Sabtu, 12 Desember 2020

PGP-1-Kabupaten Kapuas-Made Pujangga-1.4-Aksi Nyata

1.4.a.10. Aksi Nyata - Penerapan Budaya Positif

Modul 1.4 Budaya Positif  (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang)

 Made Pujangga_CGP SMAN 1 Basarang Kapuas Kalimantan Tengah Angkatan 1 Tahun 2020

Fasilitator : Rini Nuraeni, M.Si

Pendamping : Aristanika, S.Psi

 

1.      Latar belakang yang dihadapi oleh Calon Guru Penggerak

Pendidikan itu merupakan suatu tuntutan di dalam hidup tumbuh kembangnya anak anak. Dimana Peran Pendidikan terutana seorang Pendidik harus menuntun anak sesuai kodrat yang dia miliki. Anak anak adalah manusia biasa yang mempunyai kepribadian, karakter, kemampuan , kekuatan, kreativitas yang berbeda beda sesuai dengan kodrat yang dimilikinya, sehingga kita sebagai pendidik tidak mempunyai hak untuk mengharapkan yang lebih dari kodrat mereka namun kita mampu menuntun tumbuh kembangnya mereka serta memperbaiki tingkah lakunya jika berjalan dijalan yang tidak benar. Seperti Seorang petani yang menanam padi, petani hanya dapat menuntun tumbuhnya padi, memperbaiki kondisi tanah, memelihara tanaman padi, memberi pupuk dan air, membasmi ulat ulat atau jamur yang mengganggu hidup tanaman padi dan lain sebagainya, tetapi ia tidak dapat menggantikan kodrat padinya. Misalnya ia tak dapat menggantikan padi yang ditanamnya itu tumbuh sebagai jagung, dan tak dapat memelihara padi dengan cara memelihara jagung ataupun rambutan. Demikianlah Pendidikan, Walaupun pendidik hanya mampu untuk menuntun akan tetapi manfaatnya sangat berguna kelak dimasa depan yang akan datang.

Kita semua percaya bahwa tujuan penting sekolah adalah pembentukan karakter. Itu mengapa banyak program sekolah yang bertujuan untuk menumbuhkan karakter murid. Misalnya saja dulu pernah ada program kantin kejujuran dengan tujuan menumbuhkan karakter jujur pada murid atau program yang banyak dicanangkan saat ini adalah program literasi untuk menumbuhkan karakter kritis pada murid. Ketika kita berbicara sekolah sebagai institusi pembentukan karakter. Mari kita ingat kembali makna pendidikan sendiri dari Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara:“Adapun maksud pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya” (dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara seri 1 pendidikan halaman 20).Dari kutipan tersebut mengisyaratkan kita sebagai guru perlu membangun komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat. Pertanyaannya sekarang adalah karakter seperti apa yang bisa menyiapkan murid menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti tujuan pendidikan sendiri. Jika kita mengacu pada dasar negara kita yaitu, Pancasila, ada beberapa karakter yang dapat kita contoh, antara lain: Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Mandiri.

Beberapa tahun belakangan, Pendidikan Karakter menjadi fokus sejumlah sekolah. Bahkan, ada sekolah yang memfokuskan diri sebagai “sekolah karakter” dan mengedepankan pendidikan karakter ketimbang hanya fokus pada pendidikan akademis. Pembentukan karakter membutuhkan proses yang lama dan panjang serta butuh konsistensi dari orang-orang sekitar. Pendidikan karakter pun dinilai paling efektif bila dipupuk pada anak sejak dini .Lingkungan sekolah, sebagai salah satu lembaga yang punya kepentingan dalam pembentukan karakter anak, perlu membangun budaya positif.Budaya positif sekolah ini berisi kebiasaan yang disepakati bersama untuk dijalankan dalam waktu yang lama. Jika kebiasaan positif ini sudah membudaya, maka nilai-nilai karakter yang diharapkan akan terbentuk pada diri anak. SMAN 1 Basarang merupakan salah satu SMA Negeri di kabupaten Kapuas yang terletak di Jalan Trans Kalimantan KM 11 Desa Basarang Jaya kecamatan Basarang Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah memiliki komitmen tinggi terkait sekolah sebagai institusi pembentukan karakter oleh karena itu hal ini menjadi salah satu alasan Kami melakukan aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

           

2.     Deskripsi nyata yang dilakukan dan alasan melakukan aksi tersebut.

Berdasarkan rancangan aksi nyata, deskripsi nyata yang dilakukan dan alasan melakukan aksi tersebut sebagai berikut :

Linimasa tindakan yang akan dilakukan

Perencanaan

Tanggal  10 desember 2020 mengadakan rapat dewan guru dan kepala sekolah untuk mensosialisasikan program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

Menyampaikan hal-hal yang harus disiapkan kepada teman sejawat

 Pelaksanaan

Tanggal 13,14 desember 2020 mulai program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang : Religius,Demokratis,Literasi, Gotong Royong, Cinta Lingkungan, Berkebhinekaan Global, dan Disiplin Positif).

                Kegiatan Akhir

Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah mencapai tujuan atau belum

Memperbaiki kekurangan yang terdapat pada kegiatan yang telah dilaksanakan

3.     Hasil dari aksi nyata yang dilakukan

·         Tampak tanggal  10 desember 2020 mengadakan rapat dewan guru dan kepala sekolah untuk mensosialisasikan program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

·         Tampak tersampaikannya hal-hal yang harus disiapkan kepada teman sejawat

·         Tampak Tanggal 13,14 desember 2020 mulai program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang : Religius,Demokratis,Literasi, Gotong Royong, Cinta Lingkungan, Berkebhinekaan Global, dan Disiplin Positif).

·         Tampak testimoni dari pemangku kepentingan seperti WAKA Kurikulum, WAKA Kesiswaan, Peserta didik pada umumnya merespon positif tentang program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

·         Kegiatan sudah berjalan dengan baik dan direspon positif

·         Kegiatan yang dilakukan masih ada kekurangan maka evaluasi dan program tindak lanjut kedepan telah kami lakukan melalui kolaborasi dan komunikasi.

4.     Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan dan keberhasilan)

·         Program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang) dapat terpenuhi, output dari kegiatan  diutamakan pada terealisasinya penumbuhan karakter dan terlahirnya insan pendidikan SMABAS BERKARAKTER sebagai salah satu implementasi nyata profil pelajar pancasila dalam di SMAN 1 Basarang.

·         Kegiatan yang dilakukan masih ada kekurangan maka evaluasi dan program tindak lanjut kedepan telah kami lakukan melalui kolaborasi dan komunikasi.

 

5.     Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang

·         Dalam Mengimplementasikan  program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang), penulis sebagai CGP melakukan rencana perbaikan dimasa mendatang dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

·         Program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang) yang telah berjalan agar senantiasa ditingkatkan dan dievaluasi agar hasil yang diperoleh juga meningkat, mengingat betapa pentingnya program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

·         Untuk program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang) sebaiknya tidak hanya dilaksanakan oleh guru tertentu saja.namun hendaknya menjadi budaya positif sekolah.

·         Siswa akan lebih berkarakter nyata jika program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang) benar- benar terimplementasi secara tulus dan berpihak pada murid.

 

6.     Dokumentasi Proses Pelaksanaan Aksi Nyata

NO

DOKUMENTASI

KETERANGAN

1



PENJELASAN TENTANG RANCANGAN PROGRAM AKSI OLEH CGP aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

 

 

2



Sambutan IBU FUYI YANTI PIMAE, M.Pd Kepala SMAN 1 Basarang terkait program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

 

 

3



Penjelasan oleh CGP Basarang terkait program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

 

4



Sosialisasi program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang) kepada peserta didik di kelas oleh Bapak Made Pujangga, S.Pd selaku CGP

 

5





Tampak Tanggal 13 desember 2020 mulai program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang : Gotong Royong, Cinta Lingkungan

7



Tampak Tanggal 14 desember 2020 mulai program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang : literasi

8



Tampak Tanggal 13, desember 2020 mulai program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang : demokratis

9




Tampak Tanggal 13, desember 2020 mulai program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang : disiplin positif

10



Tampak Tanggal 13, desember 2020 mulai program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang : Berkebhinekaan Global

11



Tampak Tanggal 13, desember 2020 mulai program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang : Religius

12



Testimoni dari dewan guru terkait program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

 

13





 

 

Testimoni dari peserta didik terkait program aksi nyata terkait modul 1.4 Budaya Positif (Mewujudkan “ SMABAS BERKARAKTER ” melalui Penerapan Budaya Positif di SMAN 1 Basarang).

 

 

LINK VIDEO DOKUMENTASI AKSI NYATA 1.4

https://drive.google.com/file/d/1v56bAKNpvw4f7HI23Ez9zBZNHLe2uQBv/view

LINK YOUTUBE DOKUMENTASI AKSI NYATA 1.4

https://youtu.be/orcqI3Ak9J0 

 






Sabtu, 05 Desember 2020

PGP-1-Kabupaten Kapuas-Made Pujangga-1.3-Aksi Nyata

 

AKSI NYATA : Modul 1.3 Visi Guru Penggerak

"Membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang)"

Made Pujangga_CGP SMAN 1 Basarang Kapuas Kalimantan Tengah Angkatan 1 Tahun 2020

Fasilitator : Rini Nuraeni, M.Si

Pendamping : Aristanika, S.Psi


 Latar belakang yang dihadapi oleh Calon Guru Penggerak

Kerusakan lingkungan yang terjadi didominasi dengan sampah- sampah yang tidak sepenuhnya dapat diolah oleh warga SMAN 1 Basarang . Untuk itu perlu adanya kesadaran dari warga SMAN 1 Basarang untuk mencegah peningkatan kerusakan lingkungan ini.Penerapan sistem 3R (ReuseReduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar SMAN 1 Basarang yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah).

Selain itu, penerapan 3R ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri dari Reuse, Reduce, dan Recycle.Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Oleh karena itu menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.Lingkungan yang bersih dan indah merupakan salah satu prioritas utama penunjang beroperasinya suatu kegiatan, namun tanpa kesadaran diri kebersihan tidak dapat tercipta.

Inkuiri apresiatif adalah sebuah paradigma sekaligus model manajemen perubahan yang memegang prinsip psikologi positif dan pendidikan positif dan pendekatan berbasis kekuatan. BAGJA adalah sebuah model manajemen perubahan menggunakan paradigma inkuiri apresiatif ( memberi nilai atau penghargaan pada kesuksesan di masa lalu dan masa kini serta potensi-potensi yang ada ). BAGJA menjelaskan cara dan langkah - langkah yang dilakukan untuk gerakan perubahan di sekolah.Model BAGJA yang berarti bahagia sebagai arah dalam melakukan perubahan yang dimulai dengan BUAT pertanyaan utama, sebagai penentu arah penelusuran, terkait penelitian perubahan.Tahap berikutnya, AMBIL pelajaran dari pertanyaan utama yang disepakati.Tahap berikutnya, GALI mimpi, menentukan sekolah ideal yang diinginkan.Selanjutnya, komunitas sekolah bersama-sama JABARKAN rencana untuk mencapai gambaran yang diimpikan tadi.Pada akhir ATUR eksekusi sehingga jelas siapa yang terlibat di setiap rencana. Paradigma inkuiri apresiatif dapat membantu mencapai murid merdeka melalui pemahaman utuh tentang paradigma dan manajemen perubahan inkuiri apresiatif dan tahapan BAGJA baik langkah-langkah runtutnya hingga contoh kongkritnya terkait menuntun CGP dapat memimpin perubahan sekaligus dapat memperbaiki manajemen sekolah untuk mencapai cita-cita merdeka belajar dan pelajar pancasila.

Di sekolah, pendekatan IA dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal baik yang telah ada di sekolah, mencari cara agar bagaimana hal tersebut dapat dipertahankan, sehingga kelemahan, kekurangan dan ketidak-adaan menjadi tidak relevan. Berpijak dari hal positif tersebut, sekolah kemudian menyelaraskan hal positif atau kekuatan tersebut dengan visi sekolah dan visi setiap individu dalam komunitas sekolah.Berdasarkan pemahaman konsep Inkuiri apresiatif (IA) sebagai sebuah paradigma sekaligus model manajemen perubahan yang memegang prinsip psikologi positif dan pendidikan positif dan pendekatan berbasis kekuatan ( BAGJA ) terkait pula dengan visi sekolah dan visi setiap individu dalam komunitas sekolah yang selaras dengan visi guru penggerak maka sebagai bagian dari peduli lingkungan maka kami melaksanakan aksi nyata berjudul “Membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang”.

2.     Deskripsi nyata yang dilakukan dan alasan melakukan aksi tersebut.

            Berdasarkan rancangan aksi nyata, deskripsi nyata yang dilakukan dan alasan melakukan aksi tersebut sebagai berikut :

Linimasa tindakan yang akan dilakukan

Perencanaan

Tanggal  1 desember 2020 mengadakan rapat dewan guru dan kepala sekolah untuk mensosialisasikan kepada warga sekolah mengenai jenis-jenis sampah yang boleh dibuang ditempat pembuangan sampah, sampah yang boleh dibuang berupa jenis sampah yang tidak bisa diurai terutama sampah plastik, untuk sampah organik yang dapat diurai dapat dikelola oleh masyarakat dijadikan kompos di SMAN 1 Basarang (Membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah).

Pelaksanaan

Tanggal 3 & 4 desember 2020 mulai Membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang.



Kegiatan Akhir

Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sudah mencapai tujuan atau belum

Memperbaiki kekurangan yang terdapat pada kegiatan yang telah dilaksanakan

 

3.     Hasil dari aksi nyata yang dilakukan

·         Tampak 1 Desember 2020 terselenggaranya rapat dewan guru dan kepala sekolah untuk mensosialisasikan kepada warga sekolah mengenai jenis-jenis sampah yang boleh dibuang ditempat pembuangan sampah, sampah yang boleh dibuang berupa jenis sampah yang tidak bisa diurai terutama sampah plastik, untuk sampah organik yang dapat diurai dapat dikelola oleh masyarakat dijadikan kompos di SMAN 1 Basarang (Membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah).

·         Tampak terimplementasikannya 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang

·         Tampak testimoni dari pemangku kepentingan seperti Kepala Sekolah, Rekan sejawat, Peserta didik pada umumnya merespon positif tentang Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang.

·         Tampak Kegiatan sudah berjalan dengan baik dan direspon positif

·         Tampak Kegiatan yang dilakukan masih ada kekurangan maka evaluasi dan program tindak lanjut kedepan telah kami lakukan melalui kolaborasi dan komunikasi.

 

4.     Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan (kegagalan dan keberhasilan)

Bahwa membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang memberi dampak positif bagi sekolah sebagai institusi pembentuk karakter utamanya misalnya warga sekolag dan peserta didik peduli lingkungan.Selain itu, Penerapan sistem 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle) menjadi salah satu solusi dalam menjaga lingkungan di sekitar kita yang murah dan mudah untuk dilakukan di samping mengolah sampah menjadi kompos misalnya.  Kegiatan yang dilakukan masih ada kekurangan maka evaluasi dan program tindak lanjut kedepan telah kami lakukan melalui kolaborasi dan komunikasi.

5.     Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang

·         Dalam membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang, penulis sebagai CGP melakukan rencana perbaikan dimasa mendatang dengan melakukan beberapa hal sebagai berikut:

·         Proses membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang yang telah berjalan agar senantiasa ditingkatkan dan dievaluasi agar hasil yang diperoleh juga meningkat, mengingat betapa pentingnya membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang.

·         Untuk membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang sebaiknya tidak hanya dilaksanakan oleh guru atau siswa tertentu saja.namun hendaknya menjadi budaya positif sekolah.

·         Siswa akan lebih peduli terhadap lingkungan jika membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang benar- benar terimplementasi secara tulus.


NO

DOKUMENTASI

KETERANGAN

1



Tampak 1 Desember 2020 terselenggaranya rapat dewan guru dan kepala sekolah untuk mensosialisasikan kepada warga sekolah mengenai jenis-jenis sampah yang boleh dibuang ditempat pembuangan sampah, sampah yang boleh dibuang berupa jenis sampah yang tidak bisa diurai terutama sampah plastik, untuk sampah organik yang dapat diurai dapat dikelola oleh masyarakat dijadikan kompos di SMAN 1 Basarang (Membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah).

 

2






Tampak terimplementasikannya 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang

 

3




Tampak testimoni dari pemangku kepentingan seperti Kepala Sekolah, Rekan sejawat, Peserta didik pada umumnya merespon positif tentang Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah di SMAN 1 Basarang.

 

4




Tampak kegiatan membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah sudah berjalan dengan baik dan di respon positif

 


DOKUMENTASI AKSI NYATA 1.3  PESERTA DIDIK DI RUMAH “Pelaksanaan Aksi Nyata Membudayakan Penerapan 3R (ReuseReduce, dan Recycle) dalam Pengelolaan Sampah”

NAMA       : I Ketut Widiarta

KELAS      : X IPA 1

NO

DOKUMENTASI SEBELUM

DOKUMENTASI SESUDAH

1

SEBELUM AKSI NYATA Reuse


 

 DESKRIPSI AKSI :

Masker medis memang memiliki banyak manfaat, tetapi hanya dapat digunakan sekali. Oleh sebab itu, pada masa pandemi ini banyak sampah yang terdiri dari masker medis ini karena tidak dapat dicuci dan digunakan kembali.

SESUDAHN AKSI NYATA Reuse


 

DESKRIPSI AKSI :

Masker kain juga memiliki banyak manfaat pada masa pandemi ini, tetapi dapat kita cuci dan gunakan berkali-kali, sehingga tidak menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan.

 

 

2

SEBELUM AKSI NYATA Reduce


 

 DESKRIPSI AKSI :

Koran merupakan suatu media yang dicetak untuk mendapatkan informasi, dan berita seputar kehidupan sehari-hari. Tetapi Koran dapat menimbulkan dampak negative bagi lingkungan yaitu sampah.

 

Setelah AKSI NYATA Reduce




 

 


 DESKRIPSI AKSI :

Dengan pesatnya perkembangan jaman saat ini, kita bisa memperoleh informasi dengan cepat. Contohnya kita dapat beralih ke Koran elektronik, yaitu melalui handphone. Dengan adanya Koran elektronik, kita dapat mengurangi kenaikan sampah yang mencemari lingkungan saat ini.

3

SEBELUM AKSI NYATA Recycle


 


 DESKRIPSI AKSI :

Sebelumnya botol bekas air mineral langsung dibuang ke dalam tempat sampah, karena dikira tidak memiliki nilai guna.

Setelah AKSI NYATA Recycle




DESKRIPSI AKSI:

Dengan menerapkan teknik recycle, botol yang sebelumnya tidak memiliki nilai guna, dapat kita ubah/daur ulang menjadi tempat penyimpanan alat tulis di rumah.

 

 

NAMA       : Elia Yulita

KELAS      : X IPA 1

NO

DOKUMENTASI SEBELUM

DOKUMENTASI SESUDAH

1

SEBELUM AKSI NYATA Reuse

DESKRIPSI AKSI : Baju yang sudah tidak dipakai, jangan dibuang kebak sampah, karena dapat menyebabkan penumpukan sampah dilingkungan.

 



SESUDAHN AKSI NYATA Reuse

DESKRIPSI AKSI : Berilah baju tersebut kepada orang yang lebih membutuhkan seperti anak yatim piatu, pemulung, dll. Hal ini dapat mengurangi penumpukan sampah dilingkungan kita, dan juga dengan beramal kepada orang lain kita akan mendapatkan berkat dari Tuhan.


2

SEBELUM AKSI NYATA Reduce

DESKRIPSI AKSI : Kurangi membaca koran cetak, karena koran cetak dapat mengakibatkan terjadinya penumpukan sampah dilingkungan.

 



 

 

 

Setelah AKSI NYATA Reduce

DESKRIPSI AKSI : Gunakanlah alternatif lain untuk membaca koran, seperti membaca koran online. Dengan demikian kita dapat mengurangi terus meningkatnya penumpukan sampah yang disebabkan oleh koran cetak.


 


3

SEBELUM AKSI NYATA Recycle

DESKRIPSI AKSI : Dalam aksi mengurangi penumpukan limbah sampah di lingkungan kita, kita dapat memanfaatkan limbah organik yang ada di rumah kita menjadi kompos.


 


Setelah AKSI NYATA Recycle

DESKRIPSI AKSI : Limbah organik yang telah di ubah menjadi kompos.

 

 



 

 

 

 LINK VIDEO DOKUMENTASI AKSI NYATA MODUL 1.3

https://drive.google.com/file/d/1taKHB0Q5eIPyVOc29dZKtK87ErtdCe67/view 

 LINK YOUTUBE DOKUMENTASI AKSI NYATA MODUL 1.3

https://youtu.be/SaIZaVwjwj4 

SENYUM, SALAM, SAPA,SOPAN, SANTUN

DARI BUMI TAMBUN BUNGAI

SALAM DAN BAHAGIA : DISIPLIN ITU ASYIK, BERBUDAYA ITU KEREN