1.1..a.10. AKSI NYATA-
PENERAPAN PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA DI KELAS DAN SEKOLAH
Made Pujangga_CGP SMAN 1 Basarang Kapuas Kalimantan Tengah Angkatan 1 Tahun 2020
Fasilitator : Rini Nuraeni, M.Si
Pendamping : Aristanika, S.Psi
Mengimplementasikan Penyelenggaraan KBM Yang Menyenangkan Di SMA
Negeri 1 Basarang
1. Latar belakang yang dihadapi oleh Calon Guru
Penggerak
Pembelajaran terkait
pemenuhan pendidikan yang sejalan dengan tujuan pembelajaran sangat erat
kaitannya dengan pemahaman akan filosofi pendidikan menurut Ki Hadjar
Dewantara. Dari pemaparan pelaksnaaan pendidikan yang diibaratkan dengan cara
bercocok tanam sehingga menimbulkan sebuah informasi baru bagi kita sebagai
peserta Pendidikan Calon Guru Penggerak. Di mana, seluruh insan pendidikan
diberikan gambaran bahwa dalam memulai sebuah pendidikan itu perlu dilakukan
penyemaian lokasi penaneman benih yang tidak memerlukan kualitas bibit unggul
atau bukan untuk dijadikan sebuah tanaman yang nantinya akan menghasilkan
tanaman berkualitas. Ki Hajar Dewantara menggambarkannya menjadi sebuah
pemikiran yang mengangkat guru sebagai petaninya, kemudian tanaman itu adalah
siswanya.
Menurut teori yang diutarakan oleh KHD, guru
perlu mempersiapkan segala sesuatu hal yang akan dibutuhkan dalam pembelajaran.
Melakukan penyemaian benih sehingga menghasilkan buah atau tumbuhan yang
diidentikkan dengan siswa yang bermartabat, berdaya saing tinggi, dan menjadi
kodrati manusia sesuai dengan kodratnya.
Selanjutnya dalam proses
pemenuhan kebutuhan dalam pelaksanaan pendidikan KHD juga sudah mengangkat
sebuah pemikiran bahwa dalam melaksanakan pendidikan perlu diselaraskan antara
pendidikan dan pengajaran. Di mana pendidikan itu merupakan upaya pembentukan
karakter anak didik yang sesuai dengan harapan kebangsaan yaitu menjadi manusia
yang tangguh, berakhlak dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa serta bermanfaat
bagi orang di sekitarnya kelak. Sedangkan bidang pemahaman pendidikan sebagai
pengajaran, memanfaatkan kondisi lingkungan belajar yang mengangkat merdeka
belajar serta tidak adanya keterpaksaan dalam diri siswa selama menuntut ilmu
di sekolah. Pembelajaran juga lebih megutamakan konsep kebebasan dalam
mengeksplorasi diri siswa dalam mengembangkan kompetensi yang telah dimiliki
sehingga guru diharapkan menggali seluruh kompetensi yang sudah ada. Sehingga
mencapai amanah serta tujuan pendidikan Nasional. Sebagaimana yang tertuang
dalam kurikulum saat ini yakni Kurikulum 2013.Organisasi Taman siswa
didirikan sejak tanggal 03 Juli 1922 di Yogyakarta yang didirikan oleh RM.
Soewani Soeryaningrat yang disebut sebagai Ki Hajar Dewantara.Organisasi
tersebut didirikan karena adanya ketidakpuasan terhadap sistem Pendidikan yang
ada di masa penjajahan Belanda. Waktu itu Pemerintahan Belanda masih menguasai
Indonesia dan sistem Pendidikannya. Pemerintah tidak membebaskan semua Rakyat
Indosenias untuk bersekolah.
Taman siswa merupakan salah
satu bentuk lembaga Pendidikan yang menjadi gambaran pelaksanaan pendidikan
yang berkiprah kepada penerapan pendidikan yang berasaskan pada ki Hajar
Dewantara. Gambaran pelaksanaan pendidikan di Taman Siswa ini memberikan
gambaran pendidikan Holostik yang berpusat kepada siswa. Pelaksanaan
Pembelajaran sudah menerapkan hampir seluruh Filosofi Pendidikan dari Ki Hajar
Dewantara. Pendidikan di Taman Siswa ini dilaksanakan.
Anak didik di seluruh sekolah
yang ada di Indonesia dapat kita yakini memiliki kodrat sebagai manusia bagian
dari Ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Ibaratnya secarik kertas yang di dalamnya
sudah memiliki coretan-coretan. Sebagai seorang guru kita memiliki tugas mulia
untuk memperbaiki segala bentuk coretan pada kertas yang dinilai negatif, dan
mengembangkan seluruh coretan yang dinilai positif untuk menciptakan sebuah
tulisan indah pada lembaran kertas tersebut. Anak didik diyakini akan mampu
mengembangkan diri dalam pembelajaran.Dikarenakan sejak lahir memang sudah
dibekalkan oleh sang khalik sebagai insan yang memiliki kompetensi dan
kemampuan sebagai warga sekolah.
Sebagai timbal balik dari
mempelajari modul tentang filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, dalam diri
kini tertanam niat tulus untuk memanusiakan manusia sesuai dengan kodratnya,
menciptakan suasana pembelajaran yang bernilai kebebasan tanpa ada paksaan,
menghormati anak didik, serta mengupayakan eksplorasi terbimbing sebagai upaya
dalam mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Sebagai guru juga perlu untuk
menjadi teladan saat mendidik, memberikan semangat ketika melakukan proses
pembelajaran, serta mendorong anak didik dalam mengarungi pendidikan sebagai
salah satu upaya menggapai cita-cita . Sebagaimana ungkapan dari Ki Hajar
Dewantara "Ing Ngarso Suntulodo, Ing Madya Mangun Karsa, Tut wuri
Handayani".
Sebagai seorang guru, saya
akan berupaya untuk menciptakan pendidikan yang selaras dengan pengajaran,
serta menciptakan kondisi belajar yang sesuai dengan lingkup pendidikan sesuai
filosofi Ki Hajar Dewantara. Penerapan untuk melakukan pembelajaran yang
mengutamakan kebebasan kepada seluruh siswa dalam belajar, menerima pembelajaran,
serta kebebasan dalam mengeksplorasi diri sebagai pembelajar. Mengangkat
penerapan pendidikan yang seirama dengan penerapan pendidikan yang diterapkan
pada Sekolah Taman Siswa, tanpa harus menghilangkan budaya lokal yang sudah
ada.
2. Deskripsi nyata yang dilakukan dan alasan
melakukan aksi tersebut.
Berdasarkan
rancangan aksi nyata, deskripsi nyata yang dilakukan dan alasan melakukan aksi
tersebut sebagai berikut :
3. Hasil dari aksi nyata yang dilakukan
·
Peserta didik melakukan doa secara
rutin setiap memulai pembelajaran.
·
Peserta didik meminta izin saat keluar
masuk kelas
·
Keaktifan peserta didik dalam
mengikuti kegiatan kerja bakti membersihkan pekarangan sekolah
·
Tampak kegiatan pembelajaran Biologi
dengan model discovery learning yang menarik, kreatif dan menyenangkan
·
Tampak kegiatan makan malam bersama
keluarga sebagai wujud penumbuhan karakter dalam berkomunikasi berbasis rumah
4. Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan
(kegagalan dan keberhasilan)
Kegiatan merdeka belajar
dapat terpenuhi, output dari kegiatan pembelajaran diutamakan pada
terealisasinya penumbuhan karakter dan terlahirnya insan pendidikan yang aktif,
kreatif, dan menyenangkan serta terpusat kepada siswa.
5. Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa
mendatang
Dalam Mengimplementasikan
Penyelenggaraan KBM Yang Menyenangkan Di SMA Negeri 1 Basarang , penulis
sebagai CGP melakukan rencana perbaikan dimasa mendatang dengan melakukan
beberapa hal sebagai berikut:
v Proses
Penyelenggaraan KBM Yang Menyenangkan Di SMA Negeri 1 Basarang yang telah berjalan agar senantiasa
ditingkatkan dan dievaluasi agar hasil yang diperoleh juga meningkat, mengingat
betapa pentingnya Penyelenggaraan KBM Yang Menyenangkan Di SMA Negeri 1
Basarang.
v Untuk
Penyelenggaraan KBM Yang Menyenangkan Di SMA Negeri 1 Basarang sebaiknya tidak hanya dilaksanakan oleh guru
tertentu saja.namun hendaknya menjadi budaya positif sekolah.
v Siswa
akan lebih konsentrasi dan lebih meningkatkan motivasinya untuk belajar lebih jika
Penyelenggaraan KBM Yang Menyenangkan Di SMA Negeri 1 Basarang benar-
benar terimplementasi secara tulus dan berhamba pada murid.
6. Dokumentasi proses pelaksanaan aksi nyata
NO |
DOKUMENTASI |
KETERANGAN |
1 |
|
Peserta didik
melakukan doa secara rutin setiap memulai pembelajaran
|
2 |
|
Peserta didik
meminta izin saat keluar masuk kelas
|
3 |
|
Keaktifan peserta
didik dalam mengikuti kegiatan kerja bakti membersihkan pekarangan sekolah
|
4 |
|
Tampak kegiatan
pembelajaran Biologi dengan model discovery learning yang menarik, kreatif
dan menyenangkan
|
5 |
|
Tampak kegiatan
makan malam bersama keluarga sebagai wujud penumbuhan karakter dalam berkomunikasi
berbasis rumah
|
LINK VIDEO : https://drive.google.com/file/d/1tUi4WhpuwoCutdm7YhH6yeeL3pD6iwCI/view?usp=drivesd
LINK YOUTUBE DOKUMENTASI
https://youtu.be/smdst4mK_9E
SENYUM, SALAM, SAPA,SOPAN, SANTUN
DARI BUMI TAMBUN BUNGAI
SALAM DAN BAHAGIA : DISIPLIN ITU ASYIK,
BERBUDAYA ITU KEREN
Semoga praktik baik ini menjadi referensi dalam melakukan perubahan positif di sekolah
BalasHapusTerimakasih banyak atas artikelnya sangat bermanfaat untuk saya selaku calon guru
BalasHapusSemoga praktik ini dapat di contoh dan diterapkan di tempat lain 👏
BalasHapusMantap
BalasHapusProses pembelajaran yang menyenangkan dan memberikan dampak positif kepada siswa dan guru
Semoga bisa menginspirasi guru yang lain agar bersama memberikan dampak positif di SMA 1 Basarang
Semangat Pak Made Pujangga,S.Pd
Terima kasih atas artikel yang menarik dan sangat bermanfaat ini
BalasHapusTrimakasih atas artikelnya sangat berguna untuk saya sebagai calon guru
BalasHapusMantap. Artikel yang sangat menginspirasi dan bermanfaat
BalasHapusNice, semoga artikel ini bisa menjadi contoh untuk sekolah sekolah lain
BalasHapusKeren, artikel yang menarik dan menginspirasi
BalasHapusKeren, artikel yang menarik dan menginspirasi
BalasHapusTerimakasih, artikelnya sangat membantu semoga kedepannya dapat diterapkan pada semua sekolah. Semangat pak de🙏
BalasHapusArtikel yang sangat bagus, menarik dan bermanfaat bagi calon-calon guru.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMantap
BalasHapusArtikel yang di terangkan oleh bapak Made Pujangga ini sangat menginspirasi bagi guru sebagai acuan untuk mengajar. Semoga dapat juga di terapkan oleh guru lain ataupun calon guru, agar berdampak positif untuk SMAN 1 Basarang menjadi lebih maju dan lebih unggul👍
Artikel yang sangat bermanfaat🙏
BalasHapusMantap pakk artikel nya sangat bermanfaat
BalasHapus