, akan tetapi ada
juga bakteri-bakteri yang dapat membentuk spora spora yang tahan terhadap
lingkungan ynag buruk seperti kekeringan, kekurangan bahan makanan dan lain
sebagainya. Jika keadaan menjadi baik kembali, maka spora itu akan tumbuh
menjadi bakteri biasa yang disebut bentuk vegetaif. Spora-spora pada bakteri
ini dibentuk disebelah dalam dinding sel bakteri sehigga dinamakan endospora.
Proses pembentukan endospora yang di dalam sel induk dikenal sebagai sporulasi
atau sporogenesis.
Pada
tahap pertama proses sporulasi ini dapat dilihat terjadinya replikasi kromosom
bakteri dan sebagai kecil dari sitoplasma terpisah oleh suatu sekat(septum)
spora. Sekat spora ini menjadi membrane yang berlapis dua yang masing-masing
mengelilingi kromosom dab sitoplasma. Struktur ini seluruhnya dibungkus idalam
sel asal yang disebut fore spore. Lapisan-lapisan peptidoglikan yang tebal
terdapat diantara 2 lapisan membran. Kemudian suatu mantel spora yang tebal
yang terdiri dari protein terbentuk disebelah luar membran. Mantel ini
berfungsi untuk melindungi endospora terhadap zat-zat kimia keras. Kemudian
endospora dapat keluar atau bebas dari sel. Letaknya endospora di dalam sel
bakteri tergantung dari spesies bakterinya.
Apabila endospora telah matang dinding sel vegetatif
melebur dan endospora dibebaskan. Inti endospora yang mengalami dehidrasi yang
tinggi, hanya mengandung sedikit DNA, RNA, ribosom, enzim dan beberapa molekul
yang penting. Endospora itu dapat dianggap sebagai bentuk laten dari bakteri
yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama sekali. Endospora yang
kembali kepada keadaan vegetatif mengalami suatu proses yang disebut dengan
germinasi. Proses germinasi atau perkecambahan ini dipacu adanya kerusakan
fisik dan kemis pada mantel endospora. Enzim-enzim yang terdapat dalam
endospora akan merusak lapisan-lapisan lain terdapat di sekeliling endospora,
kemudian air dapat masuk sehingga metabolism dapat berlangsung. Oleh karena
satu sel vegetatif hanya membentuk satu endospora, maka sporogenesis pada
bakteri bukan merupakan alat perkembangbiakan, karena tidak ada pertambahan jumlah
sel. Dipandang dari segi klinis, endospora ini sangat penting karena tahan
terhadap pemanasan, pendinginan, penggunaan zat-zat kimia dan radiasi.
Kebanyakan sel vegetatif akan mati pada suhu 700C sedangkan endospora dapat
tetap hidup pada air mendidih sampai setengah jam atau lebih.
2.4
PENGGOLONGANBAKTERI
Bakteri
dapat digolong-golongkan berdasarkan persamaan ciri-ciri morfologi, fisiologi,
biokimia, tipe-tipe nutrisi, cara reproduksi, kemampuan menghasilkan spor,
motalitas dan siklus hidupnya.
A)
. Berdasarkan bentuk tubuhnya
1. Cocc us (bulat)
Bakteri
yang berbentuk kokus, biasanya bulat ataupun berbentuk oval,memanjang atau satu
sisinya. Apabila bakteri berbentuk kokus ini berkembang biak dengan membelah
diri sel-selnya tetap berdempetan dan tidak akan memisah. Bacteria yang
berbentuk kokus ini masih bias dapat dibedakan lagi menjadi beberapa macam
yaitu:
a) monokokus
b) b diplokokus (dua pasang).
c) c. Streptokokus, misalnya Streptococcus pyrogenes,
S.thermophillus, S.lactis.
d) d.Stafilokokus, misalnya Staphylococcus aureus.
e) e. Diplokokus, misalnya Diplococcus pnemoniae
2. Basil (batang)
Bakteri
berbentuk hasil menyerupai bentuk batang pendek, selindris, yang ukuran dan
bentuknya bermacam-macam.
a) Basilus, misalnya Eschericcia coli, Salmonella thypi,
Lactobacillus.
b) Diplobasil yaitu basi dapat bergandengan dua-dua.
c) Streptobasil yaitu basil yang terlepas satu sama lain
mempunyai ujung tumpul, sedangkan basil
yang dapat bergandengan satu sama lain mempunyai ujung tajam.misalnya
Azotobacter, Bacillus anthracis
3. Vibrio (koma)
Bakteri
yang bentuknya seperti batang, melengkung dan menyerupai bentuk koma. Misalnya
Vibrio cholerae.
4.
Spirillum (spiral)
Bakteri
yang berbentuk spiral iini, bentuknya bengkok-bengkok serupa spiral. misalnya
Treponema pallidum.
B).
Berdasarkan kedudukan flagela pada selnya
a) Monotrik yaitu berflagel satu pada salah satu ujung.
b) Amfitrik
c) Amfitrik yaitu
flagel masing-masing satu pada kedua ujung.
d) Lofotrik yaitu berflagel banyak di satu ujung.
e) Peritrik yaitu berflagel banyak pada semua sisi tubuh.
C)
. Berdasarkan pewarnaan Gram (Gram strain).
Pewarnaan
Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk membedakan spesies bakteri
menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan
sifat kimia dan fisik dinding sel mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan
penemunya, ilmuwan Denmark Hans Christian Gram (1853–1938) yang mengembangkan
teknik ini pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri
Klebsiella pneumoniae.
Dengan metode pewarnaan Gram, bakteri dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif
berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut. Reaksi atau sifat
bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya. Oleh karena itu, pengecatan
Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel
seperti Mycoplasma sp Contoh bakteri yang tergolong bakteri tahan asam, yaitu
darigenusMycobacterium dan beberapa spesies tertentu dari genus Nocardia.
Bakteri bakteri dari kedua genus ini diketahui memiliki sejumlah besar zat
lipodial (berlemak) di dalam dinding selnya sehingga menyebabkan dinding sel
tersebut relatif tidak permeabel terhadap zat-zat warna yang umum sehingga sel
bakteri tersebut tidak terwarnai oleh metode pewarnaan biasa, seperti pewarnaan
sederhana atau Gram.
Dalam pewarnaan gram diperlukan empat reagen yaitu :
a) Zat warna utama (violet kristal)
b) Mordan (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan
untuk mengintensifkan warna utama.
c) Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu
solven organic yang digunakan uantuk melunturkan zat warna utama.
d) 4. Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan
untuk mewarnai kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah
perlakuan denga alcohol.
Bakteri
Gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada
metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif hiakan mempertahankan zat warna
metil ungu gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara bakteri gram-negatif
tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal (counterstain)
ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi
berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan
kedua tipe bakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka.
Pengecatan
gram dilakukan dalam 4 tahap yaitu
1.
Pemberian cat warna utama (cairan kristal violet) berwarna ungu.
2.
Pengintesifan cat utama dengan penambahan larutan mordan JKJ.
3.
Pencucian (dekolarisasi) dengan larutan alkohol asam.
4.
Pemberian cat lawan yaitu cat warna safranin.
Perbedaan
dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding
selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram
positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram
negatif dengan pencucian alcohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram
positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal
(25-50nm) sedangkan bakteri negative lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3 nm).
Sifat bakteri terhadap pewarnaan Gram merupakan sifat
penting untuk membantu determinasi suatu bakteri. Beberapa perbedaan sifat yang
dapat dijumpai antara bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif yaitu:
1).ciri bakteri gram Ciri negatif yaitu:
1) Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm,
berlapis tiga atau multilayer.
2) Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak (11-22%),
peptidoglikan terdapat didalam
3) lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ±
10% dari berat kering, tidak mengandung asam tekoat.
4) Kurang rentan terhadap senyawa penisilin.
5) Pertumbuhannya tidak begitu dihambat oleh zat warna
dasar misalnya kristal violet.
6) Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana.
7) Tidak resisten terhadap gangguan fisik.
8) Resistensi terhadap alkali (1% KOH) lebih pekat
9) Peka terhadap streptomisin
10) Toksin yang
dibentuk Endotoksin
11) Micrococcus,
Staphylococcus, Leuconostoc, Pediococcus dan Aerococcus.
2).Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:
1) Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm,
berlapis tunggal atau monolayer.
2) Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal
(1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama
merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat.
3) Bersifat lebih rentan terhadap penisilin.
4) Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna
seperti ungu kristal.
5) Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit.
6) Lebih resisten terhadap gangguan fisik.
7) Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut
8) Tidak peka terhadap streptomisin
9) Toksin yang dibentuk Eksotoksin Endotoksin
10) Contoh
Escherichia, Citrobacter, Salmonella, Shigella, Enterobacter, Vibrio,
Aeromonas, Photobacterium, Chromabacterium, Flavobacterium.
11) Pewarnaan gram
positif:
D).
Berdasarkan kebutuhan oksigen
1.
Bakteri aerob.
Bakteri
aerob,bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi,misalnya:
Nitrosomonas,Nitrobacter,Nitrosococcus.
2.
Bakteri anaerob.
Bakteri
anaerob, tidak membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi, misalnya
Micrococcus denitrificans.
2.5 REPRODUKSI BAKTERI
Bakteri
bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada
lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan
seksual tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik
dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini
disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui,
yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
Namun,
proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam
proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti 9sel sebagaimana biasanya
pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika
(rekombinasi genetik). Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara
rekombinasi genetik dan membelah diri.
A). Rekombinasi
GenetikAdalah pemindahan secara langsung bahan
genetic (DNA) di
antara dua sel bakteri melalui proses berikut:
1. Transformasi
Transforma adalah perpindahan materi genetik berupa
DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses
transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari
sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara
transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, .Contohnya :
Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas.
Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri
lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada
bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal
antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh
Frederick Grifith tahun 1982.
2. Transduksi
Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke
bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN
dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage
(virus bakteri). Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya
menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen (menimbulakan
respon lisogen) memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat
menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika
terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri
yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal
dengan partikel transduksi (transducing particle). Proses inilah yang dinamakan
Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada
tahun 1952.
3. Konjugasi
Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri (+ dan –)
dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi
transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung
pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui
pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor
pemindahan ( transfer faktor = faktor F )
B).Pembelahan
Biner
Pada
pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.
Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner
pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan
Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut:
1. Fase pertama, sitoplasma
terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus.
2. Fase kedua, tumbuhnya
sekat akan diikuti oleh dinding melintang.
3. Fase ketiga, terpisahnya
kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera
berpisah dan terlepas sama
sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah
pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni.
Pada keadaan normal bakteri
dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung
satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri
mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil
eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal
ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri.
2.6 FUNGSI SERTA PERAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
A.
Manfaat bakteri
1. Bakteri Bermanfaat untuk menjaga keseimbangan
lingkungan disekitar kita, misalnya bakteri pengurai. Bakteri jenis ini dapat
di manfaatkan untuk menguraikan tumbuhan atau hewan yang telah mati, serta
sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri pengurai juga menguraikan protein,
Karbohidrat dan senyawa organik lainnya menjadi Carbondioksida, gas amoniak dan
senyawa lainnya yang bersifat sederhana sehingga bakteri ini dapat membersihkan
lingkungan dari sampah. Bayangkan kalau tidak ada bakteri yang dapat
menguraikan sampah, tentunya akan timbul berbagai masalah dalam lingkungan
kita.
2.
Bakteri
Bermanfaat untuk memulihkan dan mengatur usus dari kerja berat, jenis bakteri
ini adalah bakteri Lactobacillus Acidophilus dan Bifidobacteria (bifidus).
Bakteri ini juga dapat berfungsi sebagai eleminator racun karena mampu
menonaktifkan senyawa racun seperti nitrat yang dihasilkan oleh mikroorganisme
lain dan makanan, sebagai pelindung sistem imun (kekebalan tubuh) karena
bakteri ini mampu merangsang pembentukan antibodi yang mencegah kelebihan
pertumbuhan bakteri berbahaya, mencegah timbulnya infeksi saluran kemih,
meningkatkan perlindungan terhadap patogen, virus dan bakteri jahat, memulihkan
keseimbangan usus setelah pemberian antibiotik, kemoterapi, mencegah
pembentukan gas akibat pembusukan dan peragian.
3.
Bakteri jenis
Escherichia coli berperan untuk pembusukan makanan, Rhizobium Leguminosarum
berfungsi mengikat nitrogen, Lactobacillus Bulgaricus bermanfaat untuk
pembuatan Yogurt, Acetobacter Xilinum bermanfaat untuk pembuatan nata de coco,
Lactobacillus Casei bermanfaat untuk pembuatan keju, Methanobecterium
bermanfaat pembuatan Biogas dan Streptomyces Griceus bermanfaat untuk pembuatan
antibiotik Streptomisin.
B. Contoh
penyakit yang disebabkan oleh bakteri:
1)
Salmonella
typhosa Menyebabkan Penyakit Tifus
2)
Shigella
dysenteriae Menyebabkan Penyakit Disentri basiler
3)
Vibrio comma
Menyebabkan Penyakit Kolera
4)
Haemophilus
influenza Menyebabkan Penyakit Influensa
5)
Diplococcus
pneumoniae Menyebabkan Penyakit Pneumonia
6)
Mycobacterium
tuberculosis Menyebabkan Penyakit TBC paru-paru
7)
Clostridium
tetani Menyebabkan Penyakit Tetanus
8)
Neiseria
meningitis Menyebabkan Penyakit Meningitis (radang selaput otak)
9)
Neiseria
gonorrhoeae Menyebabkan Penyakit Gonorrhaeae (kencing nanah)
10) Treponema pallidum Menyebabkan Penyakit Sifilis atau
Lues
11) Mycobacterium leprae Menyebabkan Penyakit Lepra
(kusta)
12) Treponema pertenue Menyebabkan Penyakit Puru atau
patek.
BAB III
PENUTUP
3.1
SIMPULAN
Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel.
Disebelah luar dinding sel terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri
tidak terdapat membrane dalam (endomembran) dan organel bermembran seperti
kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian
dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran
fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora.
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang
tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam
yaitu, bulat, batang dan spiral.
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah
diri secara biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap
20 menit. Pembuahan seksual tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan
materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot.
Peristiwa ini disebut proses paraseksual.
Bakteri memiliki ratusan ribu spesies yang hidup di
darat hingga lautan dan pada tempat-tempat yang ekstrim. Bakteri ada yang
menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri memiliki ciri-ciri yang
membedakannya dengan mahluk hidup yang lain. Bakteri adalah organisme
uniselluler dan prokariot serta umumnya tidak memiliki klorofil dan berukuran
renik (mikroskopis).
3.2 SARAN
Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang
bakteri dan pemanfaatannya, ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang
pembuatan makalah ini. Mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan
makalah ini. Tetapi, karena keterbatasan itulah penulis termotivasi untuk
menjadi lebih baik.
Maka dari
itu penulis berharap agar lebih memahami tentang pembuatan makalah, begitupun
waktu yang dibutuhkan agar lebih diperpanjang lagi sehingga dihasilkan makalah
yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://asfarsyafar.blogspot.co.id/2013/10/tugas-mikrobiologi-bakteri.html?m=1
http://www.artikelsiana.com/2015/03/bakteri-bagian-struktur-sel-macam-bakteri.html?m=1#
https://dosenbiologi.com/manusia/reproduksi-bakteri/amp
https://www.scribd.com/document/328009624/Kata-Pengantar-Daftar-Isi-Makalah-Mikrobiologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar