Rabu, 26 Mei 2021

3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

 

3.3.a.10. Aksi Nyata - Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan)

 di SMAN 1 Basarang )

Moda : Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus:  CGP dapat mempraktikkan proses pembuatan program yang berdampak pada murid.



Made Pujangga_CGP SMAN 1 Basarang Kapuas Kalimantan Tengah Angkatan 1 Tahun 2020

Fasilitator : Rini Nuraeni, M.Si

Pendamping : Aristanika, S.Psi

Link artikel :

1.      Latar belakang yang dihadapi oleh Calon Guru Penggerak

Ketika kita berbicara sekolah sebagai institusi pembentukan karakter. Mari kita ingat kembali makna pendidikan sendiri dari Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara:“Adapun maksud pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya” (dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara seri 1 pendidikan halaman 20).Dari kutipan tersebut mengisyaratkan kita sebagai guru perlu membangun komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat.

Pertanyaannya sekarang adalah karakter seperti apa yang bisa menyiapkan murid menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti tujuan pendidikan sendiri. Jika kita mengacu pada dasar negara kita yaitu, Pancasila, ada beberapa karakter yang dapat kita contoh, antara lain: Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Mandiri.

Dalam menuntun laku dan pertumbuhan kodrat anak, KHD mengibaratkan peran pendidik seperti seorang petani atau tukang kebun. Anak-anak itu seperti biji tumbuhan yang disemai dan ditanam oleh pak tani atau pak tukang kebun di lahan yang telah disediakan. Anak-anak itu bagaikan bulir-bulir jagung yang ditanam. Bila biji jagung ditempatkan di tanah yang subur dengan mendapatkan sinar matahari dan pengairan yang baik maka meskipun biji jagung adalah bibit jagung yang kurang baik (kurang berkualitas) dapat tumbuh dengan baik karena perhatian dan perawatan dari pak tani. Demikian sebaliknya, meskipun biji jagung itu disemai adalah bibit berkualitas baik namun tumbuh di lahan yang gersang dan tidak mendapatkan pengairan dan cahaya matahari serta ‘tangan dingin’ pak tani, maka biji jagung itu mungkin tumbuh namun tidak akan optimal. Guru adalah tukang kebun, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai kebaikan di dalam diri murid-muridnya. Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan lingkungan dimana murid berproses menumbuhkan nilai-nilai dirinya tersebut. Guru dapat mengembangkan lingkungan yang sifatnya fisik (ekstrinsik) maupun yang sifatnya psikis (intrinsik).

Terkait dengan falsafah mulia pendidikan KHD diatas,untuk mewujudkan sekolah sebagai institusi pembentukan karakter maka harus ada suatu program yang bagus sehingga membentuk kualitas PBM yang berkualitas sehingga pada akhirnya terbentuk karakter murid yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Dalam membuat program ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti tahapan membuat program mulai dari perencanaan hingga monitoring dan evaluasi. MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan).Monitoring dan evaluasi adalah suatu aktivitas yang sangat penting untuk mendukung tercapainya suatu tujuan dari proyek atau program yang dilakukan. Kertsy Hobson, dkk (2013) dalam buku yang berjudul “A Step by Step Guide to Monitor and Evaluation”, Hobson dkk menjelaskan bahwa monitoring adalah proses menghimpun informasi dan analisis internal dari sebuah proyek atau program. Evaluasi adalah sebuah penilaian retrospektif secara periodik pada satu proyek atau program yang telah selesai. Biasanya kegiatan evaluasi melibatkan penilai luar yang independen.Monitoring dan evaluasi, atau lebih mudah disingkat dengan M&E, perlu disinergikan dengan kegiatan atau program yang sedang berjalan dengan melakukan perencanaan, tindakan, dan refleksi. Ketiga aktivitas ini menjadi sebuah siklus yang dapat dilakukan berulang-ulang. merancang kerangka kerja pembelajaran (Learning) melalui empat tingkat model.Keempat F adalah:

·         Fact (Fakta ): Catatan objektif tentang apa yang terjadi

·         Feeling (Perasaan): Reaksi emosional terhadap situasi

·         Finding (Temuan): Pembelajaran konkret yang dapat diambil dari situasi tersebut

·         Future (Masa Depan): Menyusun pembelajaran digunakan di masa depan

Menurut Himstreet, et al. (1983), laporan adalah pesan yang disampaikan secara sistematis dan objektif yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari satu bagian organisasi kepada bagian lain atau lembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau memecahkan persoalan.Laporan merupakan alat bagi pimpinan untuk menginformasikan atau memberikan masukan untuk setiap pengambilan keputusan yang diambilnya. Oleh karena itu laporan harus akurat, lengkap, dan objektif. Dalam prakteknya, laporan adalah sebuah dokumen yang merupakan produk akhir dari suatu kegiatan. Laporan menyajikan informasi dengan cara yang sangat khusus. Informasi yang terkandung dalam laporan sesungguhnya telah ditulis dan dikumpulkan dalam kertas kerja. Pada dasarnya laporan merupakan gambaran tentang apa (what) yang telah terjadi, di mana (where) kejadian tersebut berlangsung, bilamana (when) kejadian itu terjadi dan mengapa (why) hal itu terjadi, siapa (who) yang bertanggung jawab terhadap sesuatu yang telah terjadi, serta bagaimana (how) kejadiannya. Konsep ini dikenal dengan istilah 5W + 1H.SMAN 1 Basarang sebagai salah satu SMA Negeri di kabupaten Kapuas yang terletak di Jalan Trans Kalimantan KM 11 Desa Basarang Jaya kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah memiliki komitmen tinggi terkait sekolah sebagai sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR oleh karenanya hal ini menjadi salah satu alasan Kami melakukan aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang ).

Deskripsi nyata yang dilakukan dan alasan melakukan aksi tersebut.

Berdasarkan rancangan aksi nyata, deskripsi nyata yang dilakukan dan alasan melakukan aksi tersebut sebagai berikut :

Linimasa tindakan yang akan dilakukan

·         Perencanaan

·         Mensosialisasikan program aksi nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Menyampaikan hal-hal yang harus disiapkan kepada teman sejawat

·         Pelaksanaan

·         Mulai program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )Kegiatan Akhir

·         Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah mencapai tujuan atau belum

·         Memperbaiki kekurangan yang terdapat pada kegiatan yang telah dilaksanakan

 

2.     Hasil dari aksi nyata yang dilakukan

·         Tampak mengadakan rapat dewan guru dan kepala sekolah untuk Mensosialisasikan program aksi nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Tampak tersampaikannya hal-hal yang harus disiapkan kepada teman sejawat

·         Tampak mulai program aksi nyata terkait program aksi nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Tampak testimoni dari pemangku kepentingan seperti WAKA Kurikulum, WAKA Kesiswaan, Peserta didik pada umumnya merespon positif tentang program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Kegiatan sudah berjalan dengan baik dan direspon positif

·         Kegiatan yang dilakukan masih ada kekurangan maka evaluasi dan program tindak lanjut kedepan telah kami lakukan melalui kolaborasi dan komunikasi.

3.     Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan dan keberhasilan)

·         Program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang ) dapat terpenuhi, output dari kegiatan  diutamakan pada terealisasinya sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat melalui upaya memfokuskan pada kualitas program yang kita miliki sehingga terjadi peningkatan kualitas pembelajaran murid-murid kita di SMAN 1 Basarang.

·         Kegiatan yang dilakukan masih ada kekurangan maka evaluasi dan program tindak lanjut kedepan telah kami lakukan melalui kolaborasi dan komunikasi.

 

4.     Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang

·         Dalam Mengimplementasikan  program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang ) penulis sebagai CGP melakukan rencana perbaikan dimasa mendatang dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

·         Program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )yang telah berjalan agar senantiasa ditingkatkan dan dievaluasi agar hasil yang diperoleh juga meningkat, mengingat betapa pentingnya program aksi nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Untuk program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang ) sebaiknya tidak hanya dilaksanakan oleh guru tertentu saja.namun hendaknya seluruh stake holder sekolah.

·         Siswa akan lebih mengenal potensi diri secara nyata jika program aksi nyata Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang ) benar- benar terimplementasi secara tulus dan berpihak pada murid.

 

5.     Dokumentasi Proses Pelaksanaan Aksi Nyata

NO

DOKUMENTASI

KETERANGAN

1



Rapat sosialisasi program aksi nyata terkait Modul Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

 

2





Tampak mulai program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun 2021/2022 : Penyebaran informasi PPDB, Penyiapan dan penyediaan administrasi PPDB,piket panitia PPDB,dll

 

 

 

3






Tampak mulai program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Pembinaan peningkatan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa : Hindu, Islam, Kristen

 

4





Tampak mulai program aksi nyata terkait Modul Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Pengaturan penggunaan, pemeliharaan dan penataan ruang belajar dan perlengkapannya (Mobiller).

 

5



 

Tampak mulai program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Pengaturan penggunaan, pemeliharaan dan penataan ruang perpustakaan dan perlengkapannya.

 

6



Tampak mulai program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Pengaturan penggunaan, pemeliharaan dan penataan ruang ibadah

7











Tampak mulai program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Pengaturan penggunaan, pemeliharaan dan penataan ruang penunjang dan perlengkapannya

 

8



Tampak mulai program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Inventarisasi Buku Paket

 

9




Tampak mulai program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Merencanakan dan melaksanakan kegiatan BK, meliputi:

·         Penyusunan program BK

·         Analisa program BK

·         Pelaksanaan program BK

·         Tindak Lanjut

 

10





Tampak mulai program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

·         Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler melalui OSIS

11






Testimoni dari Waka KURIKULUM, Waka Kesiswaan, guru terkait program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )

12




 

Testimoni dari Murid terkait program aksi nyata terkait Modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid (Mewujudkan SMABAS sebagai institusi pembuatan program yang berdampak pada murid dengan berfokus pada MELR: Monitoring, Evaluation, Learning, Reporting (Monitoring, Evaluasi, Pembelajaran, Laporan) di SMAN 1 Basarang )



3 komentar:

  1. sangat membantu dalam mengerjakan tugas kuliah, materinya lengkap, keren.

    BalasHapus
  2. Paparan yang sangat bagus, layak untuk menjadi sumber belajar. Terima kasih

    BalasHapus
  3. Keren, materinya sangat bagus dan sangat bermanfaat

    BalasHapus