SINTETIS PROTEIN
Disusun Untuk
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Biologi

DISUSUN OLEH :
NI WAYAN KADRINI
NIS: 0013004155 /
1936
KELAS
: XI MIA 2
GURU PEMBIMBING : MADE PUJANGGA S.Pd
SMA NEGERI 1 BASARANG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjat kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, kami bisa
menyelesaikan Makalah yang Judul “SINTESIS
PROTEIN”.
Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas dalam Mata Pelajaran
ini pada semester dua dan untuk membuka wawasan Siswa.
Penulis menyadari dalam makalah ini
masih banyak terdapat kekeliruan dan kekurangan, oleh karena itu saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan untuk perabikan demi kesemournaan
makalah ini.
Basarang,2
April 2018
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR
ISI....................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG..................................................................................... 1
B.RUMUSAN
MASALAH................................................................................. 2
C.TUJUAN.......................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN,
KOMPONEN DAN TAHAPAN SINTESA PROTEIN..... 3
B.HUBUNGAN
ANTARA KROMOSOM, GEN, DNA DENGAN SINTESIS. 7
C.PENGERTIAN,
PENEMU DAN MEKANISME PENYIMPANAN KODE GENETIK 11
BAB III PENUTUP
A.KESIMPULAN................................................................................................ 14
B.
SARAN............................................................................................................ 15
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 16
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sintesis protein terjadi di dalam sel, yaitu di dalam
ribosom. Struktur dan aktivitas protein ditentukan oleh urutan asam amino yang
menyusunnya. Setiap macam protein mempunyai urutan asam-asam amino yang
spesifik. Emil Fisher merupakan orang yang pertama berhasil menyusun molekul
protein dengan cara menggandeng-gandengkan 15 molekul glisin dengan molekul
leusin sehingga diperoleh suatu polipeptida. Asam amino yang satu dengan asam
amino yang lain dihubungkan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptida.
Potein adalah bagian dari sel makhluk hidup dan merupakan
bagian terbesar tubuh sesudah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, setengahnya ada dalam otot, seperlima ada
dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluhnya ada di dalam kulit, selebihnya
ada di dalam cairan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut
zat –zat gizi dan darah, matriks intraselular dan sebagainya adalah protein. Di
samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor
(senyawa yang mendahului senyawa laindalam jalur metabolisme) sebagian besar
koenzim hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk
kehidupan. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat
gizi lain, yaitu pembangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Potein merupakan satu-satunya makronutrien yang mengandung
unsur nitrogen (N). Selain itu apabila dibandingkan dengan makronutrien lain
seperti lemak dan karbohidrat, protein jauh lebih kompleks karena selain
mengandung karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) adapula sebagian protein
yang mengandung S. Bahkan terkadang ada pula yang mengandung P,Fe, dan Cu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian , komponen dan
tahapan sintesis protein !
2. Bagaimana hubungan antara
kromosom, gen, DNA, asam nukleat dengan Sintesis !
3. Apa pengertian, penemu dan
mekanisme penyimpanan kode genetik !
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian,
komponen dan tahapan sintesis protein.
2. Untuk mengetahui hubungan
antara kromosom, gen, DNA dengan sintesis.
3. Untuk mengetahui pengertian,
penemu dan mekanisme penyimpanan kode genetik.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian , Komponen Yang Berperan dan
Tahapan Sintesis Protein
1. Pengertian Sintesis Protein
Sintesis protein merupakan reaksi yang menghubungkan
fungsi DNA dengan penyusunan molekul tubuh, yaitu protein. Protein yang
dibentuk melalui sintesis protein akan mengalami banyak modifikasi, ada yang
menjadi protein struktur, proteksi, dan enzim (biokatalisator).
Kita tahu bahwa semua proses atau reaksi dalam tubuh kita
hampir tidak terjadi tanpa adanya enzim. Hal itu menunjukkan betapa pentingnya
enzim dalam tubuh kita, dan proses dasar atau awal pembuatan enzim yang berasal
dari proses sintesis protein.
Sintesis protein terjadi di ribosom, yang mana bisa
berada melekat pada retikulum endoplasma kasar ataupun berada bebas pada
sitoplasma. Setelah selesai disintesis, protein pertama kali mengalami
modifikasi pada organel badan golgi. Proses pemindahan protein dari RE ke badan
golgi melalui suatu struktur gelembung atau sering dinamakan sebagai vesikula.
Vesikula yang membawa protein dari RE merupakan hasil pelepasan membran pada RE
dan bisa melalukan fusi atau penggabungan membran dengan badan golgi. Oleh
karena itu, struktur membran pada RE dan badan golgi memiliki persamaan. Selain
itu, secara garis besar, badan golgi dan RE memiliki persamaan model, yaitu
membran yang berlipat-lipat.
Sintesis protein secara singkat dapat didefinisikan
sebagai proses penerjemahan informasi yang ada pada DNA (sumber materi genetik)
yang mengkode asam-asam amino sehingga menjadi rantai peptida (rantai protein).
Akan tetapi, pengertian yang semacam bisa didapati berbeda, tergantung dari
sumber yang digunakan sebagai acuan meskipun isinya sebenarnya sama saja1
2. Komponen yang Berperan
Komponen yang berperan dalam sintesis protein adalah :
a) Inti sel
Inti sel merupakan lokasi dimana sumber informasi genetik
berada, yaitu DNA. Jadi, informasi yang akan diterjemahkan pada sintesis
protein berasal dari inti sel.
b) RE kasar & Ribosom (rRNA)
RE kasar merupakan lokasi dimana ribosom melekat. Selain
itu, rRNA atau Ribosom RNA merupakan tempat terjadinya sintesis protein.
c) tRNA (RNA transfer)
tRNA merupakan salah satu jenis RNA yang bertugas untuk
mengikat asam amino dari sitoplasma dan menggabungkannya dengan asam amino lain
pada tahapan sintesis protein.
d) RNA polimerase
RNA polimerase merupakan enzim yang berperan dalam proses
perangkaian molekul RNA dari molekul DNA.
3. Tahap-Tahap Sintesis Protein
Sintesis protein secara garis besar dibagi menjadi dua tahapan utama, yaitu
:
a) Transkripsi.
Transkripsi terjadi di inti sel. Pada tahapa ini, RNA
polimerase akan melekat pada rantai DNA sehingga rantai membuka. Salah satu
rantai DNA yang akan diterjemahkan (DNA template/rantai sense) mulai
mendapatkan basa pasangannya, sehingga tercipta rantai komplemen. Rantai
komplemen inilah yang kemudian akan menjadi mRNA (messenger RNA). Pada proses
pembuatan mRNA, kode A pada rantai sense akan berkomplemen dengan kode U
(urasil), bukan T atau timin seperti pada DNA. RNA polimerase selanjutnya akan
bergerak sepenjang rantai DNA hingga kode-kode yang diperlukan selesai
diterjemahkan menjadi mRNA primer.
Peristiwa ini hanya terjadi pada rantai sense atau DNA
template saja, sedangkan pada rantai antisense atau DNA non-template tidak akan
terjadi. Setelah selesai, mRNA primer akan dilepaskan dan selanjutnya akan
melalui beberapa proses :
· Capping dan polyadenilasi
· Intron dihilangkan dan
ekson akan bergabung splicing
· Splicing akan berlanjut hingga
terbentuk mRNA siap pakai.
mRNA terdiri dari dua macam kode, yaitu ekson dan intron.
Ekson adalah kode yang dipakai, sedangkan intron akan dibuang. mRNA matang
selanjutnya akan ditransfer ke sitoplasma untuk menuju tahapan selanjutnya,
yaitu translasi di ribosom.
b) Translasi
Tahapan translasi merupakan tahapan dimana mRNA matang
dari dalam inti sel yang telah ditransfer ke sitoplasma, tepatnya diribosom,
segera diterjemahkan.
Translasi sendiri terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
· Inisiasi
Pada saat mRNA sampai di ribosom, proses pertama kali
yang terjadi adalah inisiasi. Yaitu proses pengenalan kodon (pasangan 3 kode:
cth. UAA, AUG), yang dimana sintesis akan dimulai dari kodon pemula (kodon
start) yang merupakan asam amino Metionin, dengan kode AUG. Setelah kodon ini
terbaca, asam amino pertama akan berada diribosom untuk selanjutnya digabungkan
dengan asam amino selanjutnya. Asam amino berada bebas disitoplasma dan dibawa
menuju ribosom oleh RNA transfer atau tRNA.3
· Elongasi
Elongasi merupakan proses kelanjutan dari inisiasi. Pada
tahapan ini, kodon akan terus dibaca dan tRNA akan terus menerus membawa asam
amino ke ribosom sesuai dengan kodon yang ada pada mRNA.
Pada proses elongasi, ribosom biasanya akan berada pada
posisi agregat atau kumpulan. Dua atau lebih ribosom akan melekat pada rantai
mRNA secara bersama-sama sehingga terlihat seperti sedang bergerombol. Fenomena
ribosom yang berkelompok ini disebut dengan polisom dan fungsinya adalah
mempercepat proses sintesis protein.
· Terminasi
Terminasi merupakan proses terakhir dari translasi.
Proses ini mulai terjadi ketika kodon yang terbaca adalah kodon-kodon yang
mengkode berhentinya sintesis protein. Kodon ini dinamakan dengan kodon stop,
yang terdiri dari tiga kodon yaitu UAA, UAG, dan UGA. Ketika salah satu
kodon-kodon tersebut terbaca, faktor pelepas akan memberhentikan proses
sintesis rantai asam amino.
Proses terminasi diakhiri dengan terbentuknya rantai asam
amino yang sangat panjang, atau lebih sering dinamakan dengan rantai
polipeptida. Penamaan ini didasarkan pada ikatan antara satu asam amino dengan
asam amino lainnya yang dinamakan dengan ikatan peptida. Rantai polipeptida
inilah yang kita sebut dengan protein, lebih tepatnya protein primer. Protein
atau rantai polipeptida dari hasil sintesis protein merupakan rantai protein
primer. Protein ini harus mengalami modifikasi agar bisa digunakan dalam tubuh.
Proses modifikasi akan dilakukan dibadan golgi setelah ditransfer dari
retikulum endoplasma.
B. Hubungan Antara Kromosom, Gen,
DNA, Asam Nukleat dengan Sintesis
Dalam setiap tubuh makhluk hidup terdapat berjuta – juta
sel. Sel merupakan komponen terkecil penyusun makhluk hidup. Dalam setiap sel
terdapat nukleus. Dalam nukleus terdapat benda – benda yang mengatur seluruh
kegiatan metabolisme tubuh. Benda – benda tersebut disebut kromosom. Kromosom
adalah struktur padat yang terdiri atas dua kompenen molekul , yaitu protein
dan asam nukleat. Asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA . Pada DNA terdapat gen
yang mengatur metabolisme dalam tubuh.
1. Kromosom
Kromosom terdiri dari benang – benang kromatin yang mudah
menyerap warna. Kromosom mudah diamati menggunakan mikroskop saat sel mengalami
pembelahan pad tahap metafase.
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil
replikasi kromosom. Kromonema merupakan benang – benang spiral kromatid yang
terlihat selama profase atau kadang – kadang terlihat pada tahap metafase.
Kromer adalah struktur berbentuk manik – manik yang merupakan akumulasi mteri
kromatin yang kadang – kadang terlihat saat interfase.
Sentromer adalah bagian yang menyempit atau daerah
pelekukan pada kromosom.Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah
bagian kromosom yang merupakan tempat melekatnya benang – benang spindel selama
pembelahan inti. Satelit adalah bagian ujung kromosom yang berbentuk bulat.
Tidak semua kromosom memiliki satelit.Telomer adalah bagian terujung kromosom
yang berfungsi untuk menjaga agar DNA didaerah tersebut tidak terurai.
Dalam setiap sel tubuh , kromosom selalu berpasangan.
Pasangan kromosom itu disebut kromosom homolog.
Kromosom homolog bersifat diploid karena terdiri atas dua sel kromosom.
Kromosom dalam sel kelamin tidak berpasangan sehingga bersifat haploid ( 1 set
kromosom ).5
Ada dua tipe kromosom dalam setiap sel tubuh, yaitu autosom dan gonosom.
· Autosom (kromosom tubuh) :
tidak menentukan jenis kelamin dan umumnya disingkat A.
· Gonosom (kromosom kelamin)
: menentukan jenis kelamin dan terdiri atas kromosom X dan Y.Gonosom ini
berfungsi untuk menentukan jenis kelamin individu yang bersangkutan.
Setiap nukleus manusia mempunyai kromosom berjumlah 46
yang terdiri atas 44 autosom dan 2 gonosom. Penulisan simbol kromosom pada laki
– laki = 22 AA + XY, sedangkan pada perempuan = 22 AA + XX atau 44 A + XX,
Jumlah kromosom pada sel telur yaitu 22 A + X dan jumlah kromosom pada sperma
yaitu 22 A + X atau 22 A + Y. penyusun kromosom berdasarkan panjang , jumlah ,
dan bentuk kromosom disebut kariotipe.
2. Gen dan Alel
Apabila diamati menggunakan mikroskop elektron kromosom
terdiri atas substansi genetik yang dapat menentukan sifat individu.Substansi
tersebut terdiri atas DNA dan RNA.DNA dan RNA membawa informasi genetik berupa
basa – basa nitrogen. Segmen DNA tertentu akan mengkode sifat – sifat tertentu.
Segmen – segmen DNA tersebut dinamakan gen.
Gen merupakan satuan terkecil substansi genetik. Gen
terletak pada kromosom secara teratur
dalam satu deretan , Gen berfungsi :
· Mengatur proses metabolisme
individu.
· Menyampaikan informasi
genetik dari suatu generasi ke generasi berikutnya.
Gen terletak dalam lokus kromosom yang tersusun berderet
secara linear. Gen – gen yang terletak pada lokus yang bersesuaian pada
pasangan kromosom homolog disebut alel. Setiap gen bertanggung jawab mengontrol
satu sifat khusus. Suatu gen biasanya dituiskan dengan simbol huruf. Huruf
kapital untuk gen pembawa sifat dominan dan huruf kecil untuk pembawa sifat
resesif. Susunan gen dalam suatu individu disebut genotip, sedangkan sifat yang
tampak disebut fenotip.
3. Asam Nukleat
Kromosom terdiri atas asam nukleat dan protein.Ada dua macam asam nukleat,
yaitu :
a) DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA terdiri dari banyak nukleotida (polinukleotida). Setiap nukleotida
terdiri atas 3 bagian, yaitu :
1) Gugusan gula ( gula pentosa
yang dikenal sebagai deoksiribosa).
2) Asam fosfat (penghubung dua
gugusan gula)
3) Basa nitrogen (adenin dan
guanin dari golongan purin serta sitosin dan timin dari olongan pirimidin).
DNA merupakan dua rantai polinukleotida yang saling terpilin
membentuk double helix. Dalam rantai DNA tersebut, sitosis (C ) selalu
dihubungkan dengan guanin (G) oleh tiga ikatan hidrogen. Adenin (A) selalu
dihubungkan dengan tmin (T) oleh dua ikatan hidrogen.
Basa nitrogen membentuk rangkaian persenyawaan kimia
dengan deoksiribosa menjadi suatu molekul yang disebut nukleosida atau
deoksiribonukleusosida. Nukleosida ini berperan sebagai prekursor elementer
untuk sintesis DNA. Akan tetapi, sebelum nukleosida membentuk suatu molekul
DNA, nukleosida harus bergabung dengan gugus fosfat untuk
membentuk suatu nukleotida atau deoksiribonukleotida.
DNA dapat bersifat heterokatalitik.DNA bersifat
heterokatalitik karena mampu membentuk RNA melalui sintesis protein.DNA
bersifat autokatalitik karena dapat melakukan replikasi mengasilkan DNA baru.
Beberapa enzim yang berperan dalam replikasi DNA , sebagai berikut :
1) Helikase berfungsi untuk
menghidrolisis rantai ganda polinukleotida menjadi dua rantai tunggal
mononukleotida.
2) Polimerase berfungsi untuk
merangkai rantai – rantai mononukleotida untuk membentuk DNA baru.
3) Ligase berfungsi untuk
menymbung ulir tunggal DNA yang terbentuk.
b) RNA ( Ribonucleic Acid )
RNA merupakan rantai tunggal yang terdiri dari molekul
gula D-ribosa (pentosa), gugus fosfat, dan basa nitrogen.Basa nitrogen dalam
RNA terdiri atas basa purin yang meliputi adenin (A) dan guanin (G) serta basa
primidin yang meliputi urasil (U) dan sintosin (C). Ada tiga tipe RNA sebagai
berikut :
1. rRNA (Ribosoma RNA) atau RNA
Ribosom rRNA terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi dalam sintesin protein.
rRNA dapat mencapai 80% dari jumlh RNA sel. rRNA berfungsi untuk mempermudah
perkataan yang spesifik antara antikodon trna dengan kodom Mrna selama sitesis
protein.
2. mRNA (Messenger RNA) atau RNA
Duta mRNA berupa rantai tunggal yang reatif panjang. mRNA dibentuk dalam
nukleus dan berfugsi membawa kode genetik (kodon) dari DNA ke ribosom.
3. tRNA (Transfer RNA ) atau Rantai Terpendek tRNA
terdapat dalam sitoplasma dan berfungsi menerjemahkan kodon dari mRNA menjadi
asam amino. Asam amino dibawa oleh tRNA ke ribosom.Pada salah satu ujung tRNA
terdpat tiga rangkaian basa pendek disebut antikodon. Salah satu asam amino
tertentu akan melekat pada ujung tRNA yang berseberangan dengan ujung
antikkodon. Pelekatan ini merupakan cara agar tRNA berfungsi. Pengurutan asam
amino sesuai dengan urutan kodon pada mRNA.
C. Pengertian, Penemu dan Mekanisme
Penyimpanan Kode Genetik
1. Pengertian Kode Genetik
Kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida
pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis
protein. Informasi pada kode genetik ditentukan oleh basa nitrogen pada rantai
DNA yang akan menentukan sususan asam amino. Namun, para ahli Genetika
memandang bahwa komponen – komponen kode genetiks berupa molekul – molekul
mRNA. Kode genetika bersifat degeneratif karena 18 dari 20 macam asam amino
ditentukan oleh lebih dari satu kodon yang disebut kodon sinonimus. Hanya
metionin dan triptofan saja yang memiliki kodon tunggal.
Genetik ialah kode yang dibawa oleh ARN duta (ARNd) untuk
disampaikan kepada ARN transfer (ARNt). Kode genetik di bentuk sesuai dengan
urutan basa dalam rantai ADN.
Peran ADN selain sebagai pengendali faktor-faktor
keturunan, juga mengatur penyusunan protein yang kegiatannya di atur oleh
enzim-enzim tertentu. Enzim itu sendiri adalah protein yang bekerjanya sangat
khas.
Sebagai tempat membangun protein-protein itu dalah
didalam ribosom. Selanjutnya ADN menyampaikan informasi kepada ribosom untuk
sintesis protein yang di perlukan.
Adapun kode-kode perintah atau informasi yang tercermin
pada urutan dan pengulangan basa-basa nitrogen yang teratur dalam ADN dibawa
oleh ARN.
ARN yang menerima perintah dari ADN segera meninggalkan
inti pergi ke ribosom, tempat penyusunan protein.Penemu Kode Genetik
Penemu kode genetik yang pertama adalah Marshall Warren
Nirenberg (pakar biokimia Amerika Serikat)dan Heinrich Matthaei pada tahun
1960. Eksperimentnya adalah mengamati proses sintesis protein pada bakteri
Escherichia colli. Berdasarkan eksperimen di atas serta diperkuat oleh pendapat
G.H. Khorara, diketahui bahwa kode genetik merupakan urutan 3 basa nitrogen
yang membentuk suatu triple dan disebut kodogen aau kodon.
Nirenberg dan Matthaei (1960) orang yang pertama kali
telah berhasil mengemukakan hubungan antara ADN dengan ARN dan kemudian memberi
arah kepada pengkodean dengan sistem 3 huruf, dengan mengadakan
percobaan-percobaan. Caranya adalah sebagai berikut : mereka mencampurkan
urasil (salah satu basa nitrogen pada ARN) dengan enzim pembentuk ARN. Dari
percampuran ini dihasilkan ARN yang terdiri dari urasil yang disebut poli-U.
Selanjutnya bila poli-U dimasukkan ke dalam campuran berbagai asam amino, akan
terbentuklah fenilalanin (sejenis asam amino). Dari kejadian ini dapatah
ditarik kesimpulan, bahwa kode Urasil-Urasil-Urasil (UUU) yang dibawa oleh ARN
itu berarti; “bentuklah protein dari asam amino fenilalanin.” UUU ini kemudian
disebut kodon untuk fenilalanin.
2. Mekanisme Penyampain Kode Genetik
Setiap kode (satu kodon) terdiri atas 3 basa N yang
letaknya berurutan pada ARNd. Kodon-kodon pada ARNd tersebut harus
diterjemahkan oleh ARNt, agar dapat diketahui macam asam amino yang harus
diangkutnya. Contoh : bila kodon pada ARNd berbunyi Urasil-Urasil-Urasil (UUU)
maka ARNt harus mengangkut asam amino fenalalanin.
Apabila ADN membentuk kode genetik AUU-CCU-GAC-AGA maka
polipeptida yang dapat dibentuk tersusun dari asam-asam amino
isoleusin-prolin-aspartik-arginin. Kode genetik untuk seluruh organisme
bersifat universal, artinya kode genetik suatu organisme dapat diterjemahkan
oeh organisme lain dan membentuk asam amino yang sama. Contoh : kodon AAA pada
sel tubuh manusi pada sel bakteri sama menghasilkan lisin.10
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Proses sintesis protein terbagi atas
transkripsi dan translasi. Seperti kita ketahui DNAsebagai media untuk proses
transkripsi suatu gen berada di kromosom dan terikat oleh protein histon. Saat
menjelang proses transkripsi berjalan, biasanya didahului signaldari luar akan
kebutuhan suatu protein atau molekul lain yang dibutuhkan untuk proses
pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, dan fungsi lain di tingkat sel maupun
jaringan.
2. DNA terdiri dari dua sulur,
yaitu :
· Utas polinukleotida yang
bersifat antiparalel. Antar sulur .
· tas nukleotida berikatan
pada basa N Ikatan H3.
3. Agar dapat diwariskan dari
satu generasi ke generasi, DNA harus melakukan replikasiatau penggandaan DNA.
4. Gen merupakan fragmen DNA
yang menyandikan protein enzim. Ekspresi genmeliputi proses transkripsi dan
translasi.5. Informasi dalam gen
dicetak ke dalam molekul messenger Rio Nucleic Acid (mRNA ) melalui proses
trankripsi, mRNA membawa cetakan informasi ke ribosom dalamsitoplasma, Ribosom kemudian
melakukan proses penerjemahan (translation) denganmenggunakan informasi cetakan
tersebut untuk mensintesis protein.
5. Sintesa protein adalah
penyusunan amino pada rantai polipeptida. Replikasi adalah proses duplikasi DNA
secara akurat . Replikasi terjadi dengan proses semikonservatif karena semua
DNA double helix. Transkripsi merupakan sintesis RNA berdasarkan arahan DNA.
Translasi merupakan sintesis polipeptida yang sesungguhnya, yang trejadi
berdasarkan arahan mRNA. Siklus urea merupakan bagian dari siklus nitrogen,
yang meliputi reaksi konversi amonia menjadi urea.
B.
SARAN
Semoga makalah ini
dapat menjadikan tambahan ilmu bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada
khususnya. Namun, penulis juga membutuhkan kritik yang membangun untuk menjadikan
tambahan ilmu bagi penulisnya
DAFTAR
PUSTAKA
Almatsier, S..2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Campbell, Neil A. 2010. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kimball, John W. 1992. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
McGilvery,Robert W., 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Surabaya:
Airlangga University Press.
Poedjiadi,Anna.2006.Dasar-Dasar Biokimia.Jakarta : Universitas Indonesia
Stryyer Lubert ,2000.Biokimia Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC
WWW.elmhurst.edu/chm/vchembook/584proteinsyn.html.
WWW.en.wikipedia.org/wiki/protein-biosynthesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar